Artikel

Tangkal Penyebaran Virus Covid-19, Disperpa Kota Magelang Semprot Disinfektan dan Terapkan WFH Parsial

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG –Dinas Pertanian dan Pangan Kota (Disperpa) Kota Magelang hari ini (23/03/2020) terus melakukan upaya antisipatif menangkal pandemi virus Corona. Kegiatan dilakukan dengan menyemprotkan disinfektan secara menyeluruh pada semua bagian dalam dan luar ruangan di kompleks perkantoran Disperpa Jalan Kartini Nomor 3 Magelang. Sejumlah petugas Disperpa dilibatkan dalam kegiatan penyemprotan disfektan tersebut. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mensterilkan kompleks kantor Disperpa dari resiko penularan virus yang viral dan menjadi momok masyarakat dunia saat ini.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko ditemui di ruang kerjanya menjelaskan bahwa kegiatan penyemprotan disinfektan di kantornya merupakan bagian dari kegiatan tanggap darurat untuk sterilisasi lokasi kantor Disperpa, setelah sebelumnya juga dilakukan di Kebun Bibi Senopati (KBS). Eri mengharapkan kegiatan disinfeksi semacam ini dapat menjadi SOP rutin bersama, tidak hanya ketika menghadapi pandemi virus Corona seperti saat ini. “Sebagai garda terdepan stake holder pertanian Kota Magelang, kami merasa perlu untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada ASN, THL, petani dan pelaku agribisnis lainnya dalam beraktivitas, utamanya pada saat pandemi Covid 19 seperti sekarang ini,”katanya.

Eri menambahkan pihaknya juga menindaklanjuti instruksi Walikota Magelang yang diperkuat dengan Surat Edaran Sekretaris Daerah Kota Magelang untuk menerapkan Work From Home (Bekerja Dari Rumah) bagi sebagian karyawan ASN dan THL secara bergantian (parsial, red). Terinformasi para ASN di Disperpa Kota Magelang mulai menjalankan WFH mulai 23-31 Maret 2020. Bidang, Seksi, UPT dan staf di setiap ruangan secara bergantian menjalankan pekerjaan di kantor dan di rumah sehingga fungsi pelayanan kepada masyarakat dapat tetap berjalan seperti biasanya.

Menurutnya WFH ini sangat vital sebagai upaya berkontribusi memutus rantai penularan virus Corona di Kota Magelang. Dengan implementasi WFH di Disperpa secara otomatis akan mengurangi mobilitas karyawannya ke kantor sehingga dapat meminimalisir resiko penularan virus tersebut. “Kami berharap para ASN dan THL tetap berkinerja yang terbaik, bekerja menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada saat ini. Mudah-mudahan pandemi ini dapat segera berakhir sehingga kita dapat bekerja normal sebagaimana biasanya,”tandasnya

      Pada akhir kesempatan Eri juga mengajak semua elemen masyarakat agar dapat terus berkontribusi secara bersama-sama menekan resiko penyebaran virus Corona dengan stay at home (berdiam diri di rumah), melaksanakan social distancing (menjaga jarak sosial) ketika berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya dan meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam lingkungan sosialnya masing-masing. Salah satunya dengan budaya CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dan penggunaan hand sanitizer setiap selesai beraktivitas. “Upaya Pemerintah untuk mengatasi pandemi global ini akan dapat berjalan sukses dengan dukungan kesadaran dan ketaatan masyarakat kepada Pemerintahnya,”pungkasnya (among_wibowo, red)

Kembangkan Percontohan Urban Farming, Kadisperpa Panen Melon dan Kangkung Hidroponik

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG – Semakin menyempitnya lahan pertanian produktif di Kota Magelang tidak berarti menutup peluang pengembangan komoditas pertanian di wilayah Kota Sejuta Bunga. Tantangan berkurangnya luas lahan pertanian justru menuntut Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang untuk semakin inovatif mengoptimalkan pilihan teknologi dalam bingkai Urban Farming. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi hidroponik (budidaya tanaman tanpa media tanah).

Upaya mengenalkan teknologi hidroponik kepada masyarakat sudah dimulai Disperpa sejak awal Januari 2020 di area kantor Disperp Jalan Kartini No. 3 Magelang. Adapun komoditas yang diujicoba terdiri dari melon dan kangkung. Hasil panennya secara kualitas relatif lebih baik daripada budidaya secara konvensional khususnya dari segi kebersihan hasil panen. Berat melon jingga produksi Sakata yang dipanen (pada umur 75 HSS) itu rata-rata mencapai 1,2-1,5 kg dengan derajat kemanisan lebih dari 10 brix. Sementara sayur kangkung yang dipanen (pada umur 30 HSS) itu tampak sangat hijau dan bersih. Dan yang menarik lagi hampir seluruh bagian tanaman, termasuk pangkal batangnya layak dikonsumsi.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko di sela-sela panen perdana melon dan kangkung hidroponik hari selasa (17/03/2020) mengungkapkan optimismenya alternatif pilihan teknologi hidroponik layak dan ideal untuk diadopsi masyarakat/petani dalam pengembangan urban farming di Kota Magelang. Menurut Eri, lahan pekarangan dapat menjadi potensi baru untuk aktivitas pertanian perkotaan berkonsep Urban Farming. “Saat ini lahan pertanian produktif Kota Magelang tinggal menyisakan areal seluas 161,34 hektar dengan rincian 142,83 hektar dan tegalan 18,51 hektar,”jelasnya.

