prolap

Ditulis oleh arif Febriyanto on . Posted in Artikel Pertanian

WASPADA PROLAP

Prolapsus uteri (broyong) adalah kondisi dimana rahim (uterus) ternak betina keluar dari tubuh pada saat ternak betina tersebut merejan. Kondisi ini akan selalu berulang kecuali dengan penanganan yang cermat. Pada khasus Prolapsus uteri mukosa uterus keluar dari badan melalui vagina secara total ada pula yang sebagian. Prolapsus atau pembalikan uterus sering terjadi segera sesudah partus dan jarang terjadi beberapa jam sesudah itu. Predisposisi terhadap prolapsus uteri adalah pertautan mesometrial yang panjang, uterus yang lemah, atonik dan mengendur, retensi plasenta pada apek uterus bunting dan relaksasi daerah pelvis yang berlebihan.

Penyebab Prolapsus Uteri:

1. Ternak selalu dikandangkan.

2. Tingginya hormon estrogen.

3. Tekanan intra abdominal saat berbaring

4. Kelainan genetik.

5. Ternak di kandang dengan bagian belakang lebih rendah daripada bagian depan.

 

Gejala klinis/ Tanda-tanda Prolapsus Uteri

  1. Nafsu makan dan minum turun
  2. Ternak gelisah
  3. Ternak biasanya berbaring tetapi dapat pula berdiri dengan uterus menggantung ke belakang
  4. Selaput fetus dan atau selaput mukosa uterus terbuka dan biasanya terkontaminasi dengan feses, jerami, kotoran atau gumapalan darah
  5. Uterus biasanya membesar dan udematus terutama bila kondisi ini telah berlangsung 4-6jam atau lebih

Tindakan pencegahan prolapsus uteri

  1. Membuat desain lantai kandang yang tidak terlalu miring
  2. Ternak di exercise (ternak di umbar)
  3. Kontrol manajemen pakan sehingga ternak yang bunting tidak mengalami kegemukan
  4. Jangan memelihara ternak yang pernah mengalami kejadian prolaps vagina atau rektal pada saat bunting
  5. Penanganan prolapsus uteri

Penanganan secara teknis yaitu dengan menempatkan ternak pada kandang dengan kemiringan 5 –15 cm lebih tinggi dari bagian belakang. Penanganan prolapsus dipermudah dengan handuk atau sehelai kain basah. Uterus dipertahankan sejajar vulva sampai datang bantuan. Uterus dicuci bersih dengan air yang dibubuhi antiseptika sedikit. Uterus direposisi. Sesudah uterus kembali secara sempurna ketempatnya, injeksi oksitosin 30-50 ml intramuskuler. Kedalam uterus dimasukkan larutan tardomisol (TM) atau terramisin. Dilakukan jahitan pada vulva dengan jahitan Flessa atau Buhner. Penyuntikan antibiotik secara intramuskuler diperlukan untuk membantu pencegahan infeksi uterus. Prinsip dasar penanganan kasus ini adalah mengembalikan organ yang mengalami prolaps ke posisi normalnya.

Ini adalah sebuah penanganan darurat untuk kasus prolapsus uteri yang sering terjadi apabila peralatan dan obat yang terbatas.

  1. Siapkan air bersih
  2. Sediakan sekitar 4 buah es batu (biasanya dibungkus plastik @ 1liter)
  3. Siapkan alkohol
  4. Siapkan jarum jahit/ 1 set alat jahit (kalau tidak ada, pakai jarum karung dan tali rafia - semuanya dicuci air panas dan direndam dulu dalam alkohol 70%).

        5. Cuci alat reproduksi yang keluar dengan air bersih sekalian sisa placenta dan corpus luteum disingkirkan sekalian, lalu perlahan-lahan masukkan seluruh organ reproduksi itu kedalam sampai masuk seluruhnya

6.      6. Tekan mulut vagina dan masukkan es batu kedalam, untuk membekukan darah.

          7. Jahit luka sobeknya dengan jarum dan tali rafia

 8. Letakkan ternak pada alas tanah dengan posisi kaki depan lebih rendah dari kaki belakang

9.    9. Usahakan ternak berada dalam ruangan yang terbatas, ternak tidak dapat memutar.

10 Injeksi dengan Analgesik, Antipiretikaserta preparat calcium bila di perlukan (ambruk) dan gusanex
11.Beri ternak makan dan minum secukupnya
12. Setelah 3 - 7 hari biasanya kandungan sudah mulai normal dan jahitan sudah mengering, sehingga pada dasarnya jahitan boleh dilepas namun untuk menghindari terjadinya khasus kembali jahitan tali rafia disarankan dilepas setelah 2 - 4 minggu.