Masuki Musim Kemarau, Disperpa Kota Magelang Kembali Ujicoba Padi Raksasa PIM

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

        MAGELANG - Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang kembali akan melakukan ujicoba demplot padi PIM di lahan persawahan Cacaban, kecamatan Magelang Tengah. Padi asal Blitar, Jawa Timur ini diyakini memiliki keunggulan produktivitas dibandingkan padi varietas lainnya. Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko kemarin (22/04) di ruang kerjanya menyatakan memasuki musim kemarau tahun 2019, Disperpa Kota Magelang difasilitasi kegiatan demonstrasi plot (plot) dari Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah.

          Eri menyatakan demplot padi PIM musim ini akan dilaksanakan seluas 1 hektar (ha) pada akhir bulan april hingga awal bulan mei 2019. Adapun rakitan teknologi yang digunakan berbeda dari musim sebelumnya dan lebih lengkap sesuai rekomendasi. Demplot ini didampingi penanaman padi varietas lainnya (ciherang dan IR-64) seluas sekitar 3,5 ha. Sehingga total luas pertanaman di hamparan kurang lebih 4,5 ha.

Koordinator Penyuluh Pertanian, Sam Wahyono menjelaskan sebelum pelaksanaan demplot yang dimaksud Kepala Disperpa, KJF Penyuluh Pertanian menggelar Bimbingan Teknis (Bintek) Penguatan Kapasitas Penyuluh dan Penyuluh Swadaya di Balai Penyuluh Pertanian. Kegiatan yang dilaksanakan kemarin (22/04) di rumah Syukur, salah satu petani poktan Marsudikismo Cacaban, dihadiri oleh pejabat Distanbun Provinsi jateng, penyuluh pertanian Kota Magelang dan sekitar 30 orang petani sekaligus penyuluh swadaya di Kota Magelang. Tujuan kegiatan ini tidak lain untuk memberikan gambaran dasar pelaksanaan demplot dan bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan sehingga petani dapat berhasil dalam usahatani padinya.

Ketika dikonfirmasi alasan melakukan ujicoba kembali padi PIM, Sam menjelaskan dasarnya adalah potensi hasil yang diperoleh jika tanaman dapat berproduksi optimal dan tidak ada ganggung cuaca seperti musim sebelumnya. Seperti diketahui, musim kemarin Disperpa sudah pernah melaksanakan demplot padi PIM di lahan bengkok seluas 1.500 meter persegi, akhir tahun 2018 lalu. Padi PIM memiliki karakteristik yang khas, antara lain tinggi tanaman yang bisa mencapai 2 meter, bulir padi lebih berisi dan banyak per tanaman, serta perawatan lebih mudah. "Musim lalu kita tanam secara organik, namun karena curah hujan yang sangat tinggi, tanaman setinggi 2 meter itu mudah roboh dan memicu serangan jamur," katanya.

Ditempat terpisah, Among Wibowo, Penyuluh Pertanian Madya pada Disperpa menyatakan padi PIM sangat berpotensi untuk mencapai produksi tinggi bila ditanam pada musim kemarau seperti saat ini. Resiko serangan jamur seperti musim lalu dapat diminimalisir karena cuaca yang lebih mendukung. “Musim ini insyaAllah berbagai antisipasi dilakukan termasuk dengan mengintensifkan aplikasi fungisida untuk mencegah dan melindungi bibit padi PIM sejak dini di lokasi persemaian. Kami belajar banyak dari musim lalu, semoga dapat memenuhi ekspektasi para petani Kota Magelang,”ujarnya

Among menambahkan umur panen padi PIM sekitar 115 hari setelah tanam (HST) dengan potensi tinggi tanaman mencapai 160-200 cm. Ditegaskannya, bukan tinggi tanaman yang menjadi ukuran, tetapi produktivitas/malai yang dihasilkan yang menjadi ukuran keberhasilan demplot ini. “Kita ini harapannya kepada petani, anakan banyak dan panen gabahnya juga banyak. Kalau jerami melimpah jangan dibakar, kembalikan ke tanah untuk menambah unsur silikat yang berfungsi menegakkan tanaman padi agar tidak mudah roboh,”jelasnya.

Terkait rakitan teknologi yang akan digunakan, Among yang juga Penyuluh Pertanian di Kecamatan Magelang Tengah itu memaparkan menggunakan prinsip Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) antara lain tanam bibit muda, pengairan berselang, penyiangan (matun) secara rutin, pemupukan berimbang dan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. “Khusus untuk hasil panen nantinya direncanakan sebagian sebagai sumber benih untuk disebarluaskan di kelompok tani di Kota Magelang, dan sebagian lagi untuk uji organoleptik (uji rasa, red),”tandasnya. (amw_red)