Teknik Pengolahan Manisan dari Jahe

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Teknologi Pertanian

Oleh :

Among Wibowo, SP, MMA

Penyuluh Pertanian Madya Pada Disperpa Kota Magelang

 

Tanaman jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dipergunakan oleh keluarga Indonesia untuk campuran bahan makanan dan juga minuman hangat yang memiliki kandungan gizi yang tinggi

Sebagai tanaman yang memiliki rumpun berbatang semu, maka tanaman jahe memiliki famili yang sama seperti tanaman kunyit, kencur, temulawak dan lengkuas

Jahe (Zingiber officinale) dan aneka rimpang lainnya memang tengah naik daun saat Pandemi Corona. Sehingga beragam olahannya selalu menjadi incaran dan berdampak pada usaha kecil yang dilakukan masyarakat. Semasa Pandemi Corona, semua bahan alami dari herbal semakin dicari. Salah satunya adalah segala olahan jahe

Mengolah Produk Jahe

Hal ini memunculkan pemikiran untuk membuat bentuk produk baru empon-empon yang lebih optimal dan mempunyai nilai keuntungan yaitu : (a) meningkatkan nilai tambah produk empon-empon, (b) memperkecil ketergantungan terhadap pembeli (biasanya petani menanam sesuai pesanan), (c) meningkatkan kapasitas produksi empon-empon, (d) memperluas peluang pasar, (e) meningkatkan mutu produk, (f) mempunyai daya saing lebih tinggi.

Seiring tren produk herbal yang semakin banyak diminati konsumen, peluang olahan jahe pun semakin terbuka lebar, salah satunya adalah jahe yang bisa diolah menjadi permen dan manisan. Manisan jahe ada yang diolah kering dan basah. Permintaan di pasar lebih banyak untuk manisan basah, namun bukan berarti manisan  kering tidak ada permintaannya

Langkah pengolahan Jahe menjadi manisan jahe sebagai berikut:

Siapkan alat yang akan digunakan seperti wajan, talenan, pisau, kompor dan tentu saja bahan yang akan dibuat manisan basah, yaitu jahe, gula pasir dan air bersih.. Kemudian iris jahe yang akan digunakan, bisa setipis mungkin sesuai dengan selera permintaan konsumen. Dianjurkan sebaiknya menggunakan jahe gajah untuk menghasilkan jahe yang bersih, ukuran besar dan jumlahnya banyak. Kemudian masukkan irisan jahe tersebut kedalam wajan dan ditambah air secukupnya, kemudian ditambahkan dengan gula pasir sebanyak yang diinginkan. Selanjutnya dipanaskan bahan  tersebut sambil diaduk-aduk sesekali agar tidak hangus.

Setelah matang, jahe melunak dan air gula menyusut. Setelah jahe dingin, dilakukan pengemasan manisan jahe dalam wadah toples kaca atau dipacking dalam plastik dan diberi label sehingga menarik konsumen yang menyukai manisan jahe tersebut.. Kemudian manisan jahe siap dipasarkan dengan harga yang dapat bersaing dengan makanan lainnya.

Manfaat Konsumsi Manisan Jahe

Mengonsumsi manisan jahe ini mampu menghangatkan tenggorokan, menghilangkan bau nafas tidak sedap, mencegah penyakit batuk dan lain-lainnya. Secara farmakologis, rimpang jahe memiliki sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.

 

Pustaka

Murhananto, 2007, Budi Daya, Pengolahan, Perdagangan Jahe,  Penebar Swadaya, Jakarta.