• Magelang Kota Sejuta Bunga
    Berangkat dari sebutan "Sebagai Tuin Van Java" (Kota Kebun atau Tamannya Pulau Jawa), Magelang dijuluki sebagai Kota Sejuta Bunga. Ibarat bunga, Kota Magelang ...
    Read more
  • Ayo Ke Magelang
    Ayo Ke Magelang

    Never Ending Eating-eating & Walking-walking ...

  • Taman Wisata Candi Borobudur
    Taman Wisata Candi Borobudur

    Mari berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, objek wisata favorit di Indonesia...

  • Magelang (1)
    Magelang (1)
  • Magelang (2)
    Magelang (2)
  • Magelang (3)
    Magelang (3)
  • Magelang (4)
    Magelang (4)
  • Magelang (5)
    Magelang (5)
  • Magelang (6)
    Magelang (6)
  • Magelang (7)
    Magelang (7)
  • Magelang (8)
    Magelang (8)
  • Magelang (9)
    Magelang (9)
  • Magelang (10)
    Magelang (10)
  • Magelang (11)
    Magelang (11)
  • Magelang (12)
    Magelang (12)
  • Magelang (13)
    Magelang (13)

Cara Pembuatan Pakan Bebek Alternatif

on .

Oleh :

Among Wibowo, SP, MMA

Penyuluh Pertanian Madya

 

Pakan merupakan faktor produksi terpenting dalam usaha peternakan termasuk bebek. Faktor poroduksi yang satu ini tidak hanya sangat menentukan berhasil tidaknya usaha yang dijalani akan tetapi juga komponen terbesar dari keseluruhan biaya produksi. Bahkan, komposisinya bisa mencapai 70-85 % dari keseluruhan biaya. Untuk itu, pakan bebek harus dikelola dan dijaga ketersediaannya baik kuantitas maupun kualitas. Mengingat semakin mahalnya biaya pakan maka peternak bebek harus menyiasatinya dengan mencarikan berbagai alternatif sehingga biaya tersebut bisa ditekan tetapi kualitas pakan tetap terpenuhi sesuai standar. Salah satu caranya adalah dengan membuat sendiri atau menggunakan campuran berbagai bahan baku baik lokal maupun yang sudah jadi.

Perlu juga diingat bahwa dalam pemberian pakan ternak khususnya bebek tidak boleh dilakukan asal-asalan atau sembarangan. Sebab, jenis unggas yang satu ini sangat sensitif terhadap apa yang mereka makan, kendatipun kelihatannya mereka bisa makan apa saja. Pemberian pakan harus teratur dan sesuai fase pemeliharaannya.

Fase pemeliharaan bebek terbagi atas 3 fase. Fase pertama yakni fase starter dimana pemberian makan penuh nutrisi pada waktu 1-14 hari. Nutrisi yang tinggi akan membantu sistem kekebalan tubuh menjadi lebih baik selama perkembangan. Fase kedua yakni pemberian pakan pada umur 15-35 hari. Pada umur tersebut kebutuhan energi lebih tinggi dibanding dengan protein. Kemudian terdapat fase finisher yakni ketika bebek berumur 36-60 hari. Pada umur ini ternak lebih banyak membutuhkan mineral dan vitamin untuk menjaga kesehatan mereka agar tetap baik.

Kandungan Pakan bebek. Kandungan nutrisi dalam pakan bebek harus diperhatikan. Dalam pakan yang diberikan kepada bebek harus terpenuhi gizi yang cukup seperti karbohidrat, lemak, protein hewani dan nabati. Selain itu, dalam pakan bebek juga harus mengandung mineral dan vitamin serta kebutuhan energi juga harus tetap terjaga.

Untuk mendapatkan pakan bebek yang baik bisa dibeli yang sudah jadi produk dari pabrikan. Atau, bisa juga dengan cara diolah sendiri. Bahan baku pakan sangat beragam. Yang sering digunakan ialah : jagung, dedak padi, sorgu, beras menir, dan tepung ikan. Bahan tersebut memiliki beragam kandungan nutrisi. Dapat juga ditambahkan suplement dalam bahan pakan tersebut.

Jika kesulitan mendapatkan pakan bebek karena harganya yang tidak stabil dan cenderung semakin mahal, bisa disiasati dengan membuat pakan bebek sendiri. Cara membuat sendiri pakan bebek tersebut terbilang sangat mudah. Cukup menyediakan bahan baku pakan seperti diatas yang banyak beredar di pasaran.

