Scabies

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Artikel Pertanian

scabies

 

 

Penyakit scabies ini termasuk penyakit yang paling sering menyerang kucing kita. Penyakit scabies ini disebabkan oleh parasit tungau (sarcoptes scabiei.). Ciri ciri kucing yang terjangkit scabies mulanya sering menggaruk garuk dibagian kepala. Kemudian mulai dari kuping muncul bercak kerak kulit yang mati dan membotak. Jika dibiarkan akan semakin menyebar ke seluruh muka kucing. Terkadang kita salah kaprah antara scabies dengan ringworm. Cara yang paling gampang untuk membedakannya adalah , jika scabies terletak dipinggir kuping jika di kerok pelan, maka kulit mati yang tampak seperti ketombe terangkat hingga menimbulkan luka lecet.

 

Bagaimana cara mengatasinya  ???:

  • Segera pisahkan kucing yang terkena gejala scabies dengan kucing lain yang sehat karena penyakit ini menular

 

  • Mandikan kucing dengan shampo yang mengandung permethrin. Mandikan kucing dengan shampoo/sabun yang mengandung sulfur, kemudian dicelup (dip) dengan cairan permethrin 2-3 %. Bilas dan rendam tubuh kucing yang sakit selama 10–15 menit. Ulangi cara ini 2–3 kali dengan interval waktu satu minggu sampai sembuh. Mandi dan dip permethrin dilakukan setiap tujuh hari sampai sembuh. Setidaknya diperlukan 6-8 kali mandi hingga penyakit sembuh.

 

 

  • Sebelum diobati bagian luka dioles dahulu dengan alkohol 70 %. Alkohol dapat membunuh tungau penyebab penyakitnya.
  • Salep yang mengandung Permethrin 5%, Gamexane (gama Benzene Hexachloride) 1%, atau derma tech. Obat ini efektif dan aman digunakan dalam terapi manajemen scabies. Permethrin 5% cream bisa diaplikasikan sekali untuk 12 jam atau sulfur 5% – 6% dalam petrolatum diaplikasikan setiap malam selama 3 malam. Pasien akan terus mengalami gatal-gatal selama beberapa minggu setelah pengobatan. Bisa digunakan triamcolone 0,1% cream untuk mengobati dermatitisnya.

 

 

  • Cara alami yang sudah saya praktekan adalah dengan menggunakan minyak VCO. Minyak ini dioleskan pada bagian yang terkena scabies. Sangat manjur dan sangat sangat aman terutama bagi kucing yang hamil ,menyusui dan kitten. Selain vco juga bisa menggunakan PROPOLIS, cara penggunaannya sama dan sama2 aman

 

  • Kemudian cara yang paling ampuh adalah dengan memberikan suntikan anti scabiesis. Obat yang disuntikkan adalah obat golongan avermectin, seperti ivermectin, doramectin atau selamectin. Penyuntikan dilakukan dua kali dengan selang waktu dua minggu. Penyuntikkan ini harus juga dilakukan pada kucing lainnya apabila terdapat beberapa ekor kucing dalam rumah. Meskipun kucing yang lain tidak terkena penyakit. Apabila kucing yang lain tidak diberi suntikan, ada kemungkinan terjadi infeksi ulang dari kucing yang lain yang tidak diobati, yang menyebabkan penyembuhan menjadi tidak pernah tuntas. Untuk penyuntikan harus dilakukan oleh dokter hewan.

 Untuk pencegahan , jaga kebersihan kandang kucing kita dan rajin membersihkan kotoran nya. Jangan lupa untuk groming secara teratur agar kucing kita bersih dan harum  ...

                                                                                        

Penyakit Sapi Kembung

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Artikel Pertanian

Penyakit Sapi Kembung

Seringkali saya mendengar keluhan peternak yang sapi-nya terkena penyakit kembung, sapi kembung 1dalam bahasa kedokteran biasa disebut bloat. Penyakit sapi kembung disebabkan oleh tersumbatnya saluran gas dalam tubuh sapi, akibatnya pencernaan tidak lancar dan bagian perut rumen membesar. Ini dapat dilihat dari bagian perut sapi sebelah kiri, apabila sapi kembung pasti akan terlihat membesar. Penyebab utama sapi terserang kembung adalah rumput - rumputan yang basah,kurang berserat. Oleh karenanya seleksi hijauan mutlak diperlukan. Dan harus berikan prosentase hijauan jenis leguiminose maksimal lima puluh persen. 