Terkait ujicoba teknologi hidroponik, Eri membenarkan bahwa Disperpa sejak awal Januari 2020 concern melakukan ujicoba budidaya melon dan kangkung secara hidroponik. Hal ini demi memperkuat instrumen riset dan percontohan bagi masyarakat yang selama ini memiliki minat untuk memanfaatkan pekarangan di sekitarnya. Ia menambahkan, masyarakat perlu dorongan yang lebih untuk dapat mengimplementasikan Urban Farming. “Untuk itu harapan kami, para tokoh masyarakat di Kota Magelang dapat terus mendorong warganya untuk mengoptimalkan lahan pekarangannya (walaupun sempit) untuk aktivitas pertanian yang produktif,”katanya.

       Terinformasi dalam ujicoba teknologi hidroponik itu, jumlah populasi tanaman melon sebanyak 20 tanaman, sedangkan jumlah tanaman kangkung sebanyak 30 rumpun tanaman. Rata-rata berat mencapai 1,2-1,5 kg dengan derajat kemanisan sekitar 10 brix. Sedangkan rata-rata berat rumpun kangkung mencapai 0,5 kg. Hasil ujicoba perdana tersebut secara umum cukup memuaskan dan berpotensi terus ditingkatkan secara kuantitas dan kualitas hasilnya. Hal terpenting dari ujicoba perdana ini dapat memetakan (mapping) kendala-kendala selama proses budidaya tanaman secara hidroponik. (among_wibowo, red)

Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Disperpa Kota Magelang Semprot Disinfektan dan Tutup Sementara Kunjungan Ke KBS

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG – Ditengah merebaknya pandemi virus Corona, Dinas Pertanian dan Pangan Kota (Disperpa) Kota Magelang kemarin (17/03/2020) melakukan langkah antisipatif dengan menyemprotkan cairan disinfektan di Kebun Bibit Senopati (KBS). Penyemprotan dilakukan pada bagian bangunan yang seringkali menjadi titik sentuh/kontak para pengunjung KBS. Antara lain pagar yang berbatasan langsung dengan jalan dan pagar di area pergola KBS. Tak hanya itu, salah satu ikon kebanggaan Kota Magelang itu juga ditutup sementara selama 2 minggu hingga akhir Maret mendatang.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko ditemui di ruang kerjanya menjelaskan kegiatan penyemprotan disinfektan merupakan kegiatan tanggap darurat yang dimaksudkan untuk sterilisasi lokasi KBS. Hal ini mengingat KBS merupakan salah satu obyek yang sering dikunjungi wisatawan dari dalm dan luar daerah Kota Magelang. “Kegiatan disinfeksi semacam ini harus menjadi SOP kita bersama dalam menghadapi pandemi virus Corona,”ujarnya.

Eri menambahkan pihaknya memutuskan menutup sementara aktivitas kunjungan KBS selama 2 minggu mengikuti arahan dan kebijakan Walikota Magelang pada hari minggu malam (15/03/2020). Tujuan penutupan sementara untuk meminimalkan terjadinya kerumunan massa dan mengimplementasikan “sosial distancing” sehingga penularan wabah virus Corona dapat diminimalisir. “Penutupan KBS bersifat dinamis mengikuti perkembangan situasi kondisi sampai dengan akhir maret dan arahan lebih lanjut dari Walikota Magelang,”tandasnya.

         Terkait kegiatan penyemprotan disinfektan, Eri juga tak menampik akan dilakukan kegiatan serupa di sejumlah obyek vital Disperpa seperti kantor pusat Disperpa, Puskeswan, RPH dan BBI. “Pada prinsipnya Disperpa akan terus berkontribusi untuk mengurangi resiko penyebaran virus Corona mulai dari aset yang dikelola Disperpa dan terus mendorong ASN di Disperpa untuk meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam mendukung aktivitas kerjanya,”pungkasnya (among_wibowo, red)

Viral : Sukseskan Moncer Serius, Ada Selfie Spot Diantara Merekahnya Bunga Kuku Macan Pergola KBS Kota Magelang

