Peningkatan Kualitas Buah dengan Teknik Okulasi Tanaman

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Teknologi Pertanian

 

Oleh :

Among Wibowo, SP, MMA

Penyuluh Pertanian Madya pada Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang

 

ppl4

 

Sumber Gambar: dokumen pribadi

 

Banyak teknik yang dilakukan para petani untuk meningkatkan kualitas buah tanaman mereka, salah satunya adalah Okulasi. Okulasi (budding) adalah penggabungan dua bagian tanaman buah maupun tanaman hias yang berlainan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya.

Dengan penggabungan ini diharapkan akan menghasilkan tanaman baru dengan kualitas unggul dari kedua pohon induk. Biasanya pohon A adalah tanaman dengan hasil buah yang baik sedangkan pohon B adalah tanaman dengan akar yang kuat. Okulasi dapat dilakukan pada 2 tanaman yang masih satu keluarga. Dengan teknik yang tepat, kita dapat mendapatkan satu pohon hasil okulasi dengan beberapa buah atau bunga berbeda.

 

Cara Melakukan Teknik Okulasi Tanaman Buah

Pemilihan Pohon

Untuk pohon pendonor atau sering disebut dengan entres pilihlah pohon dengan kualitas buah unggulan sedangkan pohon penerima / seling harus memiliki batang yang kokoh dan akar yang kuat. Keduanya harus jauh dari penyakit dan sudah berumur (terlihat dari kulit yang bisa dikelupas, hal ini pertanda bahwa sudah banyak kandungan kambium).

Kambium dalam tanaman berguna sebagai jaringan angkut makanan dari daun ke batang dan sebagai perekat mata tunas pohon pendonor dan batang pohon penerima. Jika jaringan ini hilang maka okulasi dipastikan gagal. Saat memilih mata tunas, ambillah tunas kecil yang sehat. Jika pohon pendonor tidak memiliki mata tunas, cobalah memangkas daunnya. Hal ini dilakukan untuk merangsang pohon agar mengeluarkan tunas baru.

 

Waktu Pelaksanaan Okulasi

Waktu terbaik melakukan okulasi adalah saat pohon sedang melakukan pembelahan sel kambium, biasanya terjadi pada pagi hari dimana pohon sedang melakukan fotosintesis. Sebaiknya lakukan penempelan pada bulan-bulan kemarau.

 

Cara Okulasi

1. Perlakuan awal

Batang bawah dibersihkan dari kotoran/debu terutama pada bagian yang akan dibuat sobekan untuk okulasi dengan cara mengusapnya dengan ibu jari dan telunjuk tangan.

2. Pembuatan sayatan untuk tempat menempel entres

Gunakan pisau/silet tajam yang steril, dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi dan pembusukan pada tempelan. Kalau perlu masukkan dalam cairan alkohol agar bakteri mati. Cara okulasi ini memiliki tingkat kesuksesan yang tinggi tapi kita tidak dapat melakukannya pada semua tanaman.

- Pada pohon pendonor, ambil sedikit area dekat mata tunas. Lakukan dengan sekali sayatan, inilah pentingnya menggunakan pisau yang tajam.

- Pada pohon penerima, buatlah sayatan horizontal lalu sayatan vertikal sehingga akan berbentuk huruf T. (cek gambar) Sayatan jangan terlalu dalam supaya tidak mengenai jaringan kambium.

- Tarik ujung kulit pohon bagian kiri dan kanan ke bawah maka anda bisa melihat adanya celah untuk menyisipkan tunas dari pohon pendonor.

- Tinggal masukkan tunas dari pohon pendonor kedalamnya

- Ikat dengan tali dengan kuat.

Tutup celah yang ada, usahakan jangan sampai ada air dan udara yang masuk antara pohon penerima dan tempelan mata tunas. Hal ini dilakukan untuk menghindari air yang memicu pembusukan yang mengakibatkan dan udara yang menyebabkan kambium cepat kering

- Setelah Okulasi sukses maka segera lepas ikatan agar tunas bisa tumbuh dengan bebas. Tanda bahwa okulasi sukses adalah menyatunya tempelan dan mata tunas yang sudah tumbuh. Terakhir tinggal menunggu tanaman berbuah.

Faktor yang menunjang keberhasilan okulasi

· Waktu pelaksanaan okulasi

Waktu terbaik pelaksanaan okulasi yaitu pada pagi hari, antara jam 07.00-11.00 pagi. Hal ini karena pada waktu tersebut tanaman sedang aktif berfotosintesis sehingga kambium tanaman masih dalam kondisi aktif dan optimum. Apabila okulasi dilakukan diatas jam 12.00 siang maka daun-daun mulai layu. Tetapi ini bisa diatasi dengan melakukan penempelan di tempat teduh, yang terhindar dari sinar matahari secara langsung.

· Kebersihan alat okulasi

Silet yang akan digunakan kita belah dua saat masih dalam bungkusan kertas, sehingga silet kita tetap dalam kondisi bersih. Satu belahan kita gunakan sedangkan belahan lainnya kita simpan untuk pengganti belahan silet pertama apabila dirasa sudah tidak tajam lagi. Setelah silet digunakan, silet dibersihkan dan dibungkus lagi dengan kertas pembungkusnya agar tidak berkarat (among wibowo).