 

 

Kembung jika dibiarkan bisa menyebabkan kematian

Ciri dan Gejala Sapi Kembung / Bloat :

  1. Perut bagian kiri membesar karena gas tidak dapat keluar
  2. Pernafasan terganggu karena organ pernafasan ditekan oleh membesarnya rumen
  3. Gerakan kurang lincah dan sering terjatuh
  4. Dalam kondisi parah, hewan bisa lumpuh dan mati

Pencegahan dan Pengobatan Kembung Pada Sapi :

  • Jangan biasa memberikan pakan rumput yang masih basah, terutama di pagi hari
  • Kurangi prosentase pemberian leguminose hijauan
  • Jerami kering berikan di pagi hari sebelum memakan hijauan jenis lain
  • Usahakan ternak banyak bergerak sehingga mengurangi gas pada lambung
  • Cara pengobatan yang biasa diberikan adalah anti bloat yang mengandung dimethicone atau minyak nabati yang berasal dari kacang tanah. Minyak nabati bisa diminumkan pada sapi yang terkena bloat
  • Konsultasikan pada dokter hewan untuk penanganan penggunaan obat yang tepat

prolap

Ditulis oleh arif Febriyanto on . Posted in Artikel Pertanian

WASPADA PROLAP

Prolapsus uteri (broyong) adalah kondisi dimana rahim (uterus) ternak betina keluar dari tubuh pada saat ternak betina tersebut merejan. Kondisi ini akan selalu berulang kecuali dengan penanganan yang cermat. Pada khasus Prolapsus uteri mukosa uterus keluar dari badan melalui vagina secara total ada pula yang sebagian. Prolapsus atau pembalikan uterus sering terjadi segera sesudah partus dan jarang terjadi beberapa jam sesudah itu. Predisposisi terhadap prolapsus uteri adalah pertautan mesometrial yang panjang, uterus yang lemah, atonik dan mengendur, retensi plasenta pada apek uterus bunting dan relaksasi daerah pelvis yang berlebihan.

Penyebab Prolapsus Uteri:

1. Ternak selalu dikandangkan.

2. Tingginya hormon estrogen.

3. Tekanan intra abdominal saat berbaring

4. Kelainan genetik.

5. Ternak di kandang dengan bagian belakang lebih rendah daripada bagian depan.

 

Gejala klinis/ Tanda-tanda Prolapsus Uteri

  1. Nafsu makan dan minum turun
  2. Ternak gelisah
  3. Ternak biasanya berbaring tetapi dapat pula berdiri dengan uterus menggantung ke belakang
  4. Selaput fetus dan atau selaput mukosa uterus terbuka dan biasanya terkontaminasi dengan feses, jerami, kotoran atau gumapalan darah
  5. Uterus biasanya membesar dan udematus terutama bila kondisi ini telah berlangsung 4-6jam atau lebih

Tindakan pencegahan prolapsus uteri

  1. Membuat desain lantai kandang yang tidak terlalu miring
  2. Ternak di exercise (ternak di umbar)
  3. Kontrol manajemen pakan sehingga ternak yang bunting tidak mengalami kegemukan
  4. Jangan memelihara ternak yang pernah mengalami kejadian prolaps vagina atau rektal pada saat bunting
  5. Penanganan prolapsus uteri

Penanganan secara teknis yaitu dengan menempatkan ternak pada kandang dengan kemiringan 5 –15 cm lebih tinggi dari bagian belakang. Penanganan prolapsus dipermudah dengan handuk atau sehelai kain basah. Uterus dipertahankan sejajar vulva sampai datang bantuan. Uterus dicuci bersih dengan air yang dibubuhi antiseptika sedikit. Uterus direposisi. Sesudah uterus kembali secara sempurna ketempatnya, injeksi oksitosin 30-50 ml intramuskuler. Kedalam uterus dimasukkan larutan tardomisol (TM) atau terramisin. Dilakukan jahitan pada vulva dengan jahitan Flessa atau Buhner. Penyuntikan antibiotik secara intramuskuler diperlukan untuk membantu pencegahan infeksi uterus. Prinsip dasar penanganan kasus ini adalah mengembalikan organ yang mengalami prolaps ke posisi normalnya.

Ini adalah sebuah penanganan darurat untuk kasus prolapsus uteri yang sering terjadi apabila peralatan dan obat yang terbatas.

  1. Siapkan air bersih
  2. Sediakan sekitar 4 buah es batu (biasanya dibungkus plastik @ 1liter)
  3. Siapkan alkohol
  4. Siapkan jarum jahit/ 1 set alat jahit (kalau tidak ada, pakai jarum karung dan tali rafia - semuanya dicuci air panas dan direndam dulu dalam alkohol 70%).

        5. Cuci alat reproduksi yang keluar dengan air bersih sekalian sisa placenta dan corpus luteum disingkirkan sekalian, lalu perlahan-lahan masukkan seluruh organ reproduksi itu kedalam sampai masuk seluruhnya

6.      6. Tekan mulut vagina dan masukkan es batu kedalam, untuk membekukan darah.

          7. Jahit luka sobeknya dengan jarum dan tali rafia

 8. Letakkan ternak pada alas tanah dengan posisi kaki depan lebih rendah dari kaki belakang

9.    9. Usahakan ternak berada dalam ruangan yang terbatas, ternak tidak dapat memutar.

