Genjot AKI, Pemkot Magelang Gelar Kampanye Gemarikan 2022

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG–Pemerintah Kota Magelang terus menggenjot upaya peningkatan Angka Konsumsi Ikan (AKI) masyarakat dengan gencar mengkampanyekan gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) dengan sasaran siswa-siswa sekolah dasar (SD) se-Kota Magelang. Gemarikan Kota Magelang digelar hari senin (12/12/2022) di kawasan GOR Samapta Sanden Kramat Selatan itu di hadiri oleh sejumlah pejabat Pemkot Magelang, TP PKK Kota Magelang dan ratusan siswa-siswi SD beserta guru pendampingnya.

Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz menjelaskan, upaya peningkatan AKI antara lain dilakukan dengan memperbanyak sosialisasi untuk pembiasaan makan ikan setiap hari kepada masyarakat khususnya kepada anak-anak. Dokter Aziz juga mengarahkan alokasi Dana Insentif Daerah (DID) yang diperoleh dari Pemerintah Pusat dapat dioptimalkan untuk kegiatan peningkatan Gemarikan, agar masyarakat semakin berkreasi dan berkarya. “Pemerintah Kota terus menggelar sosialisasi untuk pembiasaan, setiap hari ada menu ikan, produksi ikan juga ditingkatkan agar tidak bergantung dengan daerah lain. Kalau konsumsi ikan sudah cukup, kita harapkan produksinya juga dari dalam daerah agar masyarakat Kota Magelang lebih sejahtera,” tegasnya. 

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Magelang Niken Ichtiaty Nur Aziz sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai momentum menumbuhkan budaya makan ikan sejak dini. “Sebagai ibu dari anak-anak dan masyarakat Kota Magelang, saya mengajak semua gemar makan ikan agar menjadi generasi yang sehat, cerdas dan kuat,” pesannya.

Ditempat terpisah,Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang Agung Widhiantoro menjelaskan, kegiatan Gemarikan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang arti penting mengkonsumsi ikan. Lebih lanjut Agung mengungkapkan saat ini AKI Kota Magelang baru mencapai 24,68 kg per kapita per tahun, atau masih di bawah angka konsumsi ikan Provinsi Jateng yaitu 31 kg per kapita per tahun.  “Sasarannya kita saat ini para siswa SD se-Kota Magelang dengan harapan upaya peningkatan AKI di Kota Magelang berjalan secara optimal,”tandasnya.

       Terinformasi total peserta kegiatan sebanyak 632 orang terdiri dari siswa, guru dan pendamping SD/MI se-Kota Magelang, ditambah unsur Camat, Lurah, OPD dan TP PKK Kota Magelang. Disela-sela kegiatan Gemarikan juga dibarengi dengan kegiatan restocking atau penebaran benih ikan nila di perairan umum (sungai, red) sebanyak 120.800 ekor nila. Penebaran di Kali Kota, Kali Bening dan sepanjang Kali Manggis. Tujuan restocking adalah untuk menambah cadangan ikan, agar bisa dipanen sebagai bagian ikan konsumsi. Selain itu juga untuk mengembalikan fungsi dan peran perairan umum sebagai sistem akuatik yang seimbang. (among_wibowo, red)