Pembuatan Pakan Bebek. Pertama giling atau haluskan bahan-bahan tersebut menjadi olahan yang super kecil. Selanjutnya campurkan dengan bahan lain yang juga sama halusnya seperti dedak. Campurkan hingga merata, kemudian tuangkan air secukupnya dan aduk sampai semua tercampur.

Setelah semua bahan tercampur, bisa langsung diberikan pada ternak bebek. Untuk membuat pakan tersebut memang sangat mudah dan berbiaya relatif murah, karena semua bahan banyak tersedia dan dapat dibeli sendiri serta gizi pakan yang ada didalamnya juga tidak kalah dengan pakan jadi produksi pabrik.

Jika merasa tidak punya cukup waktu untuk membuat pakan ternak bebek olahan sendiri, sementara jika dibeli produk pabrikan harganya mahal, maka saat ini juga terdapat banyak pakan ternak organik yang tersedia di pasaran dan juga sama murahnya dengan pakan yang dibuat sendiri.

Terkadang pakan buatan pabrik harganya relatif lebih mahal dan cenderung berfluktuasi sedangkan cara membuat pakan tidak terlalu sulit dan kandungan gizi di dalamnya juga tidak lebih baik dari hasil buatan sendiri ataupun pakan organik. Untuk itu, mari kita biasakan mengolah sendiri saja pakan ternak bebeknya karena bahan baku banyak tersedia bahkan melimpah di sekitar kita. Namun yang perlu diingat, jika membuat sendiri ataupun terpaksa juga membeli pakan ternak yang sudah jadi, hal yang harus diperhatikan ialah gizi dan nutrisi yang terkandungan di dalamnya. Semoga berguna dan bermanfaat (Inang Sariati).

 

Pustaka

Dari berbagai sumber

Pemanfaatan Hama Keong Mas Pada Padi Sawah Untuk Bahan Pakan Ternak

on .

Oleh :

Among Wibowo, SP, MMA

Penyuluh Pertanian Madya

 

Indonesia merupakan negara dengan lahan daratan yang cukup luas, sehingga berpotensi untuk pengembangan usaha di bidang peternakan. Hal ini haruslah ditunjang dengan tercukupinya kebutuhan akan sumber pakan mengingat bahwa 70% biaya ternak berasal dari pakan. Siput Murbei (keong mas) sangat berpeluang untuk dijadikan pakan alternative dalam usaha budidaya ternak. Pembuatan pakan ternak dari keong mas cukup mudah, dimana daging keong dapat diberikan dalam bentuk segar atau olahan (dicacah, tepung atau silase). Pengolahan bertujuan untuk menghilangkan lendir, bau tidak sedap, membersihkan semua kotoran, dan agar lebih tahan lama.

Pengolahan Keong Mas untuk Makanan Ternak

Pembuatan Tepung Daging dan Cangkang, pembuatan tepung dari daging keong lebih mudah dibandingkan dengan pembuatan silase, karena tidak memakan waktu lama. Tepung daging keong mas ini dapat digunakan sebagai campuran dalam pakan ternak. Pembuatan pakan ternak asal daging keong sebagai berikut; Pertama kumpulkan keong, dan puasakan selama 2 hari, kemudian pisahkan daging dengan cangkangnya. Iris daging keong menjadi bagian tipis-tipis. Dijemur di bawah terik matahari atau dengan oven 60 0C, supaya kadar air pada daging keong berkurang 14%. Setelah daging keong benar-benar kering, giling menjadi tepung (granule).

Cara lain, yaitu setelah dipisahkan antara daging dan jeroan dari cangkangnya, daging direndam selama 30 menit untuk membersihkan lendir dan menetralkan sifat asamnya. Kemudian daging dicincang, dan diolah dengan cara direbus selama 30 menit pada suhu 60 0C. setelah direbus kemudian didinginkan dengan cara diangin-anginkan atau dijemur dibawah terik matahari supaya lebih tahan lama. Setelah itu dilakukan proses penggilingan untuk menjadi tepung.

