Ujung Tombak Poktan, Disperpa Bekali Penyuluh Swadaya Ketrampilan Public Speaking dan Budidaya Komoditas Unggulan

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG- Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang selama 2 hari mulai hari rabu-kamis, 15-16 Juli 2020 menggelar Pelatihan Public Speaking serta Budidaya Komoditas Unggulan di aula Disperpa, Jl. Kartini Nomor 3 Magelang. Kegiatan yang diikuti 30 penyuluh pertanian swadaya se-Kota Magelang itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh pertanian swadaya di Kota Magelang khususnya dalam urusan dasar-dasar komunikasi kepada publik (public speaking) dan budidaya komoditas unggulan seperti kelengkeng dan vanili. Pemilihan kedua komoditas itu selain karena memiliki nilai ekonomi yang relatif tinggi, juga didasari tren semakin meningkatnya kebutuhan terhadap kedua komoditas tersebut. Narasumber kegiatan sebagian besar berasal dari Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Soropadan Temanggung.

 


Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bidang Pertanian, Uswatun Hasanah mengungkapkan melalui kegiatan ini para penyuluh swadaya sebagai ujung tombak kelompok tani (poktan) dibekali kompetensi dan kemampuan dasar-dasar komunikasi, kemampuan manajerial, kewirausahaan dan oganisasi yang baik. Uswatun Hasanah yang akrab dipanggil Ana itu menaruh harapan besar agar para penyuluh swadaya dapat berperan sebagai agen perubahan sekaligus agen informasi di kelompok taninya masing-masing. “Kami berharap ditengah keterbatasan jumlah penyuluh pertanian ASN, para penyuluh swadaya ini dapat menjadi kepanjangan tangan Diinas dalam menyampaikan sejumlah informasi pertanian kepada para petani di kelompoknya,”katanya.

 

 

Ana menuturkan pemilihan sumber peserta didasari keterwakilan pelaku utama semua komoditas pertanian seperti petani padi sawah, penggiat komoditas hortikultura seperti tanaman hias dan tanaman obat. Lebih lanjut, Ana meminta penyuluh swadaya setelah meningkat wawasan dan ketrampilannya, disamping menjalankan usaha tani juga menjadi garda terdepan dalam transfer of knowledge kemajuan dunia pertanian. “Selain bertani mandiri, saya harapkan penyuluh swadaya dapat gethok tular wawasan, ilmu dan ketrampilan yang sudah diperolehnya kepada rekan di kelompok tani sehingga nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Kota Magelang,”jelasnya.

 

 

 

Terinformasi kegiatan pelatihan yang didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) TA. 2020 menghadirkan 4 narasumber yaitu Sutardi (Pemberdayaan penyuluh swadaya menyongsong kemandirian petani), Ahmad Damar Arifin (Public Speaking), Arif Dwi Wibowo (Budidaya dan Prospek Pengembangan Kelengkeng) dan Fariz Asyhar (Budidaya dan Prospek Vanili).  Pola kegiatan dilaksanakan dengan 2 pola yaitu teori dan dilanjutkan dengan demonstrasi praktek peserta. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini khususnya dalam bahasan komoditas unggulan kelengkeng dan vanili yang memang sejauh ini memiliki prospek pasar yang masih sangat terbuka secara nasional.

 

 

        Para narasumber dalam kesempatan pelatihan ini memberikan sejumlah motivasi dan materi terkait dasar-dasar komunikasi dan tips agar penyuluhan kepada petani dapat menarik dan mencapai sasaran. Tak kalah menariknya saat pemaparan materi A sampai Z budidaya komoditas kelengkeng dan vanili yang saat ini memang sedang trending dibudidayakan masyarakat. Komoditas kelengkeng saat ini sudah banyak dikebunkan di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Magelang. Khusus vanili, pemasarannya bahkan sudah mampu menembus pasar ekspor dunia karena secara kualitas kandungan vanili lebih baik kualitasnya daripada vanili dari negara sentra dunia seperti Brasil dan Meksiko. Mendengar penjelasan dari narasumber, para peserta pelatihan tergiur dan termotivasi untuk membudidayakan kelengkeng dan vanili di lahan masing-masing. Sejumlah peserta tampak antusias dan merencanakan untuk studi lebih lanjut secara mandiri ke Bapeltan Soropadan Temanggung (among_wibowo, red)