Disperpa Kota Magelang Gerakkan KWT Demi Perkuat Ketahanan Pangan Masyarakat
*Edisi HUT Kota Magelang ke-1113
“Ayo Ke Magelang 2020 Menuju Kota Magelang Moncer Serius”
(Bagian II)
MAGELANG-Wajah Kota Magelang terus berubah seiring kemajuannya sebagai Kota Jasa. Kendati demikianPemerintah Kota (Pemkot) Magelang terus berupayamemperkuat ketahanan pangan di masa depan. Sebagai upaya pengembangan Integrated Urban Farming, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) memiliki sejumlah action plan untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat Kota Magelang.Melalui Bidang Ketahanan Pangan, Disperpa gencar melaksanakan pembinaan dan pendampingan Kelompok Wanita Tani (KWT) melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Saat ini jumlahnya mencapai 17 KWT se-Kota Magelang.
Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko melalui Kabid Ketahanan Pangan, Taat Suciati menjelaskan dengan adanya KRPL masyarakat didorong untuk memanfaatkan pekarangan lahan sempit di lingkungannya dengan budidaya tanaman sayuran, peternakan dan perikanan. Orientasi kegiatan ini secara internal untuk meningkatkan peran serta masyarakat ,khususnya kaum hawa, dalam menggeluti dunia pertanian perkotaan. Di sisi lain, menjawab permasalahan krisis ruang terbuka hijau. “Selain berkontribusi meningkatkan ruang terbuka hijau, KRPL masyarakat juga berkonrtibusi terhadap produksi sayuran, ternak dan ikan serta mengurangi pengeluaran belanja keluarga,” ujarnya.
Disperpa, lanjutnya juga terus berupaya meningkatkan angka Pola Pangan Harapan (PPH) dan pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Kota Magelang. Upaya ini sejalan dengan program diversifikasi pangan, agar masyarakat tidak tergantung hanya pada konsumsi beras. KWT didorong untuk membudidayakan tanaman sumber pangan lokal, seperti singkong, jagung, midro, uwi dan talas. Selanjutnya bahan tersebut diolah menjadi makanan dengan tampilan menarik dan bergizi tinggi.
Taat Suciati menegaskan saat ini juga sedang disusun Peraturan Wali Kota (Perwal) tentang Pengembangan Pangan Lokal. Perwal tersebut diharapkan menjadi payung hukum bagiDisperpa ketika mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan pangan lokal. Sehingga Kota Magelang dapat lebih fokus dalam pengembangan dan pengolahan pangan lokal (diversifikasi pangan).”Setelah adanya perwal, kami akan melakukan sosialisasi kepada pengusaha katering agar mengolah pangan lokal, termasuk untuk jamuan rapat kedinasan,”tandasnya.
Ditempat terpisah, Kasi Ketersediaan dan Distribusi Pangan, M.Makfud menambahkan bahwa untuk memperkuat sektor pangan, sejumlah kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kota Magelang juga mendapatkan bantuan pemerintah melalui APBN maupun APBD. Terbaru ada 2 poktan, Ngudi Makmur I (Kramat Selatan) dan Marsudikismo (Cacaban) memperoleh bantuan masing-masing gabah 2,5 ton untuk kegiatan layanan tunda jual.
Sementara itu gapoktan Sri Rejeki (Magelang), tambahnya, sedang dalam tahap pengusulan memperoleh bantuan alsintan untuk kegiatan off farm senilai 100 juta plus dana operasional 60 juta melalui kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM). “Targetnya gapoktan dapat mensuplai beras kemasan @5 kg sejumlah 50 ton setahun ke Toko Tani Indonesia yang ada di Kota Magelang dengan harga yang terjangkau masyarakat,”tandasnya. (among_wibowo,red)