SEMARAK KONTES JENJANG AYAM PELUNG HIPPAPI MAGELANG

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

 

DPD Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI) Kota Magelang serta Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang mengadakan Kontes Jenjang Ayam Pelung di Lapangan Kantor Dispora lama atau Jl. Jend. Gatot Soebroto, Jurangombo Selatan, Kota Magelang, pada Minggu (30/06/2024).

Selain peserta dari Magelang, kontes ini diikuti oleh beberapa peserta se Pulau Jawa, seperti Temanggung, Wonosobo, Sleman, Purbalingga, Purworejo, Bandung, Tegal, Karanganyar, Demak, Rembang, Batang, Pemalang, Cirebon, Garut, dan lain sebagainya.

hippapi 1 

“Terimakasih untuk tamu undangan dan seluruh peserta se Pulau Jawa yang hadir di Kontes Jenjang Ayam pelung ini. Mari kita ikuti acara ini dengan penuh semangat dan sportifitas,” Ujar Ahmad Marsis, Ketua Panitia Penyelenggara Kontes Jenjang Ayam Pelung HIPPAPI Magelang.

 

Kontes ini adalah wadah bagi penggemar ayam pelung dan sebagai ajang silaturahmi. “Kontes ini mempertemukan pelungers se-Jawa bahkan seluruh Indonesia. Harapannya kita semua dapat mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan, serta memperkuat sinergi antara Masyarakat penggemar ayam pelung dengan Pemkot Magelang,” imbuh Marsis.

 

Dalam sambutannya, Kepala Disperpa Kota Magelang, Agus Dwi Windarto, SP mengatakan bahwa Pemkot Magelang mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap acara Kontes Jenjang Ayam Pelung karena dapat menyelenggaran giat mulia yang pertama kali dilakukan di Kota Magelang (perdana).

hippapi 2

“Pemkot Magelang memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap acara kali ini yang merupakan kontes jenjang ayam pelung perdana di Kota Magelang. Terlebih kegiatan ini merupakan salah satu arah tujuan di sektor peternakan yang dapat mempertahankan kekayaan-kekayaan lokal khususnya plasma nutfah di Indonesia,” kata Agus.

Pemkot Magelang akan mendukung penuh, mendorong, dan memfasilitasi komunitas-komunitas khususnya HIPPAPI, agar dapat menyelenggarakan kontes atau giat lainnya. Harapannya Masyarakat akan lebih mengenal dan mencintai ayam pelung, serta bisa merebutkan piala Magelang Keren (Magelang Kelurahan Entrepreneurship) yang merupakan program unggulan Walikota Magelang.

hippapi 3

Ajang ini menjadi peluang besar Masyarakat Kota Magelang untuk bisa membuka wirausaha melalui entrepreneurship dengan menggeluti budidaya ayam pelung. Kegiatan ini sangat positif dan bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian, karena Ayam pelung juga memiliki nilai jual yang tinggi. Selain itu jika dikemas dengan kegiatan lain dapat menambah daya tarik wisatawan” imbuh Agus.

hippapi 4 

Kategori penilaian dalam Kontes ini adalah seni suara (utama), bobot, dan penampilan. Terdapat 20 besar yang masuk dalam kejuaraan seni suara, tiga tertinggi diantaranya dari DPD Garut, Sukabumi, dan Cakring. Sementara perolehan juara adu bobot adalah dari Purworejo, Majalengka, dan Kota Depok. Kategori Penampilan disabet oleh Garut Timur, Sleman, dan Sukabumi.



 

 

DISPERPA LAKUKAN PENERTIBAN DAGING JELANG LEBARAN

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

Dalam rangka menjamin keamanan pangan yang berderar di Kota Magelang menjelang hari raya Idul Fitri 2024, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang melaksanakan penertiban daging dan hasil ternak atau biasa disebut yustisi daging. Kegiatan dilakukan selama dua hari, yakni Rabu, 3 April 2024 di Pasar Rejowinangun dan Pasar kebonpolo serta Jumat, 5 April 2024 di Pasar Gotong Royong.

