• Magelang Kota Sejuta Bunga
    Berangkat dari sebutan "Sebagai Tuin Van Java" (Kota Kebun atau Tamannya Pulau Jawa), Magelang dijuluki sebagai Kota Sejuta Bunga. Ibarat bunga, Kota Magelang ...
    Read more
  • Ayo Ke Magelang
    Ayo Ke Magelang

    Never Ending Eating-eating & Walking-walking ...

  • Taman Wisata Candi Borobudur
    Taman Wisata Candi Borobudur

    Mari berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, objek wisata favorit di Indonesia...

  • Magelang (1)
    Magelang (1)
  • Magelang (2)
    Magelang (2)
  • Magelang (3)
    Magelang (3)
  • Magelang (4)
    Magelang (4)
  • Magelang (5)
    Magelang (5)
  • Magelang (6)
    Magelang (6)
  • Magelang (7)
    Magelang (7)
  • Magelang (8)
    Magelang (8)
  • Magelang (9)
    Magelang (9)
  • Magelang (10)
    Magelang (10)
  • Magelang (11)
    Magelang (11)
  • Magelang (12)
    Magelang (12)
  • Magelang (13)
    Magelang (13)

Waspada Gelombang Kedua Covid 19, Kadisperpa Minta Petugas Dan Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan Selama Aktivitas Pemotongan Hewan Qurban

on .

MAGELANG – Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang pada penyelenggaraan Idul Adha tahun ini dipastikan tetap akan menerjunkan Tim Pengawasan dan Pemeriksaan Hewan Qurban ke kelurahan-kelurahan se-Kota Magelang. Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pengawasan dan Pemeriksaaan Hewan Qurban 1441 H tahun 2020 hari rabu (29/07/2020) di aula Disperpa Kota Magelang. Rakor dipimpin Kadisperpa dan dihadiri puluhan petugas yang akan diterjunkan mendampingi masyarakat Kota Magelang dalam kegiatan pemotongan hewan Qurban. Para petugas berasal dari ASN dan THL Disperpa, dosen dan mahasiswa Universitas Tidar serta ASN Dinas PKH Provinsi Jawa Tengah.

Kadisperpa, Eri Widyo Saptoko dalam pengarahannya menekankan para petugas untuk menjalankan amanah tugas negara dengan tetap mengedepankan implementasi protokol kesehatan di era adaptasi kebiasaan baru. Dalam kesempatan itu Eri meminta para petugas dan masyarakat untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan selama penyelenggaraan pemotongan hewan Qurban di lokasi masing-masing. “Khusus untuk panitia qurban yang dibentuk para takmir masjid, sebaiknya jumlahnya dibatasi sehingga dapat mengurangi kerumunan masyarakat. Jangan lupa sebelum tugas makan terlebih dahulu, tetap jaga jarak, gunakan masker dan rajin cuci tangan,”paparnya.

Kewaspadaan terhadap gelombang kedua Covid 19 itu bukan tanpa alasan mengingat dalam beberapa hari terakhir Kota Magelang dibayangi merebaknya kasus positif baru Covid 19 dari cluster Demak. Mengantisipasi keadaan ini, Eri meminta dibentuk koordinator tiap kecamatan dan pembuatan grup WA utk koordinasi. “Terhadap wilayah dimana muncul cluster Demak seperti Kedungsari dan Kemirirejo (Gang Kantil) nanti bisa dibuatkan surat ke Kelurahan-Kelurahan yang intinya untuk sementara waktu petugas tidak akan masuk di wilayah tersebut untuk mencegah penularan Covid 19,”jelasnya.

        Eri menambahkan, mengingat pelaksanaan penyembelihan hewan qurban tahun ini kemungkinan terjadi pada hari jumat dan sabtu, petugas dapat mulai mencicil pendataan hewan qurban di wilayah penugasan masing-masing sekaligus melakukan pemeriksaan ante mortem (pemeriksaan sebelum pemotongan hewan qurban). Sehingga nantinya pada saat hari H, lanjutnya, petugas tinggal fokus pada pemeriksaan post mortem (pemeriksaan sesudah pemotongan hewan qurban). “Saya harapkan petugas juga bisa saling support antar wilayah sehingga pengawasan, pemeriksaan dan pendataan bisa terlaksana secara akurat, tidak ada lokasi yang terlewati,”pungkasnya. (among_wibowo, red)

Polresta Bantu Saprodi, Wawali Magelang: Sektor Pertanian Masih Dominan Selama Petani Mengupayakan Pangan

on .

