Salurkan Cadangan Pagan Pemerintah, Wali Kota Magelang bagikan bantuan kepada 9344 KPM

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG–Pemerintah Kota Magelang melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) hari Rabu (14/06/2023) menyalurkan cadangan pangan pemerintah (CPP) dan cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sejumlah 9344 keluarga dari 17 kelurahan di wilayah Kota Magelang. Dalam kesempatan itu Wali Kota Magelang dr. H. Muhammad Nur Azis, SpPD KGH FINASIM menyerahkan bantuan pangan secara simbolis kepada perwakilan penerima bantuan keluarga rentan stunting/baduta stunting di kelurahan Rejowinangun Selatan. Bantuan pangan berupa beras kualitas medium sejumlah 10 kg.

Dalam sambutannya Walikota Magelang menyampaikan kepada KPM untuk tetap berbagi dengan sesama (loman sepodo-podo). “ Dengan berbagi menjadi satu cara menghilangkan rasa ketidakcukupan”, ujar Dokter Aziz.

 

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang Agus Dwi Windarto, S.P melaporkan bahwa penyaluran CPP dan CPPD merupakan antisipasi mitigasi dan pelaksanaan penanggulangan kekurangan pangan yang dapat berdampak pada terjadinya krisis pangan dan gizi, pengendalian inflasi, dan melindungi produsen dan konsumen dari dampak flutuasi harga. Serta untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga-keluarga penerima bantuan sebagai upaya penanganan kerawanan pangan, kemiskinan, stunting dan gizi buruk.

 

Salah satu upaya untuk meningkatkan akses pangan bagi masyarakat adalah melalui pemberian bantuan pangan yang bersumber dari Cadangan Pangan Pemerintah,” jelas Agus

Bantuan Pangan diberikan selama 3 bulan berturut-turut (Maret-Mei 2023) untuk saat ini yang diberikan merupakan bantuan beras tahap ketiga. Dalam pelaksanaan kegiatan ini pihak Penyedia beras yaitu Bulog, Pelaksana pendistribusiannya melalui JPL sebagai transporter, dan Pengawas di lapangan oleh Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Sosial, serta pihak Kecamatan dan Kelurahan. (Arif, red)

Tingkatkan Produksi Kelinci, Disperpa Kota Magelang Selenggarakan Pelatihan Budidaya Kelinci dan Pembuatan Ransum Pakan Kelinci

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG-Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang hari Senin dan Selasa (29-30/05/2023) menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Kelinci serta Pelatihan Pembuatan Ransum Pakan Kelinci bertempat di aula Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang. Pelatihan diikuti oleh 25 orang peserta hasil usulan Musrenbang Kelurahan serta pecinta kelinci. Pelatihan Budidaya Kelinci serta Pelatihan Pembuatan Ransum Pakan Kelinci  dilaksanakan dengan metode penyampaian materi/teori budidaya kelinci dan praktek pembuatan ransum pakan kelinci. Adapun narasumber pelatihan berasal dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Dosen Polbangtan YOMA, Petani Milenial/Praktisi Pembudidaya Kelinci dan Komunitas Republik Terwelu Magelang.

Kepala Disperpa Kota Magelang, Agus Dwi Windarto, S.P dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan, drh. Diana Widiastuti menyampaikan bahwa kelinci merupakan salah satu ternak yang mempunyai potensi besar untuk dikembangbiakkan sebagai penyedia daging, karena ternak ini mempunyai kemampuan pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, kemampuan untuk memanfaatkan hijauan dan limbah pertanian maupun industri pangan, tidak membutuhkan lahan yang luas, dapat dipelihara dengan skala pemeliharaan yang kecil sehingga cocok dikembangkan di Kota Magelang yang terbatas lahannya (urban farming). “Banyak keunggulan yang diperoleh dari mengkonsumsi daging kelinci, yaitu kandungan protein yang tinggi dan rendah kolesterol, sehingga daging kelinci dapat dipromosikan sebagai daging sehat, selain itu kulit dan kotorannya masih mempunyai nilai ekonomis,” ungkap Diana.

Dalam kesempatan itu Diana menambahkan bahwa saat ini usaha ternak kelinci masih jarang digeluti oleh masyarakat. Padahal bisnis ternak kelinci sangat cemerlang dengan jumlah pesaing yang terbilang minim. Kelinci sendiri banyak dimanfaatkan sebagai hewan peliharaan dan juga untuk konsumsi. Sebagai konsumsi permintaan daging kelinci di pasaran memang terbilang tinggi. Harga jual daging kelinci di pasaran memang cukup tinggi. Nilai jual tinggi, permintaan pasar akan kebutuhan daging kelinci yang besar dan pesaing bisnis yang rendah. Inilah yang menjadikan bisnis ternak kelinci sangat menguntungkan,” imbuhnya.

 

Kegiatan materi hari senin (29/05/2023) narasumber dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah menyampaikan materi Sosialisasi kelembagaan kelompok ternak kelinci, 2 orang narasumber dari Komunitas Terwelu Magelang menyampaikan materi tentang Manajemen Budidaya kelinci serta Manajemen pemasaran kelinci. Selanjutnya hari selasa (30/05/2023) narasumber dari Polbangtan YOMA menyampaikan materi Menyusun Formulasi Ransum Kelinci dan narasumber dari Petani Milenial/Praktisi Pembudidaya Kelinci menyampaikan materi Manajemen Pemberian Pakan Kelinci yang dilanjutkan praktek mencampur pakan kelinci. Selain materi, setiap peserta dibekali sepasang kelinci, pakan jadi kelinci (pellet) sejumlah 20 kg serta bahan pakan (ransum) kelinci sehingga diharapkan setelah pelatihan para peserta dapat menjadi wirausaha baru usaha ternak kelinci.

