Jelang Idul Adha 1440 H, Disperpa Kota Magelang Lakukan Edukasi dan Latih Kader Kesmavet

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG – Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang selasa (30/07) menggelar kegiatan pelatihan kader kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) di ruang aula Disperpa. Hal ini dimaksudkan untuk persiapan menghadapi masa penyembelihan hewan pada Hari Raya Idul Adha 1440 H sekaligus untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat di Kota Magelang. Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 35 peserta berasal dari pengurus takmir masjid perwakilan setiap kelurahan, SMP dan SMA se-Kota Magelang

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam sambutannya yang disampaikan Sekretaris Disperpa, Susmiyati mengatakan bahwa terkait kegiatan pelatihan kader kesmavet, Disperpa memiliki kewajiban untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat selama masa penyelenggaraan penyembelihan hewan qurban. Sebagai dinas teknis, lanjutnya, Disperpa perlu memberikan kegiatan edukasi dalam rangka menjamin hewan qurban sehat dan saat dipotong dalam kondisi Aman, Sehat, Utuh, Halal (ASUH) dan tidak mengandung penyakit menular dan bersifat zoonosis.

Susmiyati menjelaskan bahwa puncak dari ibadah hajitidak hanya dirayakan oleh umat muslim yang sedang menunaikan ibadah haji, tetapi juga dirayakan dengan penuh suka cita oleh umat muslim di Indonesia. Menurutnya Hari Raya Idul Adha tahun ini lazimnya disertai dengan banyaknya pemotongan hewan qurban di lingkungan masyarakat Kota Magelang. Hal ini berdampak pada banyaknya keluar-masuk hewan ternak yang diperdagangkan dari luar daerah. Prosesnya melalui depo ternak hewan qurban atau peternak yang membeli untuk dibesarkan sementara. “Mereka ini hanya bisnis untuk meraup keuntungan, yang tentunya kurang memperhatikan kondisi kesehatan dan stamina ternak yang akan diperjualbelikan,”ungkapnya.

Terinformasi dalam pelatihan sehari tersebut, peserta memperoleh tambahan pengetahuan dan ketrampilan dari 4 narasumber. Keempat narasumber tersebut yaitu 

= Heru Trisusila (Kepala UPT Puskeswan Kota Magelang) dengan materi penyakit zoonosis pada hewan qurban, dimana beberapa penyakit zoonosis yang dijelaskan antara lain anthrax, botulismus, brucellosis, tuberkulosis, leptospirosis, penyakit mulut dan muku, rabies, ORF (Berengen), sistiserkosis dan taeniasis, toksoplasmosis dan fasciolosis.

        = Taufik Husen Ansori (Kantor Kementerian Agama Kota Magelang), dengan materi penyembelihan hewan qurban sesuai Syariat Islam. Taufiq, hewan yang dipotong hendaknya sesuai Syariat Islam dengan syarat antara lain hewan qurban harus cukup umur, sehat dan tidak cacat dengan waktu penyembelihan dimulai masuknya waktu sholat Idul Adha dan berakhir pada Maghrib akhir hari Tasyriq (tanggal 13 Dzulhijjah).Ketika Menyembelih Kurban disunahkan 5 perkara yaitu Membaca Basmalah, Membaca Sholawat Nabi, Menghadap Qiblat (Baik orang yang menyembelihmaupun hewan qurbannya), Membaca Takbir 3 kali dan Membacado’a : Allohumma hadzihi minka wa'alaika,fataqobbalaha minni / min .....(yang berqurban),”jelasnya.

       = Diana Widiastuti (Kepala UPT RPH Kota Magelang) dengan materi Kesehatan Daging Qurban. Daging yang sehat, menurut Diana, adalah daging ASUH dan terjamin kualitasnya jika dikonsumsi oleh manusia.Untuk mendapatkan daging tersebut perlu dilakukan pemeriksaan postmortem atau pemeriksaan setelah pemotongan yaitu pada jeroan/visera (organ dalam rongga dada & perut) dan karkas. “Tujuan pemeriksaan post mortum untuk meneguhkan diagnosa antemortem, mendeteksi dan mengeliminasi kelainan-kelainan pada daging agar daging tersebut aman dan layak dikonsumsi, menjamin pemotongan yang baik, benar, halal dan higienis serta memeriksa kualitas daging,”katanya.

       = Arif Febriyanto (Medik Veteriner Puskeswan Kota Magelang) dengan materi Model perebahan Sapi dan Praktek Pemeriksaan Organ Dalam. Arif menerangkan beberapa model perebahan sapi dengan metode Burley secara mudah, cepat, tidak butuh banyak orang dan tidak menyakiti hewan qurban yang akan dipotong. Caranya dengan melingkarkan tali dileher kemudian ditarik hingga bagian punuk atau bagian kaki belakang depan. Adapun cara lainnya dengan melingkarkan tali pada punuk bagian depan menyilang kebawah hingga depan kedua kaki. Pada kesempatan itu dilakukan praktek pemeriksaan organ dalam ternak baik pada hati sapi, paru, limpa, jantung dan ginjal. Terhadap kejanggalan suatu penyakit semua organ tersebut, lanjut Arif, bila terjadi kejanggalan pada warna, adanya kerusakan ataupun perubahan lainnya masyarakat perlu waspada dan sebaiknya dilakukan pengafkiran.

Sejumlah peserta tampak sangat antusias dan responsif terhadap jalannya kegiatan pelatihan. Terbukti banyak peserta yang mendiskusikan permasalahan dan kekurangpahamannya terhadap penyembelihan hewan qurban kepada narasumber. Sejumlah peserta seperti Fahmi (Guru SMA 1), Triyono (SMP 5), Sriyoko (kel. Magersari), Abdul Azis (Rejo Selatan) dan Albib (Cacaban) aktif mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Bahkan yang tak kalah menariknya, Imam warga Perum Korpri tak hanya bertanya kepada narasumber tetapi meminta pelatihan semacam ini dapat dilakukan disetiap kelurahan. “Lebih bagus lagi kalau penyelenggaraan pelatihan ini digelar di masing-masing kelurahan,”ujarnya dengan nada memohon.

 

Terkait kegiatan ini, Kasi Peternakan, Sugiyanto menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dengan kegiatan pengobatan ternak di Kota Magelang. Sebelumnya pengobatan ternak sudah dilaksanakan sejak tanggal 18 Juli hingga 13 Agustus 2019 di semua kelurahan se-Kota Magelang. Tujuan kegiatan ternak tidak lain untuk memberikan penyehatan hewan ternak. “Hewan ternak sebagai stock yang akan disembelih diberi vitamin untuk meningkatkan stamina dan diberi obat cacing 2 minggu sebelum hewan ternak disembelih,”tukasnya (among_wibowo, red)