Artikel

DISPERPA KOTA MAGELANG GALAKKAN GERAKAN TEBAR BENIH IKAN DI PERAIRAN UMUM

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang, selasa 23 Oktober 2018, di sela-sela kegiatan Kampanye Gemarikan di playground hotel Puri Asri Magelang mengajak sekitar 300 orang perwakilan anak-anak (siswa-siswa SD se-Kota Magelang, red) melakukan tebar benih ikan di perairan umum, khususnya di bantaran sungai Progo. Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan penebaran 50 ribu benih ikan berbagai jenis di bantaran sungai Progo.

 Tebar Ikan

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang, Ir. Eri Widyo Saptoko, M.Si menyatakan kegiatan penebaran benih ikan di lakukan rutin setiap tahun. “Kita menyediakan ribuan benih untuk disebar di seluruh wilayah perairan di Kota Magelang, di antaranya di Sungai Progo ini kita menebarkan 50 ribu benih ikan berbagai jenis, seperti nila, mujahir, karper dan nilem," katanya.

Harapan dari kegiatan tersebut, generasi muda khususnya anak-anak usia sekolah dapat lebih mencintai dunia perikanan sekaligus upaya meningkatkan angka konsumsi ikan di Kota Magelang yang masih 22, 5 kg per kapita per tahun. Lebih rendah dari angka konsumsi ikan nasional yang mencapai 31,4 kg per kapita per tahun. Meskipun demikian angka konsumsi ikan Kota Magelang masih menduduki rangking ke-12 dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah (among,red)

KEMENTAN TANTANG KOTA MAGELANG HASILKAN PRODUK FLORIKULTURA KUALITAS EKSPOR

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

Kota Magelang boleh mengklaim sebagai kota sejuta bunga kini menghadapi tantangan untuk dapat menghasilkan produk florikultura, baik untuk pasar lokal maupun ekspor. Tidak tanggung-tanggung, yang memberikan tantangan adalah Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Dr. Ir. Sarwo Edi Wibowo, MP saat hadir dalam pembukaan Agri-Flori Expo 2018 hari Jumat, 14 September 2018 di Gedung Ahmad Yani Magelang.

Kementan sejauh ini mendorong setiap daerah untuk mampu menghasilkan produk buah dan florikultura (tanaman berbunga dan hias) yang dapat diekspor. Sebab, pasar luar negeri masih sangat potensial untuk dijelajahi. Ia pun mengajak Pemkot Magelang untuk mulai menghasilkan produk florikultura berkualitas sebagai komoditas ekspor. “Kementan sangat berharap Pemkot Magelang melalui Dinas Pertanian dan Pangan mampu menghasilkan produk florikultura. Apalagi Kota Magelang memiliki roadmap menjadi Kota Sejuta Bunga yang idealnya memiliki basis produksi berbagai jenis bunga yang spesifik,” katanya.

agri flori

Dalam kesempatan itu Sarwo mencontohkan kelompok tani di Slawi, KabupatenTegal, setiap harinya mampu memproduksi 30 kg bunga melati dengan luasan lahan 1.500 m2. Sebanyak 20 kg di antaranya diambil eksportir untuk diekspor bersama hasil produksi dari kelompok lain. Itu baru satu kelompok petani saja,” tuturnya.

Ditambahkannya, Kementerian Pertanian memiliki program pengembangan kawasan buah dan florikultura yang bisa dimanfaatkan daerah-daerah. Termasuk Kota Magelang, yang dilihatnya malah belum mengajukan usulan bantuan ke pihaknya. Padahal, Kementerian Pertanian siap membantu kelompok tani di daerah-daerah dari berbagai aspek mulai bibit, pupuk, hingga pasar.

Dia juga menyampaikan bahwa saat ini negara tujuan ekspor komoditas florikultura mayoritas masih di ASEAN dan sebagian Asia. Namun tidak sedikit pula yang sampai ke Belanda, Amerika Serikat, dan Australia dengan berbagai jenis tanaman berbunga dan hias. Dan yang tak kalah menggembirakan pasar lokal pun masih tetap potensial, seperti Jakarta dan Bandung.

Sementara itu menanggapi tantangan dari Kementerian Pertanian, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengaku, inspirasi dan tantangan dari Kementerian Pertanian harus ditangkap. Bahkan ia memiliki angan-angan Kota Magelang seperti Kota Tomohon, Sulawesi Utara, yang berhasil mengembangkan florikultura. “Usulan Pak Direktur (Sarwo Edi Wibowo, red) itu bagus, harus ditangkap. Hal ini sejalan dengan ikon yang kita miliki, yakni Kota Sejuta Bunga,” ungkapnya.

Sigit mengakui bahwa slogan Kota Sejuta Bunga saat ini justru ditangkap daerah sebelah (Kabupaten Magelang, red) dengan munculnya beberapa taman bunga masyarakat, seperti taman bunga matahari dan celosia. Bahkan, mampu menjadi destinasi wisata baru yang dengan cepat populer di masyarakat. “Saya justru bangga dengan adanya taman bunga itu. Slogan Kota Sejuta Bunga itu bukan hanya untuk Kota Magelang saja, tapi Magelang secara keseluruhan (Magelang Raya),” lanjutnya.

Khusus untuk Kota Magelang menurut Sigit perlu terus berinovasi untuk mengembangkan konsep pertanian perkotaan (urban farming) yang memanfaatkan pekarangan rumah. Termasuk mengembangkan kampung bunga dan kampung organik di setiap kelurahan di Kota Magelang. (among, red)

GEJUG LESUNG WARNAI PEMBUKAAN AGRI FLORI EXPO 2018

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

agri

Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang belum lama ini menyelenggarakan Agri-Flori Expo 2018 yang dilaksanakan tanggal 14-16 September 2018 di Gedung Ahmad Yani Magelang. Kegiatan dibuka oleh Walikota Magelang, Ir.Sigit Widyonindito, MT, dengan iringan musik 'gejug lesung'. Walikota Magelang didampingi Direktur Buah dan Florikultura Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI Dr. Ir.Sarwo Edhy, MM, Wakil Walikota Magelang Dra Windarti Agustina,  Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Ir.Yuni Astuti, MP dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang Ir. Eri Widyo Saptoko, MSi bersama-sama menyanyikan Lagu "Padhang Bulan" bersamaan dengan penampilan beberapa penari.

Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari tersebut tidak hanya berupa kegiatan pameran produk pertanian tetapi juga beberapa kegiatan lomba termasuk lomba aglonema, lomba vlog, lomba terarium dan sejumlah lomba lainnya. Kegiatan juga dimeriahkan dengan bazaar kuliner khas Magelang.

Dalam kesempatan ini Walikota Magelang mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk menginisiasi Magelang Kota Sejuta Bunga. Dia meminta pelaku utama dan pelaku usaha tanaman hias/bunga dapat memanfaatkan momentum untuk menumbuhkembangkan usahanyadi sektor agri flori. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang, Ery Widyo Saptoko, di sela-sela kegiatan Agri-Flori menambahkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk lebih menggiatkan dan menyemarakkan serta memberikan kesempatan petani agri-flori untuk tampil dengan berbagai produksinya.  "Kegiatan Agri Flori Expo ini juga sebagai wadah silaturahim para petani, bahkan juga dapat dimanfaatkan sebagai ajang bertukar-pikiran serta menambah pengetahuan di bidang budidaya agri-flori,"katanya.

Seperti diketahui pasar flori (bunga) di Indonesia saat ini cukup besar. Di Magelang banyak petani flori yang antusias untuk melakukan budidayakan florikultura. Karena itu perlu diidentifikasi dan difokuskan flori-flori apa yang cocok serta banyak diminati masyarakat dan memiliki daya ungkit dari aspek ekonomi masyarakat penggiat tanaman hias/bunga. (among, red)

MEMAHAMI FENOMENA EL NINO DAN MITIGASI DISPERPA KOTA MAGELANG MENGHADAPI EL NINO

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Artikel Pertanian

Oleh

Among wibowo,sp, mma

Penyuluh Pertanian Madya

Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang

 

 

El Nino merupakan fenomena iklim alamiah yang terjadi ketika suhu permukaan laut di wilayah tengah dan timur Samudra Pasifik menjadi lebih hangat daripada umumnya. Siklus Fenomena El Nino tidak teratur, tetapi biasa terjadi setiap 2 tahun hingga 7 tahun sekali. Perubahan suhu laut ini mempengaruhi pola angin dan aliran udara di seluruh dunia, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pola cuaca dan curah hujan di berbagai wilayah. El Nino adalah bagian dari variabilitas alamiah dalam cuaca global yang mempengaruhi suhu permukaan laut di Samudra Pasifik sehingga menyebabkan perubahan siklus iklim yang signifikan dan dapat berdampak besar terhadap sektor pertanian.

Dampak El Nino pada pertanian dapat sangat bervariasi tergantung pada lokasi geografis dan intensitas El Niño itu sendiri. Beberapa dampak utama  yang diakibatkan El Nino adalah (1) Kekeringan, El Nino sering kali menyebabkan penurunan curah hujan dan kekeringan di beberapa wilayah. Kondisi ini dapat mengakibatkan krisis air yang serius untuk pertanian, menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan potensi hasil panen, (2) Peningkatan Suhu, suhu yang lebih tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan dapat menyebabkan stres panas pada tanaman tertentu sehingga dapat mengurangi produktivitas tanaman dan kualitas hasil panen, (3) Banjir dan Tanah Longsor, meskipun El Nino dikenal dengan cuaca kering, di beberapa wilayah, fenomena ini juga dapat memicu terjadinya banjir dan tanah longsor akibat curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu singkat setelah periode kekeringan; (4) Perubahan Pola Hama dan Penyakit, perubahan pola cuaca yang terkait dengan El Nino dapat mempengaruhi pola serangan hama dan penyakit tanaman. Akibatnya serangan hama dapat tidak terduga dan penyebaran penyakit menjadi lebih cepat.

 

                        Ilustrasi foto kekeringan (Sumber BNPB)

 

Tahun 2023 Indonesia dihadapkan dengan fenomena iklim El-Nino, dampak langsung pada sektor pertanian adalah ancaman gagal tanam dan puso (gagal panen) di beberapa wilayah. Terkait fenomena ini Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang telah melaksanakan Early Warning Stystem (EWS) disertai kegiatan pengawalan dan pendampingan kepada petani dan kelompok tani untuk segera melakukan adaptasi dan mitigasi guna meminimalisir resiko-resiko yang timbul terhadap dampak fenomena El Nino antara lain (studi kasus pada padi sawah) :

  1. Optimalisasi penggunaan Sumber Air Irigasi Tanah Dangkal (SIATD) di Cacaban dan Tidar Utara serta sumber air dari Kali Bening, Kali Progo dan Kali Elo dengan pompa air di setiap kelompok tani
  2. Percepatan waktu tanam agar saat fase kritis tanaman sudah aman dari resiko kekeringan
  3. Pengaturan pola tanam MT III dengan varietas toleran kekeringan/padi gogo (Ciherang, Inpago) dan atau palawija (sayuran, jagung dan kedelai)
  4. Pengaturan jadwal penggunaan air irigasi antar sub sektor
  5. Penggunaan sistem pengairan berselang (Intermittent Irrigation) pada padi sawah (amw, red)