Enam Jam Gelaran SPHP-GPM, Pasar Murah Kota Magelang Raup Omzet 45 Juta Rupiah

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

        MAGELANG- Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Gerakan Pangan Murah (SPHP-GPM) melalui kegiatan Pasar Murah Kota Magelang tahun 2022 terbilang cukup sukses menarik animo masyarakat. Hanya dalam waktu 6 jam saja, puluhan stand Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di area GOR Samapta Sanden, Kramat Selatan hari selasa (06/12/2022) lalu itu mampu menghadirkan ratusan pengunjung dan meraih omzet hampir 45 juta rupiah. Kegiatan GPM Kota Magelang ini merupakan hasil kolaborasi Dishanpan Provinsi Jateng dengan OPD Pemkot Magelang antara lain Disperpa, Disperindag dan Kecamatan Magelang Utara. Sejumlah stan dari BULOG, ID FOOD, BUMD Pangan, Petani/Gapoktan/Poktan/Distributor/Asosiasi atau Pelaku Usaha Pangan Lainnya menampilkan komoditas-komoditas unggulan seperti cabai merah keriting, cabau rawit merah, bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, daging ayam ras, daging sapi/kerbau, gula konsumsi, minyak goring dan/atau pangan lainnya.

       Kepala Bidang Ketahanan Pangan Disperpa Kota Magelang, C. Dwi Ratri menjelaskan kegiatan dimaksudkan untuk mengoptimalkan stabilisasi pasokan dan harga pangan serta berkontribusi terhadap upaya pengendalian inflasi akibat kenaikan harga BBM. Selain itu GPM juga menjadi langkah strategis guna meningkatkan keterjangkauan dan daya beli pangan pokok dan strategis bagi masyarakat. “Melalui kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Gerakan Pangan Murah (SPHP-GPM) diharapkan inflasi dapat dikendalikan dan wilayah-wilayah rawan pangan tidak mengalami gangguan atau gejolak pasokan dan harga pangan,”katanya.

       Ratri menambahkan dalam menjaga ketahanan pangan, Pemerintah berkewajiban untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis termasuk mewujudkan keterjangkauan pangan bagi masyarakat. Saat ini hambatan distribusi pangan memang masih menjadi kendala dalam mewujudkan stabilisasi pasokan dan harga pangan. “Identifikasi hambatan yang dimaksud antara lain rantai distribusi pangan pokok yang tidak efisien, ketidakcukupan pasokan pangan di suatu wilayah, waktu panen bervariasi serta prasarana dan sarana transporatsi yg kurang mendukung dalam kelancaran distribusi pangan,”jelasnya.

       Kondisi tersebut, lanjutnya, seringkali menimbulkan dampak fluktuasi pasokan dan harga pangan yang berakibat ketidakpastian harga pangan baik di tingkat produsen maupun konsumen, dimana dalam ekskalasi lebih luas akan memengaruhi dalam pengendalian inflasi pangan. Pada saat kondisi inflasi terjadi kenaikan harga-harga pangan pokok strategis yang mempengaruhi daya beli masyarakat. Hal ini mengurangi keterjangkauan pangan masyarakat terhadap pangan pokok dan strategis yang tetap harus dipenuhi agar dapat hidup sehat dan produktif. Untuk mengurangi dan mengatasi dampak inflasi dan sebagai bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan, BAPANAS dan/atau BUMN Pangan (BULOG dan ID FOOD) dapat melakukan kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan melalui Gerakan Pangan Murah (SPHP GPM) seperti yang saat ini dilaksanakan. 


         Terinformasi kegiatan GPM Pasar Murah di Kota Magelang, beberapa binaan Disperpa Kota Magelang yang tampil antara lain Asosiasi Plaza Tani (sayuran, makanan & minuman olahan), ikan, bawang), Poktan Campursari Tidar Utara, Poktan Marsudikismo Cacaban, Poktan Flamboyan (cabai), PPN (Telur) dan Tidar Krajan Farm (daging ayam ras). (among_wibowo, red)

Panel Rembug Peternakan dan Kesehatan Hewan : Kiprah Peternak Kelinci Kota Magelang Perlu Branding, Pelatihan dan Kandang Komunal

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG – Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah hari selasa (06/12/2022) menggelar rapat kordinasi bertajuk “Rembug Membangun Dunia Peternakan dan Kesehatan Hewan Yang Tangguh dan Mandiri” di RM Kebon Semilir, Kramat Selatan Magelang Utara. Hadir dalam rembug gayeng itu unsur legislator Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah (Muhammad Ngainirichard, Imam Teguh Purnomo, Paramitha Atika Putri dan Peni Dyah Perwitosari), Disperpa Kota Magelang, Disnakkeswan Provinsi Jawa Tengah dan 30 puluh peternak sapi, domba, kambing dan kelinci Kota Magelang. Kegiatan dimaksudkan untuk menyerap aspirasi/kebutuhan peternak dan mengurai sejumlah persoalan peternakan dan kesehatan kewan di Kota Magelang.

Dalam kesempatan itu para legislator Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah antusias mendengarkan aspirasi dan kebutuhan para peternak di Kota Magelang, khususnya komoditas ternak kelinci yang memang belum banyak mendapatkan perhatian dari Pemerintah. Padahal menurut sejumlah riset kesehatan, daging kelinci merupakan daging paling sehat karena tinggi protein namun rendah lemak. Para wakil rakyat itu berharap setiap usulan dapat diperkuat dengan SK dari Kepala Daerah atau dari Dinas Teknis. “DPRD mempunyai 3 fungsi yaitu legislasi, budgeting dan pengawasan. Tentu dengan fungsi budgeting itu kami akan terus memperjuangkan kepentingan masyarakat di daerah,”kata M. Ngainirichad, Sekretaris Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah mewakili rekan-rekannya.

Sementara itu dalam dialog interaktif, Aryono Septa, Ketua Republik Terwelu menuturkan momentum pengembangan urban farming di Kota Magelang saat ini diharapkan dapat menjadi peluang terbaik budidaya ternak kelinci, mengingat dengan modal dan lahan yang terbatas, peternak dapat meraih kesejahteraan yang lebih baik. Republik Terwelu yang mewadahi para peternak kelinci di Kota Magelang itu juga sudah lama bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, tepatnya sejak 2018. Terhitung kolaborasi Disperpa-Republik Terwelu sudah menelurkan beberapa even yang sukses menjadi magnet kehadiran masyarakat.” Dalam kurun tahun 2018 hingga 2022 kami sudah berhasil menggelar kontes kelinci “Battle of Giant” sebanyak 4 kali. Pada tahun depan, kontes kelinci akan kami helat pada bulan Maret 2023,”jelasnya.

      Septa menambahkan, sejauh ini memang ada keterbatasan-keterbatasan yang diharapkan masih bisa ditambal melalui penyampaian aspirasi kepada para legislator di Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah. Septa menegaskan ada sejumlah kebutuhan prioritas dari para peternak kelinci Kota Magelang. Pertama adalah Branding melalui even-even seperti Festival Kuliner dan Kontes Kelinci, kedua Kegiatan Pelatihan (Penyamakan kulit untuk kerajinan, red) dari Dinas Teknis seperti Disnakeswan Provinsi Jawa Tengah dan Disperpa Kota Magelang dan terakhir Kandang Komunal. “Kebutuhan kandang komunal Kota Magelang dimaksudkan untuk pemenuhan kebutuhan ternak kelinci yang jumlahnya mencapai ratusan ekor per minggu dan sebagai balai pengembangan produksi kelinci.,”tandasnya.(among_wibowo, red)

Perkuat Urban Farming, Walikota Magelang Tanam Cabai Dan Serahkan Aneka Bantuan DID TA. 2022

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) menyerahkan bantuan kepada masyarakat dari sumber Dana Insentif Daerah (DID) berupa bibit, benih cabai, sayuran dan sarpras pertanian. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Azis di Kelompok Tani Saraswati Tani Kampung Jaranan RT 4 RW 8 Rejowinangun Utara, Rabu (30/11/2022). Kegiatan dihadiri 130 orang peserta antara lain Sekretaris Daerah Drs. Joko Budiyono, sejumlah pejabat Pemerintah Kota Magelang, masyarakat dan perwakilan penerima bantuan DID TA. 2022.

Terinformasi bantuan bibit dan benih cabai, sayuran, sarpras pertanian kepada 10 kelompok tani di 7 kelurahan antara lain kelompok tani Makmur Selatan (Jurangombo Selatan), Dudan Sari (Tidar Utara), Marsudikismo (Cacaban), Gelangan (Gelangan), Ngudi Makmur 1,3,4 (Kramat Selatan), Arum Sari 1,2 (Kedungsari) dan Sumber Makmur (Potrobangsan). Bantuan berupa bibit, benih cabai, sayuran, dan sarpras pertanian juga diberikan pada 3 kelompok wanita tani di 3 kelurahan yaitu KWT Kartini (Wates), Kampung Organik Sari Makmur (Kedungsari) dan Kelompok Afinitas Saraswati Tani (Rejowinangun Utara).

Dalam kesempatan itu diserahkan pula bantuan sumur irigasi air tanah dangkal untuk kelompok tani Manunggal Karsodi di Kampung Kiringan kelurahan Tidar Utara. Diharapkan sumur tersebut dapat mengairi areal persawahan seluas 10-12 heltar. Tak mau kalah, di sektor perikanan juga disampaikan bantuan bibit ikan lele dan pakan di 11 pokdakan dan 16 non pokdakan di 12 kelurahan yaitu Legok Sari Wates, Kedung Iwak Kedungasari, Mina Arum Sari Kedungsari, Patil Landep Tidar Utara dan Rukun Agawe Santosa Potrobangsan.

Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Azis  mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini sebagai bagian dari implementasi program urban farming di lahan-lahan sempit masyarakat Kota Magelang. Dr. Aziz berharap kegiatan di sektor pertanian dan pangan ini dapat terus berkontribusi mendorong perekonomian masyarakat dan meningkatnya kemandirian pangan Kota Magelang. Ia menjelaskan Kota Magelang dengan luas 18.54 km2 hanya memiliki luas lahan sawah 142.83 ha dan tegal 18,51 ha yang terus mengalami penyusutan dengan trend konversi alih fungsi lahan sebesar 4-5ha/tahun. Untuk itu, Dokter Aziz memandang pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan dan permukiman yang masih 1.234,85 ha (sesuai data BPS 2019) dengan program Magelang Cantik (Magelang Cinta Organik) melalui kegiatan pengembangan urban farming (pertanian perkotaan) secara terpadu. “Dari kegiatan Magelang Cantik dan operasionalisasi Plaza Tani secara offline maupun online (Magesty), saya harapkan dapat mendukung percepatan program Magelang Keren guna mendorong tumbuhnya Wira Usaha Baru (WUB),” tandasnya.

Dokter Aziz optimistis melalui dukungan DID ini, kegiatan urban farming di level masyarakat akan semakin tumbuh dan berkembang. Sehingga ke depan, dengan sinergi yang baik dari semua pihak, kegiatan urban farming akan semakin nyawiji dengan program unggulan Kota Magelang.”Pemerintah Kota Magelang akan terus mendorong dan mendukung semua komponen masyarakat untuk bersemangat memanfaatkan pekarangannya dengan aktivitas urban farming baik pertanian, peternakan maupun perikanan. Semoga upaya kita ini dapat membuat Kota Magelang menjadi lebih hijau, lebih sejuk dan tentunya ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat lebih baik, khususnya dalam menghadapi isu strategis ketahanan energi dan ketahanan pangan di masa depan,” pungkasnya.

      Terpisah, Plt. Kadisperpa, Ir. Agung Widhiantoro, MT menambahkan, kegiatan ini merupakan upaya tak kenal lelah DIsperpa untuk turut berkontribusi dalam pengendalian sekaligus meredam inflasi daerah akibat kenaikan BBM, mengentaskan kemiskinan dan meningkatan produksi pertanian, peternakan dan perikanan guna menopang ketahanan pangan daerah yang lebih baik.(among_wibowo, red)