Pamerkan Kelinci Unggul, Pengunjung Stan Disperpa Kota Magelang di CFD Rindam Membludak
MAGELANG- Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang bekerjasama dengan Komunitas Republik Terwelu minggu (07/07) tampil di acara Car Free Day (CFD) Rindam Magelang. Dalam kegiatan ini ditampilkan beberapa jenis kelinci unggul seperti jenis NZ, HL dan Rex sebagai upaya pengenalan ternak kelinci kepada pengunjung. Ratusan pengunjung, tua dan muda membludak dan antusias mengenal lebih dekat berbagai jenis ternak kelinci unggul. Mereka tidak henti-hentinya secara bergantian mengunjungi stand Disperpa.
Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko melalui Kepala Seksi Peternakan, Sugiyanto mengatakan tujuan utama kegiatan ini sebagai upaya sosialisasi pengembangan ternak kelinci di Kota Magelang. Menurutnya proses budidaya ternak kelinci tidak terlalu rumit dan potensi pemasaran daging kelinci sangat luar biasa baik dari segi harga jual bagi peternak maupun mutu manfaat bagi masyarakat yang mengkonsumsinya.
Dalam kesempatan CFD, pengunjung berkesempatan untuk mengkonsultasikan kendala-kendala yang dihadapinya. Selain itu pengunjung dapat belajar teknik budidaya ternak kelinci agar sukses dan mampu menekan angka mortalitas. Meskipun sosialisasi dan edukasi ternak kelinci sudah seringkali dilaksanakan oleh Disperpa Kota Magelang namun ternyata masih banyak masyarakat yang belum tahu. “Terbukti masih banyak pengunjung yang datang untuk konsultasi terkait dari sisi budidaya, pemasaran dan kemanfaatan produk hasil olahan serta hasil ikutannya,”ujarnya.
Di tempat terpisah, Aryono Septa Nugroho, pengurus Komunitas Republik Terwelu menegaskan kegiatan semacam ini diharapkan dapat menjadi jembatan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Banyaknya pelatihan ternak kelinci dari Disperpa Kota Magelang dan Peranan Republik Terwelu diharapkan mampu mewujudkan Urban Farming di Kota Magelang sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
Basuki, pengurus Komunitas Republik Terwelu lainnya menambahkan kegiatan pameran kelinci di CFD Rindam memang sangat di tunggu masyarakat. Dia mengatakan masih banyak sekali masyarakat yang belum sepenuhnya mengenal dan mendalami ternak kelinci. Sudut pandang masyarakat, lanjut Basuki, hanya melihat kelinci sebagai hewan piaraan yang lucu. Namun dibalik kelucuannya ternyata banyak sekali manfaat yang bisa di kembangkan. “Urine dan kotoran kelinci sangat bagus untuk pupuk alami, belum lagi manfaat dagingnya,”tegasnya.
Terkait respon peternak, Nuryanto, salah satu peternak kelinci di Kota Magelang mengungkapkan bahwa saat ini daging kelinci mulai sangat diminati. Dia menceritakan pihaknya sering mendapat banyak pesanan daging kelinci namun belum sepenuhnya dapat memenuhi permintaan pasar. “Barang masih terbatas padahal jumlah peternak kelinci semakin banyak,”tukasnya.
Sementara itu melihat animo masyarakat yang tinggi, Ilham Giantara, dari Komunitas Republik Terwelu menuturkan bahwa ajang CFD sebagai pemanasan dan bagian dari promosi kelinci. Sesuai agenda setelah CFD ini akan di adakan lomba Kelinci tingkat Nasional bertajuk “Battle of Giant 2” yang direncanakan pada tanggal 9 November 2019 di Bakorwil Kedu, Magelang. “Semoga nantinya semakin banyak masyarakat berminat mengembangkan budidaya ternak kelinci,”timpalnya. (among_wibowo, red)