Pengolahan cangkang menjadi tepung diawali dengan menyiapkan keong mas yang akan diambil cangkangnya, puasakan selama dua hari lalu pisahkan dari dagingnya. Selanjutnya cangkang keong mas dkibersihkan dari kotoran dan dikeringkan, kemudian ditumbuk dalam satu wadah dan digiling dengan mesin penggiling. Tepung daging dan cangkang keong mas siap untuk dicampurkan dalam pakan ternak sebagai penambah nutrisi.

Pembuatan Silase Keong Mas, silase merupakan cara pengolahan pakan ternak dengan cara mengawetkan melalui proses penyimpanan, bahan pakan ternak tersebut akan mengalami fermentasi sehingga mudah untuk dicerna oleh ternak. Dalam proses pembuatan silase secara kimiawi umumnya menggunakan asam organic (asam format) maupun asam mineral. Langkah pembuatan silase daging keong mas sebagai berikut : pertama kumpulkan keong dalam ember. Bersihkan dan keluarkan daging segar keong dari cangkangnya. Cuci daging yang telah dikeluarkan sampai bersih, dengan menggunakan air biasa. Lakukan pencucian ulang dengan air garam dan dicuci kembali dengan air kapur, agar pakan ternak yang dihasilkan terhindar dari racun. Daging selanjutnya digiling dengan mesin penggiling lalu ditiriskan, supaya kadar air berkurang. Campur daging keong giling tersebut dengan bekatul, dengan perbandingan 4 : 1. Masukan campuran keong dan bekatul dalam plastic. Padatkan, supaya tidak ada rongga udara dan tutup secara rapat. Lakukan pengecekan secara berkala dan aduk sekaligus. Proses pembuatan silase keong dibutuhkan waktu selama 12 hari guna fermentasi yang sempurna. Setelah itu silase sudah dapat digunakan untuk pakan ternak.

Kandungan protein dalam silase keong mas berkisar 10,88% - 14,54% yang sangat bermanfaat sebagai tambahan pakan dan dapat membantu mempercepat pertumbuhan ternak. Bahan pakan berupa silase dapat bertahan lebih lama dengan melakukan penjemuran atau dioven. Manfaat pembuatan silase keong untuk pakan ternak selain untuk mengawetkan daging keong, juga untuk mengaktifkan zat selulosa melalui prose fermentasi. Dengan aktifnya kandungan tersebut dapat memudahkan hewan ternak dalam mencerna makanan dan dapat menyingkat penyerapan nutrisi.

Pemanfaatan Untuk Pakan, biasanya keong mas dijadikan pakan pada jenis ternak seperti sapi, kambing, unggas (ayam dan itik). Pada pengembangan ternak itik, keong mas merupakan pakan campuran sebagai protein murah. Selain mengandung banyak protein, keong mas juga kaya akan kalsium. Kombinasi 39% sagu kukus dengan 6% tepung keong mas dapat menggantikan kebutuhan jagung kuning sebgai sumber energi dalam pakan tanpa mempengaruhi penampilan. Penambahan tepung keong mas dalam ransum itik mojosari umur 24 minggu sampai 9% dengan pemberian pakan 160 gr/ekor/hari tidak berpengaruh terhadap kualitas telur itik.

Tepung tubuh dan cangkang keong mas memberikan nilai pertumbuhan yang cukup baik pada ayam broiler, dimana dapat meningkatkan rata-rata harian produksi telur hingga 3,7% dari 84,3% menjadi 88%. Selain dalam bentuk tepung, silase daging keong mas juga terbukti menjadi sumber pakan ternak bagi ruminansia dan ayam buras.

 

Pustaka

Nia Kurniawati, 2018, Potensi dan Pemanfaatan Siput Murbei Sebagai Bahan Pakan Ternak, Balai Besar Penelitian Padi. Jl. Raya 9, Sukamandi – Subang 41256, Jabar.

Teknis Budidaya Tanaman Porang

on .

Oleh :

Among Wibowo, SP, MMA

Penyuluh Pertanian Madya

 

Porang (Amorphophallus mueleri blume) merupakan komoditas pertanian yang mulai dilirik untuk dikembangkan secara luas. Produk komoditas ini mempunyai manfaat sebagai bahan baku kosmetik, lem, jelly dan sebagai bahan pangan rendah kalori dan dapat dengan mudah diolah menjadi bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selain itu umbi porang mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan.  Umbi porang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Saat ini banyak permintaan dari Jepang, Cina, Vietnam dan Australia.

