Pastikan Kesehatan dan Kelayakan Ternak, Disperpa Kota Magelang Sidak Ke Depo Penjualan Hewan Kurban Se-Kota Magelang
MAGELANG – Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang bekerja sama dengan tim medis dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Magelang intensif melakukan sidak pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di sejumlah depo penjualan hewan kurban. Kegiatan yang berlangsung sejak 31 Juli lalu hingga 10 Agustus mendatang dimaksudkan sebagai tindakan preventif mengantisipasi adanya penyakit hewan menular strategis (PHMS) di tubuh hewan kurban.
Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko ditemui di ruang kerjanya (7/8) menyatakan untuk mencegah masuk dan beredarnya penyakit hewan menular strategis (PHMS) atau tidak layak konsumsi lainnya, pihaknya intensif melakukan pemeriksaan di sejumlah depo penjualan hewan kurban yang ada di Kota Magelang. Selama penyelenggaraan penyembelihan hewan qurban tahun ini Disperpa ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat sekaligus memastikan hewan kurban yang dijual dalam keadaan layak, sehat dan aman untuk dikonsumsi.
]
Kegiatan ini, lanjut Eri, rutin tahunan dilakukan dengan tahap awal dengan menyisir depo-depo penjualan hewan kurban hingga sebelum pelaksanaan Idul Adha 1440 H, 11 Agustus mendatang. “Puncaknya kami akan menerjunkan puluhan petugas pada 11-13 Agustus untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap hewan kurban di lokasi-lokasi penyembelihan seperti masjid dan mushola se-Kota Magelang,’jelasnya.
Senada dengan Kadisperpa, Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan, Hadiono memastikan untuk terus melakukan pengawasan dan pemeriksaaan ternak menjelang hingga sesudah pelaksanaan penyelembelihan hewan kurban. Terkait hasil di lapangan, dia menjelaskan selama sekitar seminggu sudah menerjunkan petugasnya untuk melakukan pemeriksaan ternak di depo-depo yang berlokasi di wilayah Kota Magelang. Dari hasil pemeriksaan sementara masih ditemukan sejumlah ternak yang mengalami luka fisik seperti sakit mata dan diare. Ditambahkannya sebagian ternak juga masih ada yang kurang memenuhi syarat karena masih berumur di bawah dua tahun. Disinggung temuan penyakit berbahaya dan yang dapat membahayakan konsumen, Hadiono memastikan kondisi sampai saat ini masih aman. “Kami belum temukan indikasi temuan penyakit yang berbahaya pada ternak,” tegasnya.
Hadiono berharap masyarakat bisa selektif memilih hewan kurban yang layak, sehat dan aman. Dia juga menghimbau para pedagang hewan kurban agar tetap menjaga kesehatan ternak kurban dengan mengatur pola makan ternak secara teratur. Dia menyebutkan, masyarakat tidak perlu terlalu risau bila hewan kurbannya mengalami sakit fisik karena tidak menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi. Kecuali, mengidap penyakit menular seperti anthrax, maka mengonsumsi daging tersebut bisa membahayakan manusia. Berita baiknya, ungkapnya, untuk penyakit menular hingga saat ini belum ditemukan dipastikan semua ternak bebas dari anthrax. “Jangan kuatir kami akan terus mengawasi sampai pelaksanaan hari penyembelihan hewan kurban nanti,” ucapnya.
Terinformasi pemeriksaan fisik ternak dilakukan di semua tempat penjualan hewan kurban di Kota Magelang. Adapun terkait jenis pemeriksaannya meliputi pemeriksaan mata, gigi, hidung, mulut, dan umur hewan. Selain itu tim Disperpa juga memberikan pengobatan untuk hewan yang mengalami sakit ringan seperti saleb mata dan suntik vitamin. Kalau ternak sakit parah, Tim Disperpa akan merekomendasikan penjual untuk mengobatinya terlebih dahulu sampai sembuh,” ungkap Heru Tri Susila, tim medis Diperpa yang juga Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Hewan saat melakukan pemeriksaan di salah satu depo. (among_wibowo, red)