Buka Lomba Gapoktan 2019, Kadisperpa : Petani Penentu Keberhasilan Pembangunan Pertanian Di Perkotaan

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG - Petani khususnya di Kota Magelang sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian memiliki berbagai peran strategis dalam keberhasilan pembangunan pertanian perkotaan. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, Eri Widyo Saptoko dalam sambutannya sekaligus membuka acara Lomba Cerdas Cermat Gapoktan Kota Magelang tahun 2019 pada hari rabu (31/07) di Kebun Bibit Senopati Kelurahan Jurangombo Utara, Magelang Selatan-Kota Magelang. Kegiatan dihadiri sekitar 90 peserta dari unsur Kecamatan, Kelurahan, Koramil dan petani pengurus Poktan se-Kota Magelang

 

Eri menambahkan perlu dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani dalam melakukan usaha tani yang lebih baik dan menguntungkan sehingga dapat meningkatkan taraf hidup petani dan keluarganya. Menurutnya Lomba Cerdas Cermat Gapoktan yang dulunya populer dengan sebutan Kelompencapir (kelompok pendengar, pembaca dan pirsawan) itu baik sebagai ajang kompetisi antar petani, guna mendapatkan sumber daya manusia pertanian yang handal dalam berusaha tani.

Lomba Cerdas Cermat Gapoktan Kota Magelang tahun 2019. Lanjut Eri, merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan petani dalam melaksanakan usaha tani, baik di sektor tanaman pangan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan pengetahuan umum lainnya di bidang pertanian. “Dengan demikian melalui Lomba Cerdas Cermat Gapoktan Kota Magelang ini diharapkan terjadi peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian dan penguatan kelembagaan petani untuk mendukung Kota Magelang sebagai Kota Jasa,”katanya.

Secara umum atas dasar keserasian dalam tujuan, motif dan minat, beberapa orang petani dapat bergabung membentuk kelompok tani (poktan), selanjutnya Poktan bergabung menjadi Gapoktan. Lembaga-lembaga ini berfungsi sebagai wadah komunikasi antar petani. Poktan dan Gapoktan merupakan tempat untuk memperkuat kerja sama diantara sesama petani di dalam kelompoknya maupun dengan pihak lain. Saya berharap usaha tani yang dijalankan petani lebih efisien, maju dan menguntungkan,”ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Eri juga menjanjikan untuk memberangkatkan 2 orang delegasi pada pelaksanaan Pekan daerah (Peda) KTNA Provinsi Jawa Tengah bulan Oktober mendatang di kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. “Saya akan fasilitasi 1 orang petani andalan dan 1 orang pendamping untuk ke Peda KTNA. Mudah-mudahan dapat sharing pengalaman dan menjalin komunikasi dengan wilayah lainnya untuk ditularkan ke saudara-saudara petani lainnya di Kota Magelang,”pungkasnya.

 

Hasil Lomba Cerdas Cermat Gapoktan Kota Magelang 2019

Sementara itu Kepala Bidang Pertanian, Agus Dwi Windarto mengatakan bahwa saat ini di Kota Magelang terdapat 18 kelompok tani dan 7 Gapoktan yang sudah terdata dan terregistrasi di Disperpa. Dia menekankan tugas penyuluh pertanian untuk dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani melalui kegiatan penyuluhan dan pembinaan terhadap petani dan kelompok tani. “Saya minta Penyuluh dan Petani bisa menjalin sinergi yang baik dalam aktivitas agribisnisnya,”imbuhnya.

Agus menambahkan Lomba Cerdas Cermat Gapoktan Kota Magelang tahun 2019 ini merupakan moment penting sebagai media pengembangan diri, menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, mengasah keterampilan dan menggali potensi diri bagi para petani yang tujuan akhirnya untuk mendapatkan petani yang handal dan berdaya saing.

Terinformasi kegiatan Lomba Cerdas Cermat Gapoktan Kota Magelang tahun ini diikuti Gapoktan dari 3 kecamatan. Lomba dibagi menjadi 4 sesi yaitu sesi Soal Wajib (5 soal), sesi soal Lemparan (5 soal), sesi Soal Rebutan (10 soal) dan sesi Soal Praktek. Selain itu juga diselingi soal Kehormatan dari Kepala Disperpa dan Kepala Bidang Pertanian. Setelah menjalani kompetisi sekitar 1,5 jam berlangsung melelahkan, akhirnya Gapoktan Magelang Tengah tampil sebagai Juara I dengan nilai 1600 diikuti Gapoktan Magelang Utara (Juara II, nilai 1540) dan Gapoktan Magelang Selatan (Juara III, nilai 1310).

Terkait hasil lomba, Sam Wahyono selaku Koordinator Dewan Juri mengakui cukup sulit untuk menentukan pemenangnya. Ketiga Gapoktan di bawah bimbingan penyuluh masing-masing sudah unjuk kemampuan dan ketrampilan yang terbaik dan seimbang. “Menang kalah soal biasa, yang penting mereka meningkat wawasan dan ketrampilannya setelah kembali ke dunia nyata (usaha tani) masing-masing,”tukasnya (among_wibowo, red).