 

Budidaya Kelinci 2  Budidaya Kelinci 3

 

Cara ternak kelinci sendiri memang tidaklah mudah, dibutuhkan ketelatenan dan cara perawatan yang tepat. Yang paling penting harus dipahami tips budidaya kelinci mencakup langkah-langkah pembuatan dan penempatan kandang, pemilihan indukan, perawatan, pemberian pakan dan sebagainya.

 

Berbicara mengenai pakan kelinci, umumnya para peternak kelinci memberi pakan kelinci berupa kombinasi pakan pelet dan pakan sayuran.Namun banyak juga yang hanya menggunakan pakan pelet karena jauh lebih praktis dan kandungan gizinya lebih sempurna.Meski begitu para peternak harus cermat dalam hitung-hitungan bisnis mengingat harga pakan pelet cukup mahal maka dibutuhkan pakan alternatif. Pembuatan ransum pakan kelinci sebagai pakan alternatif diharapkan bisa mengurangi ongkos pakan sehingga keuntungan peternak bisa bertambah.

 

Selain pemberian pakan maka faktor yang tidak kalah pentingnya dalam budidaya kelinci adalah tindakan preventif/sanitasi kendang serta pengontrolan penyakit.

 

Dengan teknik budidaya kelinci yang baik diharapkan peternak kelinci semakin berkembang sehingga dapat berkontribusi dalam penyediaan daging untuk memenuhi kebutuhan protein hewani yang setiap tahunnya meningkat. (Diana/Arif, red)

 

Kembangkan Pangan Lokal, Walikota Magelang buka Pelatihan Olahan Pangan Lokal

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG-Pemerintah Kota Magelang melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) hari Senin (22/05/2023) menyelenggarakan Pelatihan Olahan Pangan Lokal tahun 2023 yang dilaksakan di Gedung Wanita Kota Magelang. Pelatihan ini diikuti oleh 80 orang peserta terdiri dari perwakilan dari kelurahan, Pelaku usaha pangan lokal, Kader Pangan serta Keluraga beresiko stunting Kota Magelang. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Wali Kota Magelang dr. H. Muhammad Nur Azis, SpPD KGH FINASIM. Hadir dalam pembukaan kegiatan ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah ibu Ir. Dyah Lukisari, M. Si., Narasumber dari Praktisi Olahan Pangan Lokal sekaligus pemilik Rumah Ketela Borobudur Ibu Maidar, Ketua Pokja 3 TP PKK Kota Magelang.

Walikota Magelang dalam sambutannyamenyampaikan mengenai Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pangan Lokal di Kota Magelang.Trend saat ini orang tua sering mengajak ke mall tidak ke pasar dan makan makanan yang dikenalkan dan diberikan adalah junkfood padahal makanan tersebut tidak sehat, Pembangunan di Kota Magelang tidak akan selesai kalo pola pikirnya tidak berubah, masyarakat Kota Magelang harus lebih bersyukur kalo tidak akan kurang terus, Anak kita harus bersekolah tidak boleh anak sekolah disuruh bekerja,” tegasnya.

 

Sementara itu Kepala Disperpa, Agus Dwi Windarto, S.P menjelaskan Pelatihan Olahan Pangan Lokal Sub Kegiatan Penyediaan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal Tahun 2023 adalah untuk antisipasi terjadinya krisis pangan dan menurunnya pasokan beras yang berkurang akibat cuaca yang tidak menentu dan pasokan gandum yang selama ini masih merupakan produk impor, sehingga perlu  mencari alternatif pangan berbasis sumber daya lokal. “Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal dilaksanakan dengan metode tatap muka, selama 2 hari yang terbagi menjadi 2 season yaitu teori dan praktek lapangan,” kata Agus.

 Upaya pengembangan olahan pangan lokal di Kota Magelang yang dilakukkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang dalam beberapa kegiatan salah satunya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan peserta terhadap pangan lokal sebagai sumber pangan alternative dalam rangka menciptakan ketahanan pangan keluarga dan tetap memperhatikan pemenuhan gizi keluarga yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) adalah untuk (1) Mendorong percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal non beras dan terigu, (2) Menumbuhkan minat, kreativitas dan inovasi masyarakat untuk mengolah potensi bahan pangan lokal menjadi produk olahan pangan yang sehat dan aman, (3) Mendorong pengembangan olahan pangan lokal yang berdaya saing dan bernilai ekonomis dan memiliki nilai tambah dalam pengolahan dan pemanfaatan produk pangan lokal yang berkelanjutan di Kota Magelang. (Arif, red)

Sementara itu Kepala Disperpa, Agus Dwi Windarto, S.P menjelaskan Pelatihan Olahan Pangan Lokal Sub Kegiatan Penyediaan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal Tahun 2023 adalah untuk antisipasi terjadinya krisis pangan dan menurunnya pasokan beras yang berkurang akibat cuaca yang tidak menentu dan pasokan gandum yang selama ini masih merupakan produk impor, sehingga perlu  mencari alternatif pangan berbasis sumber daya lokal. “Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal dilaksanakan dengan metode tatap muka, selama 2 hari yang terbagi menjadi 2 season yaitu teori dan praktek lapangan,” kata Agus.