Penelitian dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

Dalam rangka melaksanakan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kota Magelang melaksanakan Kegiatan Pelatihan Kultur Jaringan Anggrek.

Kota Magelang telah mencanangkan diri sebagai Kota Sejuta Bunga seperti yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Magelang yang berorientasi pada terwujudnya Kota Magelang sebagai kota yang bersih, indah, tertib, dan nyaman. Ungkap Ir. Sri Retno Murtiningsih dalam sambutannya dalam pembukaan acara ini.

Beliau juga menyampaikan bahwa varietas bunga anggrek Vanda Tri Color dipilih sebagai kultivar bunga khas Kota Magelang. Namun sangat disayangkan, varietas asli lereng gunung Merapi ini sudah mulai terancam punah. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Magelang dalam hal ini Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kota Magelang mempunyai tanggung jawab unutk ikut melestarikan varietas Vanda Tri Color ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan kultur jaringan yang melibatkan beberpa stake holder baik dari dinas, praktisi dan akademisi.

 

Selain untuk meningkatkan keterampilan tenaga laboratorium kultur jaringan Dinas Pertanian, Peternakan Dan Perikanan Kota Magelang, Pelatihan ini mengikutsertakan pihak akademisi yang diharapkan dapat menularkan hasil pelatihan ini ke masyarakat disekitarnya, dalam aplikasinya adalah ke lingkungan sekolah.

Pelatihan kultur jaringan anggrek ini mendatangkan narasumber tingkat propinsi dari LPK WIDYA PANDAYA Semarang. Bapak Sudibyo Ari Prabowo, sekaligus pemilik Candi Orchids Semarang. Beliau sudah lama berkecimpung dalam dunia kultur jaringan (cloning) anggrek nasional dan satu-satunya di Jawa Tengah.

Pelatihan berlangsung selama 5 hari tanggal 19 – 23 Oktober 2015 dan diikuti 10 orang peserta yang terdiri dari 5 orang tenaga laboratorium kultur jaringan Dispeterikan dan 5 orang guru biologi dari : SMA N 1, SMA N 3, SMA N 4, SMA Kristen 1 dan SMP N 1 Magelang. Hanya dalam pelaksanaannya guru dari SMA N 1 dan SMA N 3 berhalangan hadir dan digantikan oleh anggota PAI (Perhimpunan Anggrek Indonesia) cabang Magelang Raya.

Materi pelatihan meliputi :

-          Pengenalan Kultur Jaringan dan Tahapan Kultur Jaringan

-          Pengenalan Keberadaan Kultur Jaringan Skala Rumah Tangga

-          Pengenalan tentang Eksplan, Sterilisasi dan Hormon/ZPT

-          Pembuatan Larutan Stock Vacin dan Went

-          Pembuatan larutan stock hormon auksin dan sitokinin

-          Pembuatan larutan dan Bahan Sterilisasi

-          Pembuatan Media Cair dan Media Padat

-          Penjelasan tentang Eksplan dan Sterilisasi

-          Praktek Pengambilan Eksplan

-          Sub Kultur (Penjarangan, peremajaan, penyelamatan, multiplikasi, perakaran, Kultur Meristem dan Kloning)

-          Transplanting

Para peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini, bahkan dalam kesan dan pesan yang diberikan di akhir acara, Ir. Anies Noorwati (guru SMA Kristen 1 Magelang) menyampaikan bahwa bila perlu pelatihan seperti ini diadakan tidak cuma lima hari, bila perlu satu bulan agar peserta benar-benar paham dan menguasai kultur jaringan. Beliau juga menambahkan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan guru karena menurutnya materi kultur jaringan sudah masuk dalam kurikulum SMA saat ini. “Kalau selama ini hanya teori, sekarang bisa praktek”, tuturnya. Menurutnya sekolahnya juga akan membangun laboratorium kultur jaringan sehingga pelatihan kali ini sangat bermanfaat untuknya.

Pada kesempatan ini juga, Ibu Reny Winarsih, S.Pd. (guru SMP N 1) memohon izin untuk menindaklanjuti kegiatan ini dengan mengajak para murid untuk melakukan orientasi lapangan, mengunjungi untuk melihat-lihat proses kultur jaringan di Dispeterikan sebagai tambahan wawasan bagi para murid. Permohonan ini disambut baik oleh Dispeterikan diwakili Ahmad Sholikun, S.ST selaku kepala Seksi Produksi Dan Sarana Prasarana Pertanian yang bertanggungjawab mengelola laboratorium kultur jaringan pada Dinas Peterikan.