10 Injeksi dengan Analgesik, Antipiretikaserta preparat calcium bila di perlukan (ambruk) dan gusanex
11.Beri ternak makan dan minum secukupnya
12. Setelah 3 - 7 hari biasanya kandungan sudah mulai normal dan jahitan sudah mengering, sehingga pada dasarnya jahitan boleh dilepas namun untuk menghindari terjadinya khasus kembali jahitan tali rafia disarankan dilepas setelah 2 - 4 minggu.

Rabies

Ditulis oleh heru_ceb.dvm on . Posted in Artikel Pertanian

Yang perlu anda ketahui

Tentang

“RABIES”

Apakah Rabies itu ?

Penyakit rabies atau yang sering disebut Anjing Gila disebabkan Virus dari family Rhabdioviridae. Virus ini menyerang sel syaraf dan berkembang biak dalam kelenjar ludah hewan terserang. Virus rabies merambat melalui serabut syaraf menuju ke otak. Jika virus ini sampai ke otak, hewan atau manusia yang terserang sulit sekali disembuhkan dan berakhir dengan kematian.

Rabies bukan hanya menyerang pada anjing dan manusia, tetapi juga dapat menyerang hewan-hewan lain, seperti hewan ternak (sapi, kambing, domba, dll), hewan kesayangan (kucing, kera) maupun hewan liar (kelelawar, rubah).

Bagaimana Cara Penularannya ?

Penularan Rabies dari hewan ke hewan maupun dari hewan ke manusia umumnya melalui gigitan anjing penderita Rabies, Terutama anjing liar yang dibiarkan bebas tanpa pemeliharaan khusus. Virus Rabies terdapat di dalam air ludah (Saliva) hewan penderita rabies, yang masuk ke tubuh manusia atau hewan lain melalui gigitan dan terus menjalar menuju ke otak melalui syaraf di badan.

 

Bagaimana Gejalanya pada Hewan ?

Umumnya gejala penyakit Rabies pada anjing ditandai adanya perubahan tingkah laku. Anjing yang biasanya galak berubah menjadi tenang dan suka menyendiri, sedangkan anjing yang biasanya tenang berubah menjadi galak (agresif). Perilaku galak ditandai dengan gejala seperti menggigit benda apa saja sehingga sering ditemukan benda-benda seperti batu, plastik pada lambung anjing saat dilakukan otopsi (bedah bangkai). Anjing cenderung menyerang benda yang bergerak, sensitive terhadap cahaya atau suara, mata selalu waspada dan lidah menjulur.

Anjing penderita Rabies juga memperlihatkan gejal takut air (hydrophobia), selalu merasa kehausan, namun otot menjadi kejang ketika melihat air.

Pada kucing, penyakit rabies ditandai dengan keinginan untuk menyerang. Kucing berlari kesana kemari, mengigit, mencakar, serta berani menyerang manusia. Lama-lama kucing sulit untuk menelan karena terjadi kelumpuhan otot leher (kerongkongan) dan akhirnya kejang. Kematian terjadi 3-7 hari setelah gejala klinis timbul.

Bagaimana Gejalanya pada Manusia?

Rabies pada manusia dapat ditandai dengan gejala demam namun merasa kedinginan, kelelahan, diikuti rasa gatal, nyeri atau terbakar di daerah gigitan. Apabila tidak segera ditangani, terjadi kehilangan daya gerak atau vitalitas, kejang otot, air ludah berlebihan (hipersalivasi),rasa sakit sekujur tubuh, koma selama beberapa jam atau hari dan berakhir dengan kematian.

Apa sebaiknya yang harus dilakukan ?

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Perlunya tindakan pencegahan kejadian penyakit rabies pada anjing, kucing dan kera dapat dilakukan dengan Vaksinasi Rabies. Pencegahan rabies dengan vaksinasi pada manusia tidak lazim digunakan, biasanya hanya pada orang yang memiliki resiko tinggi tertular, seperti petugas yang melakukan otopsi (bedah bangkai) terhadap penderita Rabies dan petugas laboratorium, termasuk petugas medis dan paramedis veteriner.

Pertolongan pertama terhadap orang yang digigit anjing

Bila seseorang digigit anjing, maka bekas gigitan harus dicucui di bawah air mengalir dengan sabun atau detergent agar virus hancur atau rusak. Pencucian dilakukan sekitar 5 – 10 menit.

Setelah pencucian dengan sabun atau detergent dilakukan, selanjutnyan luka dicuci dengan alcohol 70 % dan diberi povidone iodine yodium tincture.

Setelah dialkukan tindakan pertama tersebut, korban dibawa ke dokter untuk dilakukan evaluasi terhadap luka gigitan.

Penting untuk segera melapor ke instansi yang berwenang (Dinas Pertanian, Perternakan dan Perikanan atau Klinik Hewan Kota Magelang) agar hewan yang menggigit maupun yang digigit segera ditangkap untuk dilakukan observasi.

 

 

Artikel Selanjutnya...