Respon Antusiasme Warga, Disperpa Sosialisasi Budidaya Tanaman Secara Organik di Kelurahan Panjang
MAGELANG – Sebagai respon meningkatnya antusiasme warga terhadap produk organik, Kelurahan Panjang menggelar Sosialisasi Budidaya Tanaman Secara Organik di Media Polibag dalam konteks Pengembangan Kampung Organik. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Mei 2019 di Aula Kelurahan Panjang itu menghadirkan narasumber Among Wibowo dari Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, Fitasari dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang dan langsung dimoderatori Lurah Panjang, Rakhmad. Sosialisasi ini difasilitasi Kelurahan Panjang dan diikuti sekitar 30 peserta warga RW III Kelurahan Panjang.
Pada kesempatan tersebut, Among Wibowo yang juga Penyuluh Pertanian Madya di Disperpa itu memaparkan secara panjang lebar terkait implementasi budidaya tanaman secara organik di Kota Magelang. Dia menegaskan bahwa secara prinsip pelaksanaan Kampung Organik belum berjalan secara optimal karena sejumlah kendala, terutama kekeliruan mindset masyarakat yang lebih fokus pada budidaya tanaman organik dalam media polibag. Padahal ruh pengembangan Kampung Organik justru pada upaya mengurangi volume sampah masyarakat melalui pengelolaan sampah.
Menurut Among, agar Kampung Organik dapat sukses seperti yang diharapkan idealnya seperti pelari estafet, kunci keberhasilan awalnya adalah pada pelari pertama yaitu pengelolaan sampah. Setelah sampah terkelola dengan baik, dimana salah satunya sampah organik, dapat diproses masyarakat menjadi pupuk organik barulah perlu peran pelari kedua, yaitu budidaya tanaman secara organik. “ Intinya pada pengelolaan sampah, sedangkan budidaya tanaman organik adalah bonusnya ,”ujarnya.
Terkait materi sosialisasi, dia menerangkan semua tahapan dan point penting untuk suksesnya masyarakat dalam budidaya tanaman secara organik dalam media polibag. Tak lupa disampaikan pula tips dan trik dalam mengatasi sejumlah kendala hama dan penyakit melalui pengamatan dini dan pemanfaatan pestisida nabati. Kunci utama untuk sukses, kata Among, sebaiknya menggunakan media tanam, bibit yang sehat dan berkualitas serta penempatan polibag atau pot di tempat yang terkena langsung sinar matahari. “Kenapa begitu? Karena kebutuhan dasar semua tanaman adalah unsur hara, air, udara dan sinar matahari,”tegasnya.
Ditanya jenis tanaman, Among mengatakan secara umum tanaman sayuran, tanaman buah, tanaman hias dan tanaman obat dapat ditanam di media polibag. Ditambahkannya, sebenarnya budidaya tanaman apapun tidak terlalu sulit. Yang sulit, lanjutnya adalah bagaimana masyarakat dapat menyelaraskan niat baik dan tindakannya secara bersama-sama dalam satu kelompok. “Maka dari itu saya mendorong peserta yang tergabung dalam satu RW (RW III, red) ini untuk berkelompok per RT atau langsung dalam satu RW, lakukan pertemuan rutin dan segera bertindak. Mulailah dari yang kecil-kecil dulu dan khusus untuk budidaya tanaman sebaiknya jangan menanam tanaman yang resiko hama dan penyakitnya tinggi,”jelasnya.
Sejumlah peserta tampak antuasias mendengarkan paparan Sosialisasi Pengembangan Kampung Organik di Kota Magelang, terutama bahasan yang terkait budidaya tanaman secara organik. Sebagian peserta bahkan sempat curhat terkait kendala hama dan penyakit yang dialami tanamannya saat ini yang langsung dijawab tuntas oleh narasumber. (amw, red)