SYARAT TUMBUH

Tanaman porang yang dibudidayakan harus mempunya kualitas yang baik. Untuk itu perlu diketahui syarat-syarat tumbuh tanaman porang, antara lain:

  • Intensitas cahaya 60 – 70%
  • Ketinggian 0 – 700 m Namun yang paling bagus pada daerah dengan ketinggian 100 – 600 m dpl.
  • Dibutuhkan tanah yang gembur/subur dan tidak bec
  • Tanah dengan tekstur lempung berpasir dan bersih dari alang-ala
  • Derajat keasaman tanah ideal antara pH 6 – 7.
  • Naungan yang ideal: Jati, Mahoni Sono, dan lain-lain.

Persiapan Lahan

Lokasi tumbuh tanaman porang yang baik adalah di bawah naungan dengan intensitas cahaya 60 –70%. Kegiatan persiapan lahan:

  1. Pada lahan datar

Setelah lahan dibersihkan dari semak-semak liar/gulma lalu dibuat guludan selebar 50 cm dengan tinggi 25 cm dan panjang disesuaikan dengan lahan. Jarak antara guludan adalah 50 cm.

  1. Pada lahan miring

Lahan dibersihkan tidak perlu diolah, lalu dibuat lubang tempat ruang tumbuh bibit yang dilaksanakan pada saat penanaman.

Persiapan Bibit

Porang dapat diperbanyak secara vegetatif dan generatif (biji, bulbil/katak). Bibit yang dipilih adalah dari umbi dan bulbil yang sehat. Bibit porang cukup ditanam sekali. Setelah bibit yang ditanam berumur 3 tahun, dapat dipanen selanjutnya dapat dipanen setiap tahunnya tanpa perlu penanaman kembali.

Kebutuhan bibit per satuan luas sangat tergantung pada jenis bibit yang digunakan dan jarak tanam.  Dengan  prosentase  tumbuh  benih diatas 90%, kebutuhan benih per hektar dengan jarak tanam 0,5 m adalah:

  1. Umbi : 1.500 kg (± 20 – 30 buah/kg)
  2. Biji : 300 kg

 

Penanaman Porang

Porang sangat baik ditanam ketika musim hujan, yaitu sekitar bulan November – Desember. Tahap penanaman porang sebagai berikut:

  1. Bibit yang sehat satu per satu dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan letak bakal tunas menghadap ke atas.
  2. Tiap lubang tanaman diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam sesuai kebutuhan.
  3. Tutup bibit dengan tanah halus/tanah olahan setebal ±3 cm.

Pemeliharaan Tanaman Porang

Tanaman porang merupakan tanaman yang tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus. Namun untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan produksi yang maksimal, dapat dilakukan pemeliharaan yang intensif dengan cara:

Penyiangan

  • Dilakukan dengan membersihkan gulma yang berupa rumput liar yang dapat menjadi pesaing tanaman porang dalam hal kebutuhan air dan unsur hara.
  • Sebaiknya dilakukan sebulan setelah umbi porang ditanam. Penyiangan berikutnya dapat dilakukan saat gulma muncul.
  • Gulma yang terkumpul ditimbun dalam sebuah lubang agar membusuk dan menjadi kompo

Pemupukan

Pada saat pertama kali ditanam, dilakukan pemupukan dasar. Untuk pemupukan berikutnya dapat dilakukan setahun sekali (awal musim hujan). Jenis pupuk adalah pupuk urea 10 gr/lubang dan SP 36,5 gr/lubang. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditanam disekitar batang porang.

Pengamanan pohon pelindung

Porang merupakan tanaman yang butuh naungan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeliharaan terhadap pohon pelindung agar pohon pelindung dan tanaman porang dapat tumbuh dengan baik.

Panen Tanaman Porang

  1. Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah umur tanaman mencapai 2 tahun Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya.
  2. Tanaman porang hanya mengalami pertumbuhan selama 5 – 6 bulan tiap tahunnya (pada musim penghujan). Di luar masa itu, tanaman mengalami masa istirahat /dorman dan daunnya akan layu sehingga tampak seolah-olah mati.
  3. Waktu panen tanaman porang dilakukan pada bulan April – Juli (masa dorma).
  4. Umbi yang dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 2 kg/umbi, sedangkan umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen pada tahun berikutnya.

Rata-rata produksi umbi porang berkisar 10 ton per hektar.

Artikel Selanjutnya...