Walikota Magelang Sidak Pasar Rejowinangun, Disperpa Gelar Pengujian BAH dan Rapid Test PSAT
MAGELANG- Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang hari rabu (20/05/2020) menggelar sejumlah pemeriksaan dan pengujian Bahan Asal Hewan (BAH) dan rapid test pangan segar asal tumbuhan (PSAT) di Pasar Rejowinangun. Kegiatan bersamaan dengan sidak kunjungan Walikota Magelang Sigit Widyonindito beserta jajaran Forkopimda Kota Magelang ke Tempat-Tempat Keramaian menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441H. Tak tanggung-tanggung, Disperpa menerjunkan seluruh Tim Lintas Bidang untuk menangani kegiatan pemeriksaan dan pengujian BAH dan rapid test PSAT buah dan sayuran.
Walikota Magelang, Sigit Widyonidito menghimbau masyarakat untuk tidak berlebihan dalam berbelanja kebutuhan pokok menjelang hari raya Idul Fitri 1441H/2020. Hal ini mengingat kondisi seluruh lapisan masyarakat yang sedang fokus untuk menghadapi pandemi virus Corona (Covid 19). Sigit mengingatkan setelah berbelanja, masyarakat perlu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer di tengah pandemi Covid 19. “Alhamdulillah dari pantauan kita, semua berjalan tertib dan kondusif, sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik,”paparnya.
Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko ditemui di sela-sela kegiatan mendampingi Walikota Magelang dan jajaran Forkopimda Magelang ke Pasar Rejowinangun menyatakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian Bahan Pangan Asal Hewan dan rapid test pangan segar asal tumbuhan (PSAT) sangat penting untuk memastikan keamanan pangan bagi masyarakat Kota Magelang. Disperpa, lanjut Eri, menerjunkan tim lintas Bidang dari sub sektor peternakan, perikanan dan pangan. “Pemeriksaan dan pengujian terhadap BAH seperti daging sapi dan daging ayam serta PSAT seperti berbagai jenis buah dan sayuran segar penting untuk memastikan bahan makanan tersebut aman dikonsumsi oleh masyarakat sebagai konsumen, apalagi jelang lebaran yang tren tingkat konsumsinya juga meningkat,”jelasnya.
Eri memaparkan untuk pengujian BAH, Disperpa berhasil melakukan sejumlah pengujian. Antara lain uji pH, uji formalin, uji boraks, uji Kadar Air dan uji organoleptis. Sementara untuk PSAT buah dan sayuran, pihaknya sukses melakukan rapid test kadar residu pestisida pada buah dan sayuran seperti apel, pear, cabai dan tomat. “Kegiatan ini baru awal, dalam waktu dekat akan ada kegiatan pemeriksaan dan pengawasan peredaran daging dari tim internal Disperpa. Kami ingin memastikan masyarakat sebagai konsumen dapat terlindungi haknya untuk mendapatkan bahan pangan yang aman dikonsumsi,”tandasnya.
Terpisah Hadiono, Kabid Peternakan dan Perikanan didampingi Diana Widiastuti, Kepala UPT RPH dan Laboratorium Kesmavet menjelaskan hasil pengujian BAH yang sudah dilakukan di lokasi pasar Rejowinangun. Dari uji formalin dan uji boraks pada daging ayam, lanjutnya, diperoleh hasil negatif, sehingga daging tersebut layak dikonsumsi. “Selain itu juga tidak didapati pemotongan ayam yg tidak sempurna (tidak terputus sempurna 3 salurannya),”katanya.
Dalam kesempatan itu, Diana Widiastuti menambahkan pihaknya juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang hadir terkait penyembnelihan halal, kewaspadaan terhadap karkas daging ayam yg memar akibat perlakuan kasar sebelum penyembelihan dan ciri-ciri daging ayam dan daging sapi segar. “Hari ini Disperpa juga berhasil melakukan penyitaan daging busuk dan paru tidak layak konsumsi sebanyak 1 kg. Kami harapkan masyarakat untuk lebih hati-hati dan teliti sebelum membeli,”tukasnya.
Sementara itu C.Dwi Ratri, Kabid Pangan didampingi Lina Wanti, Kasi Konsumsi dan Keamanan Pangan menginformasikan hari ini Tim Bidang Pangan sukses menggelar rapid test PSAT buah dan sayuran seperti apel, pear, cabai dan tomat. Selain itu Tim Bidang Pangan juga melakukan edukasi melalui demonstrasi uji residu pestisida pada buah dan sayur. Dari hasil rapid test (tes cepat) pada buah tomat didapati hasil positif adanya residu pestisida. “Namun demikian untuk memastikan kebenarannya perlu peneguhan diagnosa melalui uji mendalam secara laboratoris, mengingat rapid test hanya sebagai screening awal dari uji laboratorium,”tegasnya.
Terkait indikasi hasil test cepat tersebut, pihaknya menghimbau masyarakat untuk memperhatikan kebersihan buah dan sayuran yang akan dikonsumsi, tidak lagi mengkonsumsi sayuran sebelum dimasak dan tidak pula mengkonsumsi buah dengan kulitnya. “Pastikan cuci buah dan sayuran di air mengalir, atau lebih bagus lagi jika dibilas atau direndam dengan air garam,”imbuhnya. (among_wibowo, red)