Atur Importasi Hortikultura, Pemerintah Berkomitmen Lindungi Petani

Ditulis oleh Super User on . Posted in Berita

Pemerintah berkomitmen untuk terus melindungi kepentingan petani hortikultura, salah satunya dengan menerapkan kebijakan aturan importasi produk hortikultura dengan baik. Demikian dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjawab pertanyaan para petani, peternak dan masyarakat pada acara temu wicara di lereng Gunung Slamet, Desa Batumirah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal pada Kamis (21/2/2013).

Pada kesempatan tersebut, Abdul Jafar Setiawan, salah satu petani hortikultura di Jawa tengah mengeluhkan impor sayuran yang kurang terkendali, sehingga memukul petani sayur di dalam negeri. “Hal ini karena harga jual sayur impor di pasar dalam negeri lebih murah ketimbang harga jual sayuran produksi petani lokal,” katanya.

Menjawab hal tersebut, SBY menyatakan bahwa pemerintah telah berupaya membuat kebijakan yang tepat dengan memperhatikan kesejahteraan petani dan kebutuhan konsumen dalam negeri.

"Kalau kita sama sekali melarang masuknya barang dan jasa, kita juga dilarang negara lain hingga tidak bisa mengekspor. Yang penting kebijakan ekspor impor ini harus tepat. jangan ceroboh dan gegabah, jangan sampai petani tercekik oleh kebijakan itu," katanya.

Pada kesempatan tersebut, SBY juga mengharapkan agar petani hortikultura tetap semangat untuk meningkatkan kualitas produk dan produktivitas sayur dan buah dalam negeri. Pasalnya, SBY melihat, peluang ekspor hortikultura masih terbuka luas terutama di Singapura. “Singapura ini paling dekat dengan kita, karena itu peluang ekspor ke negeri ini sangat besar,” katanya.

Usai melakukan temu wicara, SBY memberikan bantuan antara lain kepada Kelompok Tani Gemah Ripah sebesar Rp 100 juta, Kelompok Tani Sikrama Rp 100 juta, Lembaga Masyarakat Daerah Hutan Rp 300 juta, dan Wisata Kesehatan Jamu Rp 150 juta. Kemudian kepada Puskesmas Adiwerna sebanyak Rp 150 juta, Madrasah Chairul Huda Rp100 juta, SD Dukuh Benda Rp 100 juta, dan Kelompok Tani Ternak Sido Makmur Rp 100 juta.

Setelah itu, SBY beserta Mentan melakukan panen wortel di lahan Gapoktan Budi Luhur, Desa Tuwel, dan meninjau peternakan sapi Sido Makmur, di Desa Kedawung, Kecamatan Bojong, Tegal, Jawa Tengah.