Dorong Tumbuhnya UMKM Perikanan, Disperpa Kota Magelang Gelar Pelatihan Teknologi Budidaya Perikanan
MAGELANG-Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang kembali menggelar pelatihan di sub sektor perikanan bagi pelaku utama dan pelaku usaha perikanan. Kali ini pelatihan yang mengambil judul Teknologi Budidaya Perikananitu dilaksanakan selama 2 (dua) hari pada hari Rabu – Kamis, 24–25 April 2019 di Balai RW 5 Kelurahan Potrobangsan. Peserta pelatihan sejumlah 25 orang terdiri dari para pembudidaya dari 3 Kecamatan di Kota MagelangAdapun narasumber pelatihan adalah Iwan Hamid (praktisi perikanan bersertifikat CBIB/CPIB dari Mina Sejahtera Salaman Magelang) dan WInarto(Penyuluh Perikanan Swadaya dari Turi- Sleman).
Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan,Hadiono menegaskan pelatihan ini sebagai langkah awal pengembangan potensi perikanan budidaya di Kota Magelang. Diharapkan setelah pelatihan ini dapat ditindaklanjuti dengan melakukan sosialisasi kepada anggota kelompok yang lain sehingga kegiatan budidaya perikanan menjadi kegiatan wirausaha yang berorientasi hasil/profit. “Peluang usaha pembudidaya ikan tentunya tidak hanya sebagai hobi atau sambilan tetapi memungkinkan naik level menjadi pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang pada gilirannya akan meningkatkan tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani ikan,’paparnya.
Kegiatan pelatihan dimaksudkan sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para pembudidaya ikan di Kota Magelang khususnya dalam hal CBIB dan Pembuatan pakan serta menggairahkan kembali usaha budidaya ikan dan peningkatan produksi perikanan yang nantinya diharapkan dapat menjadi usaha yang mandiri. Adapun tujuan adalah :
- Memotivasi kelompok utama pembudidaya ikan akan pentingnya penerapan cara budidaya ikan yang baik dalam meningkatkan mutu hasil perikanan;
- Pembudidaya mampu memahami langkah-langkah yang harus dilakukan agar dapat memenuhi kriteria cara budidaya ikan yang baik;
- Meningkatkan pengetahuan dan penggunaan teknologi terapan bagi pembudidaya ikan yang dapat diaplikasikan pada kegiatan budidaya perikanan, khususnya budidaya ikan di lahan sempit.
Dikatakannya lebih lanjut Pemerintah Kota Magelang akan terus memberikan dukungan baik itu pembinaan, sarana dan prasarana serta teknologi untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam memproduksi berbagai produk perikanan. Dengan potensi perikanan budidaya yang ada, semangat pembudidayanya dan hubungan kerjasama dengan Masyarakat Perikanan Kota Magelang (MPKM), Disperpa optimis bahwa pembangunan perikanan di Kota Magelang masih dapat terus ditingkatkan melalui sejumlah program unggulan dan skala prioritas yang tepat. “Semoga pelatihan ini dapat menjadi tonggak awal penyadaran potensi dan peluang perikanan Kota Magelang sesuai kondisi masyarakat yang semakin cerdas dan maju,”tandasnya.
Dalam kesempatan ini narasumber, Iwan Hamid menyampaikan point-point yang perlu diperhatikan dalam budidaya lele. Menurutnya Sumber Daya Manusia (SDM), lokasi kolam, konstruksi kolam, manajemen air, kualitas benih lele, pakan serta pengendalian hama dan penyakit ikan menjadi point penting yang mutlak untuk dipenuhi. SDM merupakan hal yang utama mengingat para pembudidaya harus bekerja dengan antusias dan senantiasa disiplin.“Kunci utama untuk menjadi seorang pembudidaya lele yang tangguh adalah tidak mudah putus asa. Pembudidaya juga diharapkan untuk mau belajar dan belajar agar semuanya mudah dikerjakan,”tukasnya.
Lain halnya dengan Winarto, narasumber lainnya pada pelatihan ini. Dia mengupas tuntas teknologi produksi pakan ikan. Materi yang diberikan utamanya mengenai pemilihan bahan baku pakan. Disini peserta belajar menghitung formula pakan yang dibuat berdasarkan potensi ketersediaan bahan baku yang ada di Kota Magelang.Pada bagian akhir dilakukan praktek menghitung formulasi pakan dan praktek pembuatannya dengan mesin dan teknologi sederhana.
Terinformasi potensi luas lahan budidaya perikanan di Kota Magelang sekitar 6,68 Ha dengan jumlah pembudidaya 400 orang. Rata-rata kepemilikan lahan budidaya perikanan hanya sekitar 160 m². Dengan luas kepemilikan lahan yang demikian sempit, perlu perubahan mindset dari yang bersifat hobi/kesenangan saja atau usaha sampingan menjadi mata pencaharian utama untuk pemenuhan kebutuhan keluarga. Kondisi tersebut perlu didukung dengan upaya meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya Cara Budidaya Ikan yang Baik. Selain itu orientasi produksi perikanan budidaya yang lebih kepada upaya memenuhi kebutuhan pemancingan, kebutuhan pangan sendiri dan pemasaran ikan konsumsi tingkat lokal, sehingga arti pentingnya sertifikasi produk perikanan belum tersosialisasi secara merata kepada para pelaku perikanan. (amw, red)