Magelang Rabbit Road Show: Menggali Potensi Agribisnis Baru di Kota Magelang
Paguyuban Guyup Rukun Peternak Kelinci (GRPK) Magelang dengan dukungan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang pada hari minggu lalu (2 Desember 2018,red) sukses menggelar Magelang Rabbit Road Show di Artos Mall Magelang. Ratusan anggota GRPK se-Magelang hadir mengikuti kegiatan tersebut untuk membiasakan diri bertransaksi jual-beli, sekaligus beradu dalam kontes. Hal ini mengingat di Kota Magelang meski sudah mulai banyak bermunculan peternak kelinci, namun masih kurang mendapat edukasi. Terutama terkait usaha jual-beli yang pada saat ini dinilai cukup menjanjikan sebagai ladang bisnis.
Ariyono Septa, Ketua Panitia Kegiatan menyatakan, sejak berdirinya pada Desember 2017 lalu sampai sekarang anggota yang bergabung dalam GRPK mencapai 150 peternak. Rata-rata setiap anggota memiliki 4 ekor berpasangan yang potensial terus berkembang. “Peternaknya banyak, tapi tidak banyak yang mengerti bisnisnya. Kebanyakan malah sering tertipu pengepul/tengkulak yang mengaku kelinci tidak laku dan berharga murah, sehingga peternak rugi,” ujarnya di sela road show.
Dalam kesempatan itu dia menambahkan, tengkulak seringkali membeli kelinci potong di peternak dengan harga per ekor yang tidak sampai ratusan ribu rupiah. Padahal, seharusnya kelinci dibeli dengan harga per kilogram yang mencapai Rp 35.000-Rp 50.000 per kilogram. “Rata-rata kelinci dijual setelah sampai sekitar 3 kilogram atau berusia 3 bulan. Kalau peternak punya sepasang dan sebulan beranak 4-12 ekor, maka bisa dihitung berapa rupiah yang bisa didapat setiap bulan. Dari pengalaman, peternak bisa mengantongi omset Rp 4-5 juta/bulan,” katanya.
Dengan dukungan Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, kesadaran berbisnis ini yang coba dipertegas kepada peternak kelinci. Para peternak di Magelang berkumpul untuk berbagi ilmu bersama, sekaligus melakukan penjualan langsung ke pengunjung mall. “Kami adakan juga kontes untuk jenis Flemish Giant, New Zealand dan Rex. Flemish Giant diikuti 19 ekor, New Zealand 24 ekor, dan Rex 7 ekor. Penilaian memakai standar Arba (American Rabbit Breeding Asociation) dengan juri Erdos Pinilih,” jelasnya.
Di tiga jenis itu, para peserta beradu guna memperebutkan gelar Best of Breed dan Best Opposite Breed. Peserta sangat antusias mengikuti kontes ini, sehingga untuk jenis Flemish Giant mampu memecahkan rekor nasional sebanyak 19 ekor. “Event di Magelang selalu memecahkan rekor nasional dan diperhitungkan di Indonesia bersama Bandung. Ini tidak lepas dari sejarah kelinci berkualitas banyak datang dari Magelang dan Bandung, mengingat jaman Presiden Soeharto dulu kelinci benar-benar dikembangkan di sini,” imbuhnya. (among, red)