Tingkatkan Pemahaman Petani Soal Pengendalian Hama Terpadu, Disperpa Resmi Gelar SLPHT di Poktan Subur Makmur
MAGELANG- Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang resmi menggelar kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) padi sawah di Kelompok Tani (Poktan) Subur Makmur Kampung Tulung Kelurahan Magelang, selasa (13/8). Tujuan kegiatan SLPHT adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keahlian petani/kelompok tani dalam menganalisa data dan informasi agroekosistem, memasyarakatkan dan melembagakan penerapan PHT dalam pengelolaan usahatani dan meningkatkan pengamanan produksi terhadap gangguan OPT dalam pencapaian sasaran. Melalui SLPHT diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM petani di Kota Magelang khususnya dalam pengendalian hama terpadu (PHT). Kegiatan dihadiri oleh penyuluh pertanian, mantri tani, POPT dan sekitar 25 orang petani. Direncanakan, kegiatan akan berlangsung setiap minggu dengan durasi 4 bulan.
Kepala Bidang Pertanian Disperpa, Agus Dwi Windarto dalam pembukaan kegiatan menghimbau kepada para petani agar selalu waspada terhadap serangan hama dan penyakit karena keterlambatan dalam pengendaliannya berpotensi tanaman padi mengalami puso(gagal panen). Cuaca yang tidak mendukung karena musim kemarau juga dapat mengakibatkan banyak tanaman padi sawah terserang hama.. “Untuk itu kami berharap kepada para petani untuk mengikuti anjuran rekomendasi Pemerintah, baik dari Dinas Pertanian maupun PPL agar panen padi sawah berhasil dengan baik,” tegasnya.
Sementara itu Kasi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ahmad Sholikhun menambahkan agar peserta SLPHT dapat mengikuti kegiatan dengan baik. Harapannya setelah selesai nantinya bisa menerapkan dan membagikan ilmunya kepada petani lain sehingga hasil panen semakin baik. “Untuk keberhasilan SLPHT tahun ini kita dukung dengan bantuan saprodi pupuk organik dan ujicoba tanaman refugia bunga matahari dan kenikir pada pematang sawah,”imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, narasumber SLPHT, I Made Redana mengarahkan pembagian kelompok, kontrak belajar, teknologi yang diterapkan pada petak PHT dan dilanjutkan dengan pre test untuk mengetahui sejauh mana peserta memahami alur belajar melalui SLPHT. “ Selanjutnya sesuai kesepakatan hari ini (13/8, red) kegiatan dilanjutkan secara rutin mingguan setiap hari rabu,”jelasnya.
Made memaparkan sebagai upaya menuju Budidaya Tanaman Sehat (BTS), kegiatan pada hari rabu mendatang sudah akan dilangsungkan di lahan persawahan. Petani peserta akan melaksanakan kegiatan pemasangan ajir, pengamatan dan menggambar hasil pengamatan. Kegiatan rabu minggu depan akan diakhiri dengan presentasi kelompok kecil (5 orang) dan diskusi kelompok besar.(25 orang),”pungkasnya (among_wibowo, red)