Teknik Pengawetan Buah Cabai

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Teknologi Pertanian

Oleh :

Among Wibowo, SP, MMA

Penyuluh Pertanian Madya Pada Disperpa Kota Magelang

Twitter

Cabai merah (Capsicum annum, L) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Cabai merah juga merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, tidak terkecuali masyarakat Kalimantan Selatan. Selain karena alas an citarasa, orang menkonsumsi cabai karena manfaat yang ada dalam cabai. Zat capsaicin (8-metil-N-vanilil-6-nonenamida) yang terdapat dalam urat putih cabai diketahui bersifat stomakik yang mampu merangsang produksi hormon endorphin dan juga meningkatkan nafsu makan. Selain itu cabai juga bersifat antikoagulan, antibiotik alami dan mampu menurunkan kadar kolesterol darah. Kandungan kalsium, fosfor, vitamin C dan betakaroten (provitamin A) diketahui juga sangat tinggi. Baik menanam cabai sendiri ataupun mengambil keuntungan dari harga cabai yang murah di pasar, mengawetkan cabai adalah cara yang baik untuk tetap memiliki cabai sepanjang tahun. Pilihlah salah satu cara di antara mengeringkan, mengasinkan, membekukan, atau mengawetkan cabai dalam minyak. Masing-masing cara pengawetan akan menghasilkan tekstur yang berbeda, tetapi rasa dan panas cabai akan tetap utuh.
Bersihkan dan keringkan cabai.

Bilaslah cabai dengan air dingin yang mengalir untuk membersihkan kotoran dan puing-puing debu lainnya. Buang cabai yang telah membusuk atau rusak, karena cabai-cabai tersebut tidak akan bertahan lama. Tepuk cabai dengan kertas tisu hingga kering sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.

  • Akan lebih baik jika mengenakan sarung tangan ketika menangani cabai. Cabai pedas mengandung zat kapsaisin, yaitu zat kimia yang membakar ketika bersentuhan dengan kulit.
  • Sangat berhati-hatilah untuk tidak menyentuh mata atau hidung setelah menangani cabai pedas.
  • Letakkan cabai di atas rak kawat. Cara ini dapat menggunakan rak pendingin atau rak lainnya yang memiliki celah agar terdapat sirkulasi udara dari bawah. Jika memungkinkan, jangan menggunakan baki atau nampan masak yang padat, karena kurangnya aliran udara akan membuat cabai sulit kering dengan merata.
  • Letakkan rak atau baki di dalam ruangan yang disinari matahari dan memiliki ventilasi yang baik. Ambang jendela dapur adalah tempat yang bagus.
  • Biarkan cabai mengering selama tiga hari atau lebih, lalu simpan cabai dalam wadah kedap udara.
  • Cobalah menguntai dan menggantung cabai.

Ini adalah cara yang mudah dan dekoratif untuk mengeringkannya. Ketika cabai telah kering, bisa membiarkannya tetap menggantung atau menyimpannya untuk digunakan lain kali. Ini adalah cara melakukannya:

  • Masukkan benang yang kuat atau benang pancing ke dalam jarum. Tusuk cabai hingga tembus pada bagian pangkal tangkainya agar cabai teruntai dengan benang. Lakukan ini hingga semua cabai teruntai.? Gantung untaian cabai pada bagian rumah yang memiliki cukup ventilasi dan disinari matahari.
  • Dalam tiga hari hingga satu minggu, cabai akan mengering dan siap digunakan.
    Keringkan cabai dengan cepat menggunakan oven.
    Ini adalah cara yang baik jika terburu-buru dan tidak ingin menunggu cabai untuk mengering secara alami. Daripada membiarkan cabai dalam kondisi utuh, lebih baik memotongnya agar cabai mengering dengan lebih cepat dan merata.
  • Potong setengah cabai yang telah dibersihkan secara memanjang.
  • Letakkan cabai yang telah dipotong di atas baki panggangan dengan sisi biji cabai menghadap ke luar.
  • Panggang cabai pada suhu 51,67 derajat Celsius (atau pengaturan suhu terendah alat pemanggang ) untuk beberapa jam.
  • Lebih baik lagi bila menggunakan mesin pengering makanan untuk hasil yang lebih cepat.

 

Pustaka
Balai Besar Pengakajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)
Jl. Tentara Pelajar No.10 Bogor.

BPTP Nusa Tenggara Barat, 2015, Teknik Mengawetkan buah cabai, Lombok.