YUSTISI 1

Yustisi daging ini melibatkan tim dari Disperpa dan instansi eksternal. “Sasaran yustisi hari Rabu adalah daging-daging tidak layak konsumsi sedangkan Jumat adalah penertiban daging dari luar kota. Kami melibatkan tim khususnya dari bidang Peternakan dan Perikanan, UPT Puskeswan, UPT RPH, dan lintas OPD seperti Satpol PP, Kepolisian, dan Polisi militer,” Kata Kepala Disperpa Kota Magelang, Agus Dwi Windarto.

Permintaan daging menjelang hari raya selalu meningkat, maka Pemerintah Kota Magelang bergerak untuk menjamin keamanan pangan. “Kegiatan ini rutin dilakukan Disperpa dengan tujuan untuk menjamin bahwa pangan asal hewan di Kota Magelang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal), kemudian kedua untuk menjamin ketentraman batin dari para konsumen pangan asal hewan,” jelas AgusYUSTISI 5

Dari hasil pemeriksaan pada daging sapi dan daging ayam oleh beberapa dokter hewan secara keseluruhan di tiga pasar induk kota Magelang (Rejowinangun, Kebonpolo, Gotong Royong), pedagang sudah menjual daging yang ASUH, namun juga ditemukan beberapa penyimpangan seperti proses pemotongan ayam yang tidak sempurna dan penyitaan daging karena tidak layak jual dan konsumsi.

 YUSTISI 3

“Hasil dari yustisi daging pada Pasar Rejowinangun, kami menemukan daging ayam yang proses pemotongannya tidak sempurna pada saluran pencernaan (esofagus), saluran pernafasan (trakea) dan saluran pembuluh darah arteri karotis dan vena jugularis, daging dan jerohan ayam busuk. Di Pasar Kebonpolo kami menemukan hati ayam yang bernodul putih pada keseluruhan bagian ayam. Kemudian di Pasar Gotong Royong ditemukan adanya daging basah (daging glonggongan), pemilik dari Boyolali,” Jelas Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Perikanan Disperpa Kota Magelan, drh. Diana Widastuti.

 
YUSTISI 2

 

Tim melakukan penyitaan dan pemusnahan daging tidak layak jual dan konsumsi. “kami menyita dan memusnahkan kurang lebih 32 kg daging tidak layak jual dan konsumsi dengan cara dibakar. Disamping itu dilakukan pula pembinaan untuk memperbaiki cara memotong ayam agar daging yang dijual tetap halal serta agar selalu menjaga kualitas dan tidak menjual daging yang tidak layak konsumsi,” imbuh Diana.

 

drh. Diana juga menjelaskan bagaimana cara memilih daging yang baik. “ciri-ciri daging sapi yang sehat warnanya merah cerah cenderung kering, baunya khas daging sapi, tidak berlendir. Untuk daging basah atau glonggongan warnanya cenderung pucat dan basah karena banyak mengandung air, konsistensinya itu cenderung lembek. Kalau ciri-ciri daging ayam yang baik warnanya putih bersih kekuningan, konsistensinya normal tidak lembek dan tidak kaku. Sedangkan ciri daging ayam yang dikasih pengawet formalin warnanya cenderung putih, berbau formalin, dan permukaannya seperti menegang /kaku. Ciri-ciri dari daging tiren (mati kemaren) warnanya cenderung pink, aromanya tidak normal karena mengalami kebusukan, terlihat disayatan lehernya rata jadi tidak ada tarikan. Daging yang mengalami kebusukan jelas berbau busuk, teksturnya tidak kenyal lagi, cenderung lembek, warnanya berubah kebiruan atau kehijauan,” jelas drh. Diana.

 

 YUSTISI 4

Kadisperpa menambahkan bahwa pedagang akan ditindak tegas jika didapati menjual daging tidak layak konsumsi. “Kami akan menindak tegas terhadap distributor atau pedagang yang terbukti menjual daging tidak layak. Kami sita dan bakar lalu diberi teguran tertulis. Andaikata pedagang tersebut masih melakukannya, kami akan cabut izin usahanya. Bahkan jika sudah ke ranah berat akan dikenakan sanksi hukum sesuai ketentuan Undang-Undang Kesehatan Pangan,” tegas Agus.

