Kembangkan SKPG, Disperpa Targetkan Penurunan Angka Balita Gizi Buruk di Kota Magelang

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG-Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang pada hari rabu (19/02/2020) di Aula Dinas Pertanian dan Pangan Jl. Kartini No.3 Magelang menggelar Kegiatan Penanganan Daerah Rawan Pangan. Kegiatan fokus pada pembinaan keluarga dan pemantauan pertumbuhan balita kategori gizi buruk oleh Disperpa bersama Dinas Kesehatan, Puskesmas, Bappeda, Badan Pusat Statistik (BPS), Disperindag dan DP4KB. Tujuannya untuk menekan angka balita kategori gizi buruk di Kota Magelang.

 

Kepala Disperpa Kota Magelang Eri Widyo Saptoko dalam pointer yang disampaikan Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Cahyaning Dwi Ratri mengatakan bahwa kegiatan pembinaan dan pemantauan terhadap keluarga yang mempunyai balita kategori gizi buruk merupakan implementasi dari UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi. Target utama kegiatan, lanjutnya, untuk menurunkan angka balita gizi buruk di Kota Magelang. Lebih lanjut, Ratri menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai bagian dari pendekatan pencegahan rawan pangan di Kota Magelang melalui pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG). “Pengembangan SKPG salah satunya lakukan dengan peramalan situasi pangan dan gizi, termasuk peramalan ketersediaan pangan dan pemantauan pertumbuhan balita,”ujarnya.

 

Secara rinci Ratri mengungkapkan bahwa 20 balita gizi buruk tersebut berasal dari Kecamatan Magelang Selatan (8 balita), Kecamatan Magelang Tengah (7 balita) dan Kecamatan Magelang Utara (5 balita) yang merupakan rekomendasi dari masing-masing Puskesmas. “Selain pembinaan, kepada mereka diberikan pula stimulan paket sembako dan susu sebagai wujud kepedulian dan intervensi Pemerintah Kota Magelang melalui Disperpa,”tandasnya.

 

Pada akhir kegiatan, Ratri memaparkan kepada pihak keluarga sasaran, bahwa gizi merupakan unsur yang sangat penting di dalam tubuh seorang balita. Dengan gizi yang baik, tubuh balita akan sehat dan dapat melakukan aktivitas secara baik. Gizi harus dipenuhi justru sejak masih anak-anak bahkan balita, karena selain penting untuk pertumbuhan badan, juga penting untuk perkembangan otak. “Untuk itulah, saya mohon pengertian para orang tua untuk lebih memperhatikan kebutuhan gizi anak agar tidak mengalami gizi buruk,disamping juga mengetahui apa dan bagaimana kurang gizi itu dan dampaknya bagi anak,”imbuhnya. (among_wibowo, red)