Tingkatkan Produksi Kelinci, Disperpa Kota Magelang Selenggarakan Pelatihan Budidaya Kelinci dan Pembuatan Ransum Pakan Kelinci
MAGELANG-Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang hari Senin dan Selasa (29-30/05/2023) menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Kelinci serta Pelatihan Pembuatan Ransum Pakan Kelinci bertempat di aula Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang. Pelatihan diikuti oleh 25 orang peserta hasil usulan Musrenbang Kelurahan serta pecinta kelinci. Pelatihan Budidaya Kelinci serta Pelatihan Pembuatan Ransum Pakan Kelinci dilaksanakan dengan metode penyampaian materi/teori budidaya kelinci dan praktek pembuatan ransum pakan kelinci. Adapun narasumber pelatihan berasal dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Dosen Polbangtan YOMA, Petani Milenial/Praktisi Pembudidaya Kelinci dan Komunitas Republik Terwelu Magelang.
Kepala Disperpa Kota Magelang, Agus Dwi Windarto, S.P dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan, drh. Diana Widiastuti menyampaikan bahwa kelinci merupakan salah satu ternak yang mempunyai potensi besar untuk dikembangbiakkan sebagai penyedia daging, karena ternak ini mempunyai kemampuan pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, kemampuan untuk memanfaatkan hijauan dan limbah pertanian maupun industri pangan, tidak membutuhkan lahan yang luas, dapat dipelihara dengan skala pemeliharaan yang kecil sehingga cocok dikembangkan di Kota Magelang yang terbatas lahannya (urban farming). “Banyak keunggulan yang diperoleh dari mengkonsumsi daging kelinci, yaitu kandungan protein yang tinggi dan rendah kolesterol, sehingga daging kelinci dapat dipromosikan sebagai daging sehat, selain itu kulit dan kotorannya masih mempunyai nilai ekonomis,” ungkap Diana.
Dalam kesempatan itu Diana menambahkan bahwa saat ini usaha ternak kelinci masih jarang digeluti oleh masyarakat. Padahal bisnis ternak kelinci sangat cemerlang dengan jumlah pesaing yang terbilang minim. Kelinci sendiri banyak dimanfaatkan sebagai hewan peliharaan dan juga untuk konsumsi. Sebagai konsumsi permintaan daging kelinci di pasaran memang terbilang tinggi. Harga jual daging kelinci di pasaran memang cukup tinggi. “Nilai jual tinggi, permintaan pasar akan kebutuhan daging kelinci yang besar dan pesaing bisnis yang rendah. Inilah yang menjadikan bisnis ternak kelinci sangat menguntungkan,” imbuhnya.
Kegiatan materi hari senin (29/05/2023) narasumber dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah menyampaikan materi Sosialisasi kelembagaan kelompok ternak kelinci, 2 orang narasumber dari Komunitas Terwelu Magelang menyampaikan materi tentang Manajemen Budidaya kelinci serta Manajemen pemasaran kelinci. Selanjutnya hari selasa (30/05/2023) narasumber dari Polbangtan YOMA menyampaikan materi Menyusun Formulasi Ransum Kelinci dan narasumber dari Petani Milenial/Praktisi Pembudidaya Kelinci menyampaikan materi Manajemen Pemberian Pakan Kelinci yang dilanjutkan praktek mencampur pakan kelinci. Selain materi, setiap peserta dibekali sepasang kelinci, pakan jadi kelinci (pellet) sejumlah 20 kg serta bahan pakan (ransum) kelinci sehingga diharapkan setelah pelatihan para peserta dapat menjadi wirausaha baru usaha ternak kelinci.
Cara ternak kelinci sendiri memang tidaklah mudah, dibutuhkan ketelatenan dan cara perawatan yang tepat. Yang paling penting harus dipahami tips budidaya kelinci mencakup langkah-langkah pembuatan dan penempatan kandang, pemilihan indukan, perawatan, pemberian pakan dan sebagainya.
Berbicara mengenai pakan kelinci, umumnya para peternak kelinci memberi pakan kelinci berupa kombinasi pakan pelet dan pakan sayuran.Namun banyak juga yang hanya menggunakan pakan pelet karena jauh lebih praktis dan kandungan gizinya lebih sempurna.Meski begitu para peternak harus cermat dalam hitung-hitungan bisnis mengingat harga pakan pelet cukup mahal maka dibutuhkan pakan alternatif. Pembuatan ransum pakan kelinci sebagai pakan alternatif diharapkan bisa mengurangi ongkos pakan sehingga keuntungan peternak bisa bertambah.
Selain pemberian pakan maka faktor yang tidak kalah pentingnya dalam budidaya kelinci adalah tindakan preventif/sanitasi kendang serta pengontrolan penyakit.
Dengan teknik budidaya kelinci yang baik diharapkan peternak kelinci semakin berkembang sehingga dapat berkontribusi dalam penyediaan daging untuk memenuhi kebutuhan protein hewani yang setiap tahunnya meningkat. (Diana/Arif, red)