Harapannya dengan adanya penertiban daging dan hasil ternak ini, daging atau pangan asal hewan yang beredar di Kota Magelang benar-benar ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal). “Kami berharap masyarakat dapat memprhatikan kiat khusus dalam memilih daging yang baik. Berkat kerjasama semua pihak, masyarakat jangan risau dan khawatir, karena daging di Kota Magelang aman,” pungkas Agus.

 

PETERNAK KELINCI SEMAKIN EKSIS DI AJANG MAGELANG RABBIT FESTIVAL 2024

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

Magelang Rabbit Festival kembali digelar oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang dengan menggandeng Komunitas Republik Terwelu di TKL Ecopark, Minggu (03/03/2024).

Sekitar 125 peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat turut berkompetisi dalam ajang ini. Hadir pula beberapa tamu undangan diantaranya perwakilan dari Dinas Pertanian Kota Semarang, Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kota Semarang, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Purworejo, Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Magelang, Polbangtan Magelang, Bepperida, Dispora, Polsek Magelang Tengah, Satpol PP, dan TKL Ecopark.

WhatsApp Image 2024-03-04 at 11.43.52

Festival Kelinci ditahun kelima ini menghadirkan dua juri Internasional, yakni Arie Wardani dan M. Iqbal Harraz dengan dua jenis penilaian yaitu show kelinci dan adu bobot kelinci berjenis Flemish Giant, New Zealand, Rex Mini Rex, Netherland, dan Holland Lop.

Acara dibuka oleh Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan, drh. Diana Widiastuti, sekaligus membacakan sambutan Kepala Disperpa Kota Magelang. Ia mengatakan bahwa Magelang Rabbit Festival selain menjadi wadah untuk membangun jejaring sesama peternak kelinci, juga efektif bagi promosi Kota Magelang.

”Kontes ini adalah wadah untuk membangun jejaring antar sesama peternak dan komunitas pencinta kelinci, juga efektif untuk promosi Kota Magelang. Selain itu merupakan salah satu strategi untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat dan pengembangan wira usaha baru di kota magelang,” Jelas Diana.

WhatsApp Image 2024-03-04 at 11.43.53

 Jayadi, tamu undangan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo sangat mendukung adanya Magelang Rabbit Festival. “Kami sangat mendukung adanya kontes kelinci, mudah-mudahan dapat terus di tingkatkan baik tempat maupun komoditasnya.  Semoga tahun depan pesertanya semakin banyak!,” tuturnya.

Rupanya, antusias warga Kota Magelang terhadap minat kelinci cukup besar. “Antusias warga Kota Magelang terhadap minat kelinci sampai saat ini cukup tinggi. Bahkan Magelang menjadi barometer secara Nasional. Semoga kedepan ternak kelinci sebagai salah satu opsi untuk mengurangi stunting dan juga menjadi variasi untuk kuliner yang menyehatkan, sebab daging kelinci merupakan protein paling tinggi dan kolesterol paling rendah,” ungkap Aryono Septa Nugroho, pengurus Komunitas Republik Terwelu.

WhatsApp Image 2024-03-04 at 11.43.54

 Salah satu perserta yang berasal dari Purbalingga, Arif Diantoro mengaku baru pertama kali mengikuti kontes kelinci di Kota Magelang. ”Saya baru ikut tahun ini, bagus untuk pemula. Berharap Kota Magelang semakin sering mengadakan kontes kelinci seperti ini,” Katanya.

 Pemenang Magelang Rabbit Festival 2024 pada kelas Flemish Giant yaitu kelinci milik A. Zainudin dari Tegalrejo, New Zealand atas nama Hasan Asrori dari Batang, Rex dimenangkan oleh Andry LO dari Medan, dan pada kelas adu bobot Magelang menjadi juara umum.

WhatsApp Image 2024-03-04 at 11.43.53 1

WhatsApp Image 2024-03-04 at 11.43.54 1