Sukseskan Moncer Serius, Kadisperpa Dorong Tampilnya Olahan Jamur Tiram Untuk Perkaya Khasanah Kuliner Kota Magelang

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG – Setelah sehari sebelumnya (24/02/2020) sukses menggelar pelatihan Budidaya Jamur Tiram, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang hari selasa (25/02/2020) di Aula Disperpa Jl. Kartini Magelang kembali mengemas kegiatan pelatihan lanjutan. Kali ini Pelatihan Penanganan Pasca Panen Jamur Tiram bagi Masyarakat Kota Magelang. Kegiatan yang diikuti 35 peserta itu menampilkan narasumber Wardi Astuti (Bapeltan Soropadan) dan dr Gintung (praktisi Jamur Magelang). Fokus pelatihan olahan jamur kali ini pada praktek pembuatan sate jamur, tongseng jamur dan jamur crispy. Terinformasi resep Jejamuran yang digunakan merupakan hasil riset Jurusan Boga Universitas Negeri Yogyakarta.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko didampingi Kepala Bidang Pertanian Uswatun Hasanah menegaskan pihaknya saat ini terus berusaha berinovasi menyesuaikan dengan kondisi lahan produktif di Kota Magelang yang semakin menyempit. Penanganan pasca panen (off farm) dewasa ini, lanjutnya, diyakini memegang peranan penting untuk memunculkan added value bagi pelaku usaha agribisnis, tak terkecuali agribisnis jamur. Terinformasi kegiatan pasca panen memberikan kontribusi keuntungan agribisnis sekitar 60-70%.

Eri menegaskan para peserta yang hadir harus tertantang menciptakan usaha-usaha olahan sejenis Jejamuran sehingga memperkaya khasanah kuliner di Kota Magelang. Menurutnya target untuk mewujudkan Ayo Ke Magelang 2020 dengan tagline Moncer Serius itu, akan terdongkrak salah satunya dengan semakin variatifnya kuliner. Intinya untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kota Magelang kita perlu berkreasi, tidak melulu jenis kuliner Magelang yang sudah ada selama ini. “Bapak Ibu harus berani tampil beda dengan jamur,”katanya sembari menantang peserta.

Hal ini diperkuat saat uji organoleptik tongseng jamur, Eri mengungkapkan bahwa setelah melalui proses pengolahan yang baik dari segi cita rasa sangat enak dan tidak tampak dari bahan asal jamur. “Cita rasa sate jamur atau tongseng jamur sudah seperti tongseng daging kambing atau daging ayam,”katanya.

Wardi Astuti, narasumber pelatihan, di sela-sela kegiatan menjelaskan bahwa selama ini masyarakat belum terlalu melihat jamur sebagai sebuah peluang menuju pintu kemakmuran. Untuk itu dia mendorong peserta untuk menekuni bisnis jamur yang secara potensi masih terbuka untuk eksis selama beberapa tahun mendatang. Bahkan saat ini sudah rutin ada sejumlah pameran dan kerjasama pemasaran olahan jamur di berbagai daerah.

Terinformasi pada pelatihan ini, peserta, mempraktekkan 3 resep olahan jamur sekaligus antara lain pembuatan sate jamur, tongseng jamur dan jamur crispy. Ketiganya mewakili menu kuliner dan menu oleh-oleh khas Magelang. Praktek berlangsung meriah karena sejumlah peserta sangat antusias mempraktekkan ketiga resep olahan jamur legendaris itu. “Baru kali ini saya semangat praktek di pelatihan, menunya sangat menarik. Kebetulan kesukaan anak saya sehari-hari mengkonsumsi sate, tongseng dan jamur crispy,” ujar salah satu peserta yang tidak ingin disebut namanya sembari tersenyum bangga.

Di akhir kegiatan para peserta dimotivasi untuk terus berinovasi dalam menciptakan menu olahan jamur lainnya. Menurut Gintung, narasumber lainnya, mengikuti trend kuliner masyarakat zaman now menjadi sesuatu yang sangat penting. Tinggal bagaimana kita dapat meracik atau membuat resep olahan jamur yang bisa dicintai dan diterima konsumen di pasaran, baik di pasar kuliner maupun di pusat oleh-oleh,”tandasnya.

         Ditemui di tempat terpisah, Among Wibowo, Penyuluh Pertanian Madya berharap para pelaku usaha/hobiis agribisnis jamur di Kota Magelang untuk menaruh perhatian lebih besar pada aspek penanganan pasca panen yang baik, benar dan berorientasi pasar. Menurutnya prospek bisnis olahan jamur baik pasar lokal maupun nasional masih cukup terbuka. “Masih sangat sedikit pebisnis kuliner berbasis jamur maupun olahan kering jamur. Padahal pasarnya masih menganga untuk dimasuki, mengingat jamur sedang menjadi trend konsumsi terkait gaya hidup sehat,”tegasnya. (amw, red)