MAGELANG – Wakil Walikota (Wawali) Magelang, Windarti Agustina hari senin (27/07/2020) menghadiri kegiatan Tatap Muka Kapolres Magelang Kota Bersama Forkopimda Kota Magelang yang digelar Polres Magelang Kota di 3 kecamatan. Kegiatan digelar di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Rejeki Kelurahan Magelang, Gapoktan Ngudi Makmur Kelurahan Kramat Selatan dan Gapoktan Karya Jaya/Poktan Campursari Kelurahan Tidar Selatan. Hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 0705 Magelang, Kejaksaan Negeri Magelang, Pengadilan Negeri Magelang, Camat, Lurah, Penyuluh Pertanian dan puluhan petani Kota Magelang.

Dalam kegiatan tersebut Polres Magelang Kota memberikan bantuan sarana produksi (saprodi) pertanian berupa benih padi, benih palawija, pupuk NPK dan handsprayer elektrik kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di setiap kecamatan. Bantuan saprodi diserahkan oleh Wakil Walikota Magelang, Kapolres Magelang Kota, Dandim 0705, Kejari Magelang, Perwakilan PN Magelang dan Kadisperpa Magelang. Selain pemberian bantuan saprodi, kegiatan juga diisi dengan sambutan pengarahan dari Wawali, Kapolresta, Dandim dan Kadisperpa Kota Magelang serta tanam padi secara simbolis di lahan sawah Tidar Selatan oleh Wawali dan Kapolres Magelang Kota.

Wakil Walikota Magelang, Windarti Agustina dalam sambutannya mewakili Walikota Magelang, Sigit Widyonindito, menyampaikan apresiasi Pemerintah Kota Magelang kepada Polres Magelang Kota yang mewujudkan kepeduliannya dengan memberikan bantuan saprodi kepada Gapoktan-Gapoktan yang ada di 3 kecamatan. Windarti mengungkapkan sejauh ini sektor pertanian di Kota Magelang masih sangat dibutuhkan kontribusinya untuk memenuhi ketersediaan pangan daerah. Sektor pertanian, lanjutnya, masih dominan selama petani mengupayakan pangan. Menurutnya pertanian terbukti sebagai sektor utama yang masih eksis selama pandemi covid, bahkan banyak sekali menunjang ketahanan ekonomi masyarakat. “Saya harapkan petani jangan pernah putus komunikasi dengan Disperpa ketika mengalami kendala di lapangan,”tuturnya.

Di era adaptasi kebiasaan baru ini, Windarti memotivasi petani Kota Magelang untuk tetap semangat meningkatkan produksi pertaniannya. Namun ia juga menekankan kepada petani untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan selama proses berproduksi. Antara lain jaga jarak, penggunaan masker dan rajin mencuci tangan. “Menjaga produksi pangan sangat penting, tetapi jauh lebih penting menjaga kesehatan diri selama beraktivitas dengan menjalankan protokol kesehatan,”tegasnya.

Kapolres Magelang Kota, AKBP Nugroho Ari Setyawan dalam sambutannya bersyukur instansi yang dipimpinnya masih dapat berkontribusi membantu para petani pejuang pangan di Kota Magelang sekaligus meringankan beban ongkos produksi usahatani petani. Nugroho berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat untuk mendukung kegiatan produksi pangan para petani di era adaptasi kebiasaan baru. Ia menilai meskipun produksi hasil pertanian di Kota Magelang belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi di tingkat Kota, namun produksi hasil pertanian tetap harus dioptimalkan untuk mengurangi defisit kebutuhan konsumsi di tingkat Kota Magelang. “Saya senang bapak-bapak masih bersemangat menjalankan usaha pertaniannya, sekaligus menjadi garda terdepan penyedia pangan masyarakat,”katanya.

