Genjot Peningkatan Kualitas SDM Pertanian Untuk Urban Farming, Disperpa Kota Magelang Geber Pelatihan Budidaya Tabulampot, Biofarmaka dan Vertikultur

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang pada bulan Pebruari 2019 menggenjot sejumlah pelatihan Urban Farming bagi masyarakat/penggiat tani Kota Magelang. Pelatihan-pelatihan tersebut antara lain pelatihan budidaya tabulampot, biofarmaka dan vertikultur. Tercatat selama 3 hari mulai 19-21 Pebruari 2019, bertempat di aula Disperpa Jl. Kartini No. 3 Kota Magelang, tak kurang dari 200 orang peserta dibekali ilmu dan ketrampilan tentang Budidaya Tabulampot, Biofarmaka dan Vertikultur. Peserta berasal dari 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Magelang Selatan, magelang Tengah dan Magelang Utara.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang, Eri Widyo Saptoko di sela-sela acara menyatakan kegiatan yang merupakan amanat musrenbang Kota Magelang dan pokok-pokok pikiran DPRD Kota Magelang itu sangat penting sebagai modal dasar untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian Kota Magelang dalam mewujudkan dan menggalakkan pengembangan urban farming di Kota Magelang. Kegiatan yang menghadirkan narasumber dan praktisi itu diharapkan mampu memberikan bekal ketrampilan bagi masyarakat/penggiat tani urban farming di Kota Magelang. “Kami berharap ke depan bisa muncul beberapa dari peserta ini yang sukses sebagai pelaku usaha agribisnis di Kota Magelang,”tambahnya.

Seperti diketahui narasumber dan praktisi yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah pakar di bidangnya masing-masing. Narasumber dan praktisi yang dihadirkan tersebut yaitu Suwandi Wihardjo (Erdi Garden Muntilan), H.Gunawan EP (Menoreh Herbal), Dr. Agus Suprapto, SP, MP dan Siti Nurul Iftitah, SP, MP (Untidar). Adapun metode pelatihan menggunakan komposisi 40% teori dan 60 % praktek sehingga diharapkan dalam proses pembelajaran, peserta dapat memperoleh ilmu dan ketrampilan pertanian terapan yang lebih baik.

Pada hari pertama Pelatihan Budidaya Tabulampot, peserta diberikan materi prinsip dasar teori dan praktek budidaya tanaman buah dalam pot (tabulampot) dan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cangkok, stek, menyambung dan menempel. Selesai pelatihan, setiap peserta memperoleh bahan percontohan untuk dibawa pulang berupa bibit tanaman buah (3 jenis), pot plastik besar, pupuk, vitamin B dan pestisida.

Selanjutnya di hari kedua Pelatihan Biofarmaka, peserta mendapatkan materi pelatihan berupa teori dan praktek budidaya tanaman-tanaman obat/biofarmaka, prospek dan pemasarannya serta praktek pembuatan kosmetik dan jamu untuk pengobatan tradisional/herbal. Diharapkan dengan bekal kemampuan yang diperoleh tersebut peserta terdorong dapat memanfaatkan lahan-lahan tidur milik masyarakat maupun bengkok Pemerintah Kota Magelang. Lahan-lahan tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman obat/biofarmaka secara komersial sehingga punya daya ungkit secara ekonomi bagi masyarakat perkotaan. Selesai pelatihan, peserta memperoleh bahan percontohan seperti bibit tanaman biofarmaka dan saprodi pendukungnya.

Sedangkan pada hari ketiga peserta memperoleh Pelatihan Budidaya Tanaman Secara Vertikultur. Manfaat dari pelatihan ini peserta dapat mempelajari dan praktek budidaya tanaman sayuran secara vertikultur. Teknik vertikultur penting mengingat dewasa ini ada tren semakin terbatasnya lahan-lahan pertanian produktif di perkotaan. Teknik budidaya tanaman secara vertikultur diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif bagi masyarakat pertanian di perkotaan tidak terkecuali Kota Magelang. Selain itu produk sayuran yang dihasilkan secara vertikultur juga dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan sayuran skala rumah tangga yang aman dikonsumsi masyarakat karena umumnya dibudidayakan secara ramah lingkungan (among_wibowo,red).