Ketua TP PKK Kota Magelang Apresiasi Kiprah Disperpa Promosikan Anggrek Magelang di SAE 2019
MAGELANG- Memasuki hari ke-2 Soropadan Agro Expo (SAE) 2019,. Stan Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang hari jumat (05/07) mendapat kunjungan kehormatan dari Tim Penggerak (TP) PKK Kota Magelang. Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kota Magelang, Yetty Biakti Sigit Widyonindito memberikan apresiasi atas keikutsertaan Disperpa dalam mempromosikan produk unggulan pertanian daerah.
Yetty menyatakan kebanggaannya tanaman anggrek, salah satu komoditas unggulan pertanian Kota Magelang, semakin eksis dan diterima masyarakat khususnya kolektor dan penggemar anggrek. Dia juga mendorong Disperpa untuk terus memproduksi jenis-jenis anggrek yang berkualitas dan variatif. Saat ini, lanjutnya, penting untuk Kota Magelang mengenalkan komoditas-komoditas tanaman yang dapat memperkuat branding Magelang Kota Sejuta Bunga (MKSB) kepada masyarakat khususnya kaum hawa. “Penggemar anggrek itu mayoritas kaum perempuan. Bila ibu-ibu ini diedukasi dengan baik, anggrek dapat menjadi ikon yang memberikan warna untuk branding MKSB,”jelasnya.
Terinformasi selama penyelenggaraan SAE 2019 ini stan Disperpa Kota Magelang ramai dikunjungi kolektor dan hobiis anggrek dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Mereka berbelanja berbagai jenis anggrek mulai dendrobium, phalaenopsis hingga vanda tricolor bebrbagai ukuran. Bahkan selama pameran SAE ini menguat image di kalangan pengunjung bahwa kalau hendak membeli anggrek yang terbaik di stan Disperpa Kota Magelang. Berdasarkan pengamatan, dari keseluruhan pengunjung lebih dari 70% penyuka anggrek bergender perempuan. Kondisi ini sangat potensial sebagai basis data untuk memasyarakatkan anggrek yang sejak dulu memang sudah dikenal sebagai bunga Puspa Pesona.
Kasi Tanaman Pangan dan Hortikultura Disperpa, Ahmad Sholikhun mengungkapkan bahwa peluang pengembangan komoditas anggrek memang masih sangat terbuka. Secara nasional kebutuhan anggrek semakin meningkat, namun produksi relatif stagnan sehingga pemenuhannya masih mengandalkan impor dari negara tetangga seperti Taiwan dan China. Menurutnya Magelang secara agroklimat sangat memungkinkan untuk pengembangan anggrek. “Namun, khusus untuk Phalaenopsis (anggrek bulan) masih diperlukan lokasi tambahan (minimal ketinggian 1000 m dpl) untuk menyerempakkan pembungaannya,”imbuhnya.
Terkait hal tersebut, Among Wibowo, Penyuluh Pertanian Madya pada Disperpa memaparkan bahwa untuk menyerempakkan pembungaan anggrek Phalaenopsis perlu ketepatan intensitas cahaya matahari, suhu dan kelembaban. Setiap jenis anggrek, lanjutnya, memiliki kebutuhan 3 faktor agroklimat yang berbeda-beda. Intensitas cahaya matahari untuk anggrek dendrobium 4000-5000 fc (foot candela), Phalaenopsis 2000 fc dan Cattleya 3000-4000 fc. Sebagai patokan cahaya matahari siang hari adalah 10.000 fc. “Adapun kelembaban untuk anggrek Phalaenopsis tidak boleh kurang dari 60% dengan suhu 28-30oC, sementara Dendrobium dan Cattleya tidak boleh kurang dari 50 % dengan kisaran suhu 28-32oC,”ungkapnya. (amw, red)