       Terpisah Kadisperpa, Eri Widyo Saptoko menandaskan Disperpa terus mencari formula dan terobosan-terobosan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian, pangan, peternakan dan perikanan. Antara lain melalui pengembangan pertanian perkotaan terintegrasi (integrated urban farming). Hal ini dilandasi kondisi luas lahan pertanian yang semakin berkurang, per tahun konversi penggunaan lahan dari pertanian ke non pertanian sekitar 4-5 hektar. Sampai sejauh ini luas lahan pertanian masih sekitar 161,34 ha dengan rincian 142,83 ha sawah dan 18,51 ha tegalan. “Namun sesuai data BPS tahun 2019, luas lahan pekarangan di Kota Magelang mencapai 1.234,85 ha sehingga kita masih berpeluang besar untuk mengembangkan usahatani khususnya hortikultura berbasis pemanfaatan pekarangan,”pungkasnya. (among_wibowo, red)

Kawal Pelaksanaan Qurban Di Masa Pandemi Covid 19, Disperpa Terjunkan Tim Pengawasan dan Pemeriksaan Hewan Qurban

on .

MAGELANG – Jelang hari raya Idul Adha 1441 Hijriah yang jatuh pada hari jumat (31/07/2020), Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang hari rabu (22/07/2020) menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Pengawasan dan Pemeriksaan Hewan Qurban di aula Disperpa, Jl. Kartini Nomor 3 Magelang. Rakor yang diikuti sekitar 30 orang petugas Pengawas dan Pemeriksa Hewan Qurban itu dipimpin langsung Kadisperpa dan menghadirkan 3 narasumber dokter hewan dari internal Disperpa. Kegiatan dimaksudkan sebagai pembekalan bagi para petugas Pengawas dan Pemeriksa Hewan Qurban lingkup Disperpa khususnya antisipasi pelaksanaan penyembelihan hewan qurban selama masa pandemi Covid 19.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko menyatakan kesiapan timnya untuk mengawal kegiatan penyembelihan hewan qurban meski dalam suasana siaga Covid 19. Dalam pengarahannya, ia mengharapkan para petugas yang diterjunkan dapat menjalankan tugas negara dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan jaminan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Untuk itu Eri meminta seperti tahun sebelumnya sebelum pelaksanaan penyembelihan hewan qurban, dibentuk Tim Kecil yang nantinya memantau kesehatan ternak di sejumlah depo penjualan hewan qurban sekaligus memberikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebagai legalitas bagi depo yang beroperasi di Kota Magelang. “Mulai sekarang petugas pengawas dan pemeriksa hewan qurban bisa mulai melakukan mapping lokasi penyembelihan hewan qurban oleh masyarakat, minimal gunakan database tahun kemarin,”tegasnya.

Di masa pandemi Covid 19 ini, Eri juga meminta para petugas untuk menjadi teladan bagi masyarakat terutama dalam penggunaan uniform standar pencegahan penularan Covid 19. Semua petugas, lanjutnya, beresiko kontak langsung dengan Covid 19. Khusus untuk RPH Kota Magelang, Eri meminta jajarannya untuk dapat mengantisipasi beban penyembelihan ternak, manakala ada permintaan dari masyarakat untuk melakukan penyembelihan hewan qurban di RPH. “Dipersiapkan sebaik mungkin dan tetap perhatikan protokol kesehatan mulai jaga jarak, gunakan APD, masker, ficeshield dan rajin cuci tangan,”imbuhnya.

Ditempat terpisah, Kabid Peternakan dan Perikanan, Hadiono, mengatakan bahwa pihaknya seperti tahun-tahun sebelumnya akan melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan ke sejumlah depo penjualan ternak dan pengawasan di masjid dan tempat ibadah lainnya yang memiliki hewan qurban. Pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan bersama dengan para dokter hewan dan paramedik veteriner di Puskeswan Kota Magelang. ”Pemeriksaan kesehatan ternak terdiri dari 2 jenis yaitu antemortem untuk melihat kesehatan hewan sebelum dipotong dan postmortem untuk melihat kesehatan ternak sesudah dipotong, dalam hal ini fokus pada kelainan organ spesifik seperti hati, limpa, paru, dan jantung,”jelasnya.

Menurut Hadiono, untuk menjamin keamanan dan kesehatannya, ternak dari luar daerah akan diperiksa dan harus memiliki SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan). Senada dengan Kadisperpa, Hadi menuturkan akan memeriksa SKKH ternak dari luar kota, dan memberikan sertifikat bagi depo penjualan ternak yang sudah melalui pemeriksaan tim Disperpa”, ungkapnya.

Dalam kegiatan itu para petugas pengawas dan pemeriksa hewan qurban menerima pembekalan dari 3 narasumber dokter hewan di Disperpa antara lain Heru Trisusila, Diana Widiastuti dan Arif Febriyanto. Narasumber pertