Enam Jam Gelaran SPHP-GPM, Pasar Murah Kota Magelang Raup Omzet 45 Juta Rupiah
MAGELANG- Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Gerakan Pangan Murah (SPHP-GPM) melalui kegiatan Pasar Murah Kota Magelang tahun 2022 terbilang cukup sukses menarik animo masyarakat. Hanya dalam waktu 6 jam saja, puluhan stand Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di area GOR Samapta Sanden, Kramat Selatan hari selasa (06/12/2022) lalu itu mampu menghadirkan ratusan pengunjung dan meraih omzet hampir 45 juta rupiah. Kegiatan GPM Kota Magelang ini merupakan hasil kolaborasi Dishanpan Provinsi Jateng dengan OPD Pemkot Magelang antara lain Disperpa, Disperindag dan Kecamatan Magelang Utara. Sejumlah stan dari BULOG, ID FOOD, BUMD Pangan, Petani/Gapoktan/Poktan/Distributor/Asosiasi atau Pelaku Usaha Pangan Lainnya menampilkan komoditas-komoditas unggulan seperti cabai merah keriting, cabau rawit merah, bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, daging ayam ras, daging sapi/kerbau, gula konsumsi, minyak goring dan/atau pangan lainnya.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Disperpa Kota Magelang, C. Dwi Ratri menjelaskan kegiatan dimaksudkan untuk mengoptimalkan stabilisasi pasokan dan harga pangan serta berkontribusi terhadap upaya pengendalian inflasi akibat kenaikan harga BBM. Selain itu GPM juga menjadi langkah strategis guna meningkatkan keterjangkauan dan daya beli pangan pokok dan strategis bagi masyarakat. “Melalui kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Gerakan Pangan Murah (SPHP-GPM) diharapkan inflasi dapat dikendalikan dan wilayah-wilayah rawan pangan tidak mengalami gangguan atau gejolak pasokan dan harga pangan,”katanya.
Ratri menambahkan dalam menjaga ketahanan pangan, Pemerintah berkewajiban untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis termasuk mewujudkan keterjangkauan pangan bagi masyarakat. Saat ini hambatan distribusi pangan memang masih menjadi kendala dalam mewujudkan stabilisasi pasokan dan harga pangan. “Identifikasi hambatan yang dimaksud antara lain rantai distribusi pangan pokok yang tidak efisien, ketidakcukupan pasokan pangan di suatu wilayah, waktu panen bervariasi serta prasarana dan sarana transporatsi yg kurang mendukung dalam kelancaran distribusi pangan,”jelasnya.
Kondisi tersebut, lanjutnya, seringkali menimbulkan dampak fluktuasi pasokan dan harga pangan yang berakibat ketidakpastian harga pangan baik di tingkat produsen maupun konsumen, dimana dalam ekskalasi lebih luas akan memengaruhi dalam pengendalian inflasi pangan. Pada saat kondisi inflasi terjadi kenaikan harga-harga pangan pokok strategis yang mempengaruhi daya beli masyarakat. Hal ini mengurangi keterjangkauan pangan masyarakat terhadap pangan pokok dan strategis yang tetap harus dipenuhi agar dapat hidup sehat dan produktif. Untuk mengurangi dan mengatasi dampak inflasi dan sebagai bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan, BAPANAS dan/atau BUMN Pangan (BULOG dan ID FOOD) dapat melakukan kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan melalui Gerakan Pangan Murah (SPHP GPM) seperti yang saat ini dilaksanakan.
Terinformasi kegiatan GPM Pasar Murah di Kota Magelang, beberapa binaan Disperpa Kota Magelang yang tampil antara lain Asosiasi Plaza Tani (sayuran, makanan & minuman olahan), ikan, bawang), Poktan Campursari Tidar Utara, Poktan Marsudikismo Cacaban, Poktan Flamboyan (cabai), PPN (Telur) dan Tidar Krajan Farm (daging ayam ras). (among_wibowo, red)