Disperpa Kota Magelang Gelar Pelatihan Beras Organik di Gapoktan GATOS Sawangan
MAGELANG- Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang selama 2 hari mulai tanggal 18-19 Juni 2019 menggelar Pelatihan Budidaya dan Pemasaran Beras Organik. Kegiatan yang dilaksanakan di Gapoktan GATOS Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang itu diikuti 30 peserta perwakilan petani yang juga merupakan penyuluh pertanian swadaya dari 3 kecamatan di Kota Magelang. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh pertanian swadaya di Kota Magelang dalam teknis budidaya dan pemasaran beras organik yang dari hari ke hari semakin menjadi trending product bagi konsumen. Adapun narasumber kegiatan berasal dari para pengurus Gapoktan GATOS.
Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko yang diwakili Kepala Bidang Pertanian, Agus Dwi Windarto di Aula Disperpa, Jl. Kartini No.3 Magelang menyatakan harapannya agar para petani Kota Magelang yang juga sebagai penyuluh swadaya di kelompoknya itu dapat menyerap informasi dan belajar tata kelola kelompok dalam mengembangkan usaha agribisnis beras organik. Menurutnya petani sebagai garda terdepan dalam usaha pertanian ini harus dapat meningkatkan wawasan dan ketrampilannya. Petani diharapkan juga dapat gethok tular ilmu yang diperolehnya kepada rekan-rekan di kelompok “Selanjutnya bila sudah berhasil kami mengharapkan adanya peningkatan pendapatan sekaligus kesejahteraan petani di Kota Magelang,”ujarnya.
Terkait pelaksanaan kegiatan di lokasi Gapoktan GATOS Sawangan, Among Wibowo, Penyuluh Pertanian Madya pada Disperpa Kota Magelang menegaskan bahwa pada prinsipnya Disperpa mendorong peserta untuk berinteraksi langsung dengan petani Gapoktan GATOS dan memotret keadaan lapangan serta belajar proses produksi dan packing beras organik. Dia berharap interaksi langsung di lokasi produksi beras organik dapat memberikan gambaran secara utuh proses produksi mulai budidaya hingga prosesing/packing produk beras organik siap jual. “Pengalaman berinteraksi langsung ini penting supaya petani dapat belajar langsung dengan melihat praktek produksi beras organik di Gapoktan GATOS,”katanya.
Terinformasi dari Ahmad Soleh, Ketua Gapoktan GATOS¸ Gapoktannya sudah memproduksi beras organik sejak tahun 2012. Saat ini akan perpanjangan sertifikat organik yang ketiga kalinya secara mandiri. Berbagai varietas seperti IR-64, Mentik Wangi Susu, Beras Merah dan Beras Hitam ditanam secara organik. Menurutnya banyak dinamika di dalam kelompok yang harus dilalui hingga sukses berproduksi 60-70 ton beras organik berbagai varietas per bulan. “Kunci suksesnya ada tiga yaitu sumber daya manusia, kontinyuitas dan kualitas produk serta penjualan satu pintu,” jelasnya.
Dia mengingatkan bahwa produk organik berangkat dari kejujuran pelakunya karena sebenarnya yang dinilai adalah proses bagaimana menghasilkan produk organik tersebut melalui Sertifikasi Organik oleh Lembaga Sertifikasi Organik (LSO). “Sampai hari ini kami masih belum bisa memenuhi kebutuhan ekspor ke manca negara. Produksi 60-70 ton beras organik berbagai varietas hanya ludes untuk pasar Indonesia,”imbuhnya.
Sedangkan Eko Tumiriyanto, pengurus Gapoktan GATOS yang juga salah satu narasumber menyatakan senang dapat berbagi ilmu dengan saudara-saudaranya petani Kota Magelang. Dia menegaskan tidak ada ilmu yang disembunyikannya. Bahkan pihaknya turut senang bila di Kota Magelang suatu saat juga berhasil mengembangkan beras organik. Hal ini mengingat potensi pasar beras organik di Indonesia maupun ekspor ke luar negeri masih terbuka lebar."Kami terbuka untuk menjalin kerjasama dengan sedulur-sedulur Kota Magelang,"tukasnya.
Seperti diketahui perkembangan pertanian organik di Indonesia khususnya beras organik semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi ini tak lepas dengan semakin meningkatnya kesadaran konsumen terhadap kesehatan tubuhnya seiring dengan meningkatnya berbagai penyakit kronis pada manusia akibat konsumsi bahan makanan yang terkontaminasi maupun mengandung residu kimia. Ayo budayakan konsumsi makanan organik untuk kesehatan tubuh kita (amw, red)