Pengobatan Massal Ternak

Ditulis oleh arif Febriyanto on . Posted in Berita

Situasi penyakit hewan di Kota Magelang pada saat sekarang ini masih kondusif, tidak ditemukan adanya penyakit zoonosis (penyakit hewan yang menular ke manusia). Keadaan seperti ini harus selalu dijaga, sehingga Kota Magelang bisa tetap terbebas dari penyakit strategis dan penyakit zoonosis, terutama RABAH atau Rabies, Anthraks, Brucellosis, Avian Influenza dan Hog Cholera. Penyakit Rabies biasa menyerang anjing dan kucing. Penyakit Anthraks umumnya menyerang sapi yang ditandai dengan keluarnya darah dari seluruh lubang tubuh hewan, penyakit ini juga disebut sebagai radang limpa karena apabila dilakukan bedah bangkai, maka akan terlihat limpa yang cenderung menghitam akibat radang. Penyakit Brucellosis merupakan penyakit keluron (keguguran) menular, apabila menyerang sapi akan menyebabkan kerugian yang besar. Penyakit Avian Influenza, orang awam sering menyebut flu burung, biasa menyerang unggas, sedangkan Hog Cholera adalah penyakit kolera yang menyerang babi.

Dalam upaya mempertahankan Kota Magelang sebagai daerah yang bebas penyakit zoonosis, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kota Magelang melaksanakan kegiatan pengobatan massal ternak dan surveillans penyakit hewan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui dan mencegah sedini mungkin adanya penyakit hewan, selain itu juga untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternak. Pengobatan massal dilaksanakan mulai tanggal 10 Maret 2015 sampai dengan 27 April 2015 dengan melibatkan tenaga medis dan paramedis Bidang Peternakan serta petugas penyuluh. Pelaksanaan pengobatan dijadwalkan per Kelurahan, dan untuk setiap Kelurahan dijadwalkan selama 2 (dua) hari. Program layanan pengobatan massal ini tidak dipungut biaya, dan dilaksanakan dengan sistem door to door, sehingga diharapkan lebih banyak ternak yang mendapatkan pelayanan pengobatan gratis ini.

Sasaran pengobatan massal ternak ini adalah sapi, kerbau, kambing dan domba. Layanan yang diberikan dalam kegiatan ini, untuk ternak-ternak yang sehat diberikan suntikan vitamin dan pemberian obat cacing, sedangkan untuk ternak yang sakit diberikan pengobatan sesuai dengan penyakit yang diderita ternak.

Selama kurun waktu pengobatan massal, penyakit hewan yang banyak ditemui adalah gangguan pencernaan dan penyakit kulit. Gangguan pencernaan yang diderita ternak ini sebagain besar karena pemberian obat cacing yang tidak teratur, atau bahkan belum pernah diobat cacing sama sekali. Untuk penyakit kulit lebih banyak ditemukan pada kerbau, meskipun ada beberapa yang ditemukan pada sapi. Penyakit kulit pada ternak ini kemungkinan disebabkan oleh sanitasi dan hygiene lingkungan usaha peternakan yang kurang diperhatikan, yang terlihat dari kondisi kandang dan tubuh ternak yang jarang dimandikan / dibersihkan. Penyakit ini terlihat sepele,tetapi sebenarnya bisa menular dengan cepat kepada ternak lain, apabila tidak segera ditangani maka akan semakin parah dan menurunkan produksi dan produktivitas ternak.

 

Kasus yang juga ditemui pada saat kegiatan pengobatan ini adalah kekurangan kalsium. Ternak ndeprok, tidak dapat berdiri dan kehilangan nafsu makan. Penyakit ini umumnya diderita oleh ternak setelah melahirkan sehingga tidak dapat menyusui anaknya. Pada ternak yang sedang bunting, sudah seharusnya diberikan pakan dengan gizi tinggi, sehingga pada saat melahirkan, proses lancar dan induk tetap sehat sehingga bisa menyusui anaknya.

Selain pengobatan, pada kesempatan kegiatan tersebut, ketika bertemu dengan peternak juga dilakukan komunikasi, informasi dan edukasi tentang manajemen kandang, pakan dan perawatan tenak yang baik. Petugas juga melaksanakan surveillans penyakit dengan menggali informasi tentang penyakit hewan yang pernah terjadi di lokasi tersebut berikut faktor-faktor yang memicu terjadinya penyakit hewan tersebut. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat mendekatkan petugas Dinas dengan peternak dan terjalin komunikasi yang baik untuk kelangsungan peternakan di Kota Magelang.