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

MAGELANG- Kebun Bibit Senopati (KBS) Kota Magelang seminggu ini setiap harinya ramai menerima kunjungan masyarakat dari dalam dan luar Kota Magelang. Penyebabnya tak lain karena viral Selfie Spot di area pergola di atas jembatan KBS. Perpaduan warna hijau daun dan merekahnya bunga eksotis merah jingga dari tanaman Kuku Macan (Mucuna bennettii) yang menghiasi Pergola KBS sepanjang 40 meter itu memang sangat menarik dan sedap dipandang mata. Tak heran bila ratusan pengunjung yang datang rela antri untuk sekedar berfoto selfie dengan background bunga merah jingga di pergola KBS.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, Eri Widyo Saptoko mengungkapkan momentum mekarnya bunga tanaman kuku macan di pergola KBS selama 2-3 minggu ke depan diharapkan dapat mendukung program Ayo Ke Magelang dengan tagline MONCER SERIUS. Mudah-mudahan masyarakat dari dalam dan luar Kota Magelang semakin tertarik untuk mengunjungi Kebun Bibit Senopati (KBS). “Di KBS, selain berfoto selfie, pengunjung dapat belajar atau edukasi perbanyakan sejumlah tanaman hias,”katanya.

Ditambahkannya sejauh ini jumlah pengunjung KBS khususnya dari sekolah-sekolah semakin meningkat, ribuan dalam seminggu. Fenomena ini sangat menggembirakan karena selain mampu mendukung “Ayo Ke Magelang”, asa untuk menumbuhkan generasi millenial pertanian di Kota Magelang masih ada, meskipun pada kashirnya tak hanya menggeluti sektor pertanian pangan saja. Terkait mekarnya bunga tanaman Kuku Macan, Eri mempersilakan penyuka foto selfie untuk hadir langsung membuktikan keindahan bunga asal Papua itu. “ Saya jamin pasti puas berfoto di sini (area Pergola KBS) karena warna dan bentuk bunganya sangat menarik. “Segera saja berkunjung ke KBS karena waktu bunga mekar juga tak lama, hanya 2-3 minggu saja” pungkasnya.

Terinformasi dari berbagai sumber, Mucuna bennettii di Indonesia dikenal sebagai tanaman bunga kuku macan. Tanaman bunga kuku macan memiliki banyak sebutan antara lain red jade vine, flame of Irian, flame of Guinea atau New Guinea creeper. Namun demikian masyarakat Thailand lebih akrab menyebutnya sebagai puang ko mane. Bunga ini diketahui banyak terdapat di Papua New Guinea meskipun aslinya datang dari Polinesia.

Tanaman bunga kuku macan merupakan tanaman perdu berkayu yang tingginya dapat mencapai 30 meter. Dengan batang yang keras, daun yang lebat berbentuk daun majemuk yang terbagi ke dalam 3-5 helai dalam satu tangkai serta pertumbuhannya yang cepat membuatnya sangat layak menjadi idola tanaman penghias pergola. Ditambah lagi dengan bunga majemuknya yang menyerupai tandan dimana setiap tandan memiliki lebih dari 50 kuntum berwarna merah jingga, membuat pergola itu bak digantungi lampion cerah merah jingga.

Berbunga 2 kali dalam satu tahun, untaian bunga kuku macan memiliki keistimewaan tidak mudah layu. Bunga flame of irian Mucuna bennettii terlihat seperti nyala api dengan warna jingga kemerahan. Bunga tersusun dalam tandan sepanjang 30 – 50 cm dan menggantung dari atap pergola. Setelah semua bunga rontok, kuncup-kuncup bunga mulai bermunculan.. Jika sedang berbunga, puluhan tandan bunga serempak memamerkan keindahannya. Yang istimewa, bunga awet mekar hingga 3 minggu. Kuntum-kuntumnya yang menyerupai kuku macan bisa dipastikan setangguh dan sekuat kuku Panthera tigris, sebutan macan dalam bahasa latin.

Tanaman ini dapat tumbuh di ekosistem terbuka dengan cahaya matahari penuh ataupun di lokasi yang agak terlindung. Di alam terbuka tanaman bunga kuku macan memiliki varian lebih dari 100 species. Namun dari segi keindahan warna kuntum bunganya, hanya ada 2 varian bunga kuku macan yang menarik, yaitu warna merah jingga (Mucuna benetii) dan warna hijau kebiruan (Strongylodon macrobotrys). Tanaman bunga kuku macan bisa tumbuh di semua kondisi dan berbunga setidaknya pada ketinggian minimal 300 m dpl. Proses pertumbuhannya umumnya dengan cara memanjat/merambat pada pohon tinggi sehingga bunganya bakal menggantung lebih indah. 

     Dari aspek pemanfaatan, tanaman bunga kuku macan selain bermanfaat dalam implementasi lanskap/taman, juga indah dan menarik sebagai penghias pergola atau tanaman rambat di pepohonan besar dan tinggi. Proses pemangkasan daun sangat perlu dilakukan agar terjadi pergantian pucuk, menjaga tanaman tidak terlalu rimbun terlebih, yang akhirnya berpotensi menghalangi proses pembungaan. Sangat penting diketahui bahwa cara perbanyakan tanaman bunga kuku macan hanya dapat dilakukan dengan biji atau cangkok. (among_wibowo, red)