Inisiasi Produksi Pakan Murah dan Berkualitas, Disperpa Gelar Pelatihan Teknologi Pembuatan Pakan Ikan dan Budidaya Magot

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG- Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang hari selasa-rabu (23-24 Juni 2020) menggelar pelatihan Teknologi Pembuatan Pakan dan Budidaya Magot Bagi Pembudidaya Ikan Kota Magelang di aula Disperpa, Jl. Kartini No.3 Kota Magelang. Kegiatan yang menghadirkan narasumber tunggal Praktisi Perikanan dari Kabupaten Sleman itu diikuti oleh 25 peserta pembudidaya ikan se-Kota Magelang dan dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan untuk antisipasi Covid 19. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menginisiasi peserta agar dapat memproduksi pakan ikan yang murah dan berkualitas. Di sela-sela kegiatan, Disperpa menyerahkan sejumlah penghargaan antara lain Sertifikat Kompetensi Budidaya Perikanan, Sertifikat Webinar dan Surat Keterangan Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB).

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam sambutan yang disampaikan Sekretaris Disperpa, Agus Dwi Windarto mengatakan selama ini permasalahan yang dominan untuk keberlangsungan budidaya ikan adalah ketersediaan pakan ikan dan terus meningkatnya harga pakan ikan. Eri menegaskan isu utama yang harus segera dicari solusinya adalah ketersediaan pakan ikan yang berkualitas dan murah. Menurutnya harga pakan ikan pabrikan cenderung terus meningkat sehingga meningkatkan biaya produksi ikan di Kota Magelang. “Salah satu solusi ampuh atas persoalan ini adalah meningkatkan ketrampilan pembudidaya ikan dalam membuat pakan ikan yang berkualitas dan murah,”ujarnya.

Lebih lanjut Eri menjelaskan bahwa di tengah pandemi Covid 19 dimana banyak usaha mengalami penurunan, pelatihan ini diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi kebutuhan pakan ikan. Untuk itu ia meminta para peserta pelatihan serius mengikuti pelatihan ini. Hal ini mengingat disamping kuota peserta yang terbatas, materi pelatihan sangat relevan sebagai solusi atas semakin mahalnya harga pakan ikan dari waktu ke waktu. “Saya harapkan selain mampu menerapkan ilmu, peserta dapat menularkan ketrampilannya kepada pembudidaya ikan lainnya yang belum berkesempatan mengikuti pelatihan kali ini,”harapnya.

Terinformasi kandungan nutrisi dan pemberian pakan memegang peranan penting untuk kelangsungan usaha budidaya perikanan. Penggunaan pakan yang efisien dalam usaha budidaya perikanan sangat penting karena pakan merupakan faktor produksi yang paling mahal. Upaya perbaikan komposisi nutrisi dan perbaikan efisiensi penggunaan pakan juga perlu dilakukan guna meningkatkan produksi hasil budidaya, mengurangi biaya pengadaan pakan dan meminimalkan produksi limbah pada media budidaya. Untuk mencapai sasaran tersebut perlu pemahaman tentang nutrisi dan kebutuhan nutrien, teknologi pembuatan pakan, serta kemampuan dalam pengelolaan pakan alternatif. Berdasarkan permasalahan tersebut salah satu alternatif pemecahannya adalah pembuatan pakan secara mandiri (on farm feed) dengan bahan baku lokal menjadi pilihan dan solusi termurah. Hal terpenting adalah bagaimana cara membuat “Pakan Murah yang Berkualitas”.

 

Terpisah Kabid Peternakan dan Perikanan, Hadiono didampingi Kasi Perikanan, Windo Atmoko memaparkan kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan produksi pakan secara mandiri dan meningkatkan produktivitas budidaya perikanan melalui pemanfaatan sumber daya lokal dan limbah organik di sekitar lingkungan peserta. Khusus terkait Budidaya Magot yang notabene sebagai bahan baku pembuatan pakan ikan ini terinformasi bahwa organisme tersebut berasal dari larva Black Soldier Fly (BSF). Magot dihasilkan pada metamorfosis fase kedua setelah fase telur dan sebelum fase pupa yang nantinya akan menjadi BSF dewasa. “Magot bisa diproduksi dalam waktu singkat dan berkesinambungan dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan,”jelasnya.

        Sementara itu narasumber pelatihan, Winarta menekankan bahwa magot merupakan bahan baku pakan yang sangat baik karena mengandung protein tinggi dan berkualitas yang dibutuhkan oleh ikan. Winarta yang juga Penyuluh Perikanan Kabupaten Sleman itu mengatakan pembuatan magot mudah dilakukan oleh siapa saja dengan biaya produksi yang murah dan terjangkau dengan media utama sampah organik. Keistimewaan magot dibandingkan bahan baku pakan alternatif lainnya karena mengandung nutrien yang lengkap dan berkualitas baik untuk ikan. “Lebih praktis lagi, siapapun bisa melakukan produksi magot dengan mudah, cepat dan panen mulai umur 10-24 hari,”pungkasnya. (among_wibowo, red)