Marathon Lebih Dari 3 Minggu, Disperpa Kota Magelang Tuntaskan Pengobatan Massal Ternak Untuk Mendukung Tanggap Darurat Covid 19

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG-Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang secara marathon lebih dari 3 minggu, terhitung mulai 20 April hingga 14 Mei 2020 menggelar safari pengobatan massal ternak di wilayah Kota Magelang. Kegiatan yang melibatkan tim Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner Disperpa itu dimaksudkan untuk mendukung tanggap darurat Corona Virus Disease 19 (COVID 19). Tim Peternakan Disperpa secara teknis langsung mendatangi masyarakat peternak untuk melakukan pengobatan dan pemberian vitamin pada ternak besar (sapi, kerbau) dan ternak kecil (domba, kambing) serta penyemprotan disinfektan (disinfeksi, red) pada kandang ternak.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko didampingi Kabid Peternakan dan Perikanan, Hadiono, kamis (14/05/2020) di ruang kerjanya mengatakan kegiatan Pengobatan Massal Ternak ini sejalan dengan Surat Edaran Menteri Pertanian Nomor 52/KN.120/M/3/2020 tertanggal 10 Maret 2020 tentang ketersediaan Bahan Pokok yang bersumber dari hewan ternak (daging, telur dan susu). Sebagai tindak lanjut surat tersebut, Eri menegaskan selama masa pandemi Covid 19, pihaknya fokus mendukung kebijakan Kementerian Pertanian dalam upaya peningkatan produksi peternakan di daerah, utamanya mendukung ketahanan pangan daetah Kota Magelang. “Salah satu upaya penting untuk menjamin peningkatan produksi peternakan adalah dengan melaksanakan penyehatan ternak baik ternak besar maupun ternak kecil melalui pengobatan, pemberian vitamin dan desinfeksi kandang. Selain itu di masa pandemi Covid 19 ini sangat penting melindungi eksistensi peternak binaan agar tetap survive,”jelasnya.

Ditemui di tempat terpisah, Kasi Peternakan, Sugiyanto menambahkan selama lebih dari 3 minggu kegiatan ini sukses menangani 95 ekor sapi, 7 ekor kerbau, 89 domba dan 48 kambing. Beberapa pelayanan yang dilakukan antara lain pemberian obat cacing, vitamin dan pengobatan sesuai diagnosa penyakit terhadap sejumlah ternak yang sakit. Selain itu kegiatan juga diwarnai dengan penyemprotan desinfektan kandang ternak. “Penyemprotan disinfektan atau desinfeksi kandang dilakukan pada semua kandang baik kandang kambing, kandang domba, kandang sapi dan kandang kerbau,”ujarnya.

Ditanya fokus utama kegiatan, Sugiyanto mengungkapkan pihaknya fokus pada ternak besar ruminansia sapi dengan pertimbangan fase produksi daging sapi membutuhkan waktu yang lama. Selain itu ternak sapi memerlukan biaya produksi yang relatif tinggi selama masa pemeliharaan atau produksinya. Namun demikian ternak lainnya seperti domba dan kambing juga tetap mendapatkan service pengobatan dan pemberian vitamin dari petugas. “Pelayanan untuk ternak kambing dan domba tetap diberikan bersamaan pelayanan untuk ternak sapi, apalagi sebagi peternak selain memiliki sapi juga memiliki ternak kambing atau domba,”pungkasnya. (among_wibowo, red)