Dukung Percepatan Implementasi Kartu Tani, Disperpa Kota Magelang Ikuti Rakor KP3 Provinsi Jawa Tengah

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG-Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) bersama Bagian Perekonomian Kota Magelang hari rabu (08/05) mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Provinsi Jawa Tengah di gedung Gradhika (Kantor Gubernur Jateng) Semarang. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka percepatan implementasi kartu tani Jawa Tengah tahun 2019 itu dihadiri para Kepala Dinas lingkup Pertanian, Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Bagian Perekonomian, Admin Kartu Tani dan perwakilan Distributor Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam Rakor ini diwakili Kepala Bidang Pertanian, Agus Dwi Windarto dan Admin Kartu Tani Kota Magelang, Among Wibowo. Sedangkan Bagian Perekonomian dihadiri Kabag Perekonomian, Saleh Apriyanto bersama salah satu Kasubbagnya, Elisda Evi Arviaty. Adapun narasumber Rakor yang hadir antara lain dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan RI, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI, Kadistanbun Provinsi Jawa Tengah, PT. BRI (Persero) Tbk Jakarta dan PT. Pupuk Indonesia Jakarta.

Dalam Rakor tersebut dicapai sejumlah point-point penting antara lain :

  1. Dalam rangka pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi, salah satu instrumen yang paling tepat adalah dengan penggunaan KARTU TANI untuk penebusan pupuk bersubsidi;
  2. Dari hasil workshop Kartu Tani yang dilaksanakan tanggal 25 Maret 2019 dengan beberapa pihak terkait (Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian) bahwa dari Kementerian mendukung program Kartu Tani yang dijalankan oleh Provinsi Jateng;
  3. Dari Kementerian Perdagangan sudah sepakat bahwa pada penyaluran pupuk bersubsidi akan memasukkan klausul ‘KARTU TANI’ dalam revisi Permendag mengenai distribusi pupuk bersubsidi;
  4. Belum semua petani di Jawa Tengah terdata, diminta para penyuluh untuk mendata semua petani di Jawa Tengah dan memvalidasi data petani yang masuk ke dalam sistem, jangan sampai ada petani yang terlewat agar kita dapat memiliki data yang lebih akurat, manfaatkan waktu tiap tanggal 25 – 30 pada bulan berjalan untuk menambah/mengurangi atau mengedit data petani;
  5. Belum semua petani mempunyai Kartu Tani, untuk mempermudah dan mempercepat pendistribusian Kartu Tani apakah memungkinkan kalau pencetakan kartu dilakukan di BRI Cabang/unit;
  6. Melaksanakan Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 81 Tahun 2017 agar penebusan pupuk bersubsidi menggunakan Kartu Tani;
    1. Memerintahkan Kepala Dinas Perdagangan bersama distributor untuk :
      1. Menata wilayah kerja Kios pupuk Lengkap (KPL) dengan menempatkan KPL di lokasi yang dekat dan mudah dijangkau oleh petani;
      2. Melaksanakan mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 15 Tahun 2013), bahwa 1 (satu) orang petani hanya dapat membeli pupuk bersubsidi sesuai dengan Kios Pupuk Lengkap (KPL) yang telah ditentukan
      3. Membebaskan biaya transaksi pembelian pupuk bersubsidi menggunakan Kartu Tani di Kios Pupuk Lengkap (KPL) yang semula Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah) menjadi Rp. 0,-(nol rupiah)mulai tanggal 25 Februari 2019, sesuai surat PT. BRI (Persero) Tbk Nomor B.61.e-e.IMR/KPN/02/2019 tanggal 21 Pebruari 2019;
      4. Mengoptimalkan fungsi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di wilayah Saudara dan menyediakan anggaran pendampingan KP3 dalam rangka pengawasan dan pengamanan penyaluran pupuk bersubsidi di daerah.
      5. Untuk memberikan kemudahan kepada petani dalam pembelian pupuk bersubsidi, sekarang dari BRI sudah membebaskan biaya transaksi pembelian pupuk bersubsidi menggunakan Kartu Tani di Kios Pupuk Lengkap (KPL) yang semula Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah) menjadi Rp. 0,-(nol rupiah)mulai tanggal 25 Februari 2019, sesuai surat PT. BRI (Persero) Tbk Nomor B.61.e-e.IMR/KPN/02/2019 tanggal 21 Pebruari 2019

Terkait hasil rakor KP3, Agus Dwi Windarto menyatakan sangat mendukung point-point yang dihasilkan untuk implementasi dalam rangka percepatan implementasi kartu tani untuk penebusan pupuk bersubsidi di Kota Magelang. Dia menambahkan Disperpa terus berupaya untuk menjamin dan memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani di wilayahnya. Disperpa, lanjutnya, secara rutin selalu memantau pelaksanaan pembelian pupuk bersubsidi dan peredaran pestisida. “Kami melalui KP3 Kota Magelang yang merupakan tim lintas sektoral rutin menggelar rapat koordinasi maupun pengawasan di lapangan ke kios-kios maupun KPL (Kios Pupuk Lengkap),”tegasnya.

 

 

Sementara itu Admin Kartu Tani Kota Magelang, Among Wibowo menambahkan bahwa Kota Magelang saat ini sudah mulai ada realisasi penebusan pupuk bersubsidi dengan kartu tani. Menurutnya jumlahnya memang masih sedikit dibandingkan alokasi pupuk yang tersedia karena adanya sejumlah kendala. Among yang juga Penyuluh Pertanian Madya itu menjelaskan bahwa berdasarkan dashboard SIMPI BRI sampai 7 Mei 2019, realisasi pembelian pupuk bersusidi dengan kartu tani sejumlah 1.350 kg urea dan 650 kg NPK Phonska. “Alhamdulillah Kota Magelang sudah pecah telor penebusan pupuk dengan kartu tani. Mudah-mudahan kesadaran petani semakin tumbuh seiring dimulainya musim tanam II (MK I) ,”ujarnya.

Ditanya kendala-kendala yang dihadapi, dia memaparkan sebenarnya permasalahannya sederhana tapi sangat prinsip. Menurutnya faktor utama belum optimalnya serapan pupuk bersubsidi adalah ketersediaan air yang terbatas. Selama 18 bulan terakhir air irigasi terbatas akibat perbaikan saluran Kali Bening sangat mempengaruhi waktu pemupukan petani. Petani yang sudah siap membeli pupuk, karena air tidak tersedia menjadi batal memupuk. Kondisi ini secara berkelanjutan sangat mempengaruhi penebusan pupuk di KPL.

      Permasalahan lainnya sementara ini masih adanya peluang petani untuk membeli secara manual di kios lain yang bukan KPL di sejumlah wilayah Kabupaten Magelang (Bandongan dan Payaman). Ditambah lagi ada sebagian kecil petani yang memang masih on progress pembuatan kartu taninya sehingga belum bisa memanfaatkan kartu tani. Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada KPL Magersari dan petani yang sudah mau memanfaatkan Kartu Tani. “Kota Magelang sudah mulai berkontribusi pada suksesnya program Kartu Tani di Jawa Tengah sebagai program prioritas Nasional,”tandasnya. (amw, red)