Teknik Pengendalian Hama Lalat Buah Pada Tanaman Cabai

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Teknologi Pertanian

Oleh :

Among Wibowo, SP, MMA

Penyuluh Pertanian Madya Pada Disperpa Kota Magelang

Twitter

Tanaman cabai, baik cabai merah keriting, cabai hijau, cabai rawit, cabai besar maupun paprika adalah komoditas primadona bagi para petani. Harga cabai yang sering membumbung tinggi serta mudah dalam menjualnya menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak petani yang berlomba-lomba membudidayakan tanaman hortikultura ini. Apalagi tidak sedikit petani cabai yang sukses memperoleh keuntungan yang besar karena keberhasilannya dalam menanam cabai. Hal ini menjadi pemicu dan penyemangat petani untuk mencoba dan terus mencoba meskipun sering gagal.

Para petani cabai, seringkali tak mampu menyelesaikan siklus hidup tanaman cabai dengan mulus tanpa hambatan. Banyak rintangan dan hambatan serta masalah yang harus dihadapi dalam merawat tanaman cabai. Masalah yang paling sulit yang harus dihadapi petani cabai adalah mengawal serangan berbagai jenis hama dan penyakit. Hama dan penyakit cabai begitu kompleks dan membutuhkan keuletan serta pengalaman yang cukup, untuk mengatasinya. Masalah penyakit busuk buah dan kerontokan buah merupakan salah satu masalah utama tanaman cabai. Busuk buah dan kerontokan buah cabai bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah serangan hama Lalat Buah. Lalat buah adalah serangga kecil yang bentuknya mirip dengan tawon yang seringkali menjadi penyebab gagalnya panen.

Lalat buah yang mempunyai nama latin Drosophila melanogaster yang sering menyerang tanaman cabai ini memang menjadi hama yang sering kita temui dan sangat meresahkan karena efek yang disebabkan, tanaman cabai menjadi busuk dan mempunyai kualitas yang buruk karena pada dasarnya buah ini menjadi inang bagi telur-telur lalat buah yang diletakkan didalam buah sehingga buah menjadi busuk dan tidak bisa dipetik.

Cara pengendalian hama lalat buah yang ramah lingkungan tidak dapat ditawar lagi, artinya produk buah tidak tercemar oleh bahan kimia yang berbahaya bagi konsumen, terutama pestisida. Ketergantungan petani terhadap penggunaan insektisida sintetik untuk mengendalikan hama cukup tinggi, sehingga perlu segera diatasi dengan mencari alternatif pengendalian lain yang ramah lingkungan. Kebutuhan terhadap teknik pengendalian hama yang ramah terhadap lingkungan sangat diharapkan, terutama yang efektif, efisien, dan mudah diterapkan oleh petani di lapangan.

Teknologi pengendalian hama lalat buah tanaman cabai yang ramah lingkungan yaitu dengan cara: kultur teknis, fisik/mekanik, biologi, dan kimiawi.

Pengendalian secara kultur teknis

a. Sanitasi lahan.

Sanitasi lahan bertujuan untuk memutuskan daur hidup lalat buah, sehingga perkembangan lalat buah pada tanaman cabai dapat ditekan. Sanitasi dilakukan dengan cara mengumpulkan buah yang jatuh atau busuk kemudian dimusnahkan dan dibakar atau dibenamkan di dalam tanah dengan cara membuat lobang berukuran 1 x 0,5 m atau 1 x 1 m sampah/serasah di sekitar tanaman juga harus dikumpulkan dan dibakar atau dipendam dalam tanah. Pastikan ke dalam tanah tidak memungkinkan larva dapat berkembang menjadi pupa. Pupa yang ada dalam tanah dapat dimusnahkan dengan cara membalikkan tanah di sekitar tanaman.

b. Menggunakan perangkap lem kuning atau lem tikus bening yang dicampur dengan sedikit metyl eugenol untuk menangkap lalat buah dewasa.

c. Pengasapan dengan membakar sampah kering, dan dibagian atasnya ditutupi sampah basah, agar dapat dihasilkan asap dan tidak sampai terbakar. Kepulan asap yang menyebar ke seluruh bagian tanaman akan mengusir keberadaan hama lalat buah.
d. Pemasangan mulsa plastik dapat menekan larva berubah menjadi pupa dan akhirnya mengurangi populasi serangga dewasa.

 

Pengendalian secara fisik/mekanis

Menggunakan perangkap atraktan metyl eugenol/cue lure yang dipasang atau digantung di dalam perangkap yang terbuat dari bekas air mineral untuk menangkap lalat jantan. Bagian dasar botol diberi sedikit air, lalat buah mati terendam air. Sebaiknya perangkap dipasang dibagian luar lahan atau di bagian pinggir pertanaman, hal ini bertujuan agar lalat tidak terkumpul di tengah pertanaman

 

Pengendalian secara biologi

a. Pengendalian lalat buah secara biologi dapat dilakukan dengan cara menghasilkan lalat buah jantan mandul. Teknik pengendalian jantan mandul berhasil mengendalikan hama lalat buah di Jepang. Dengan melepaskan serangga jantan yang sudah mandul, maka telur yang dihasilkan dari perkawinan dengan lalat betina menjadi steril atau tidak bisa menghasilkan keturunan, dan akhirnya populasi akan turun dan musnah.
b. Memanfaatkan musuh alami baik parasitoid, predator atau patogen namun di

Pengendalian Secara Kimiawi (menggunakan insektisida kimia)

Beberapa jenis insektisida kimia yang beredar di pasar dapat digunakan untuk membasmi lalat buah. Dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpinfos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan insektisida.

 

Pustaka:

Duriat, A.S dan Sastrosiswojo, S, 2001, Pengendalian Hama Penyakit Terpadu pada Agribisnis Cabai, Ed. Adhi Santika, Penebar Swadaya, Jakarta.
Duriat, A.S., Gunaeni, N dan Wulandari, A. W, 2007, Penyakit penting pada tanaman cabai dan Pengendaliannya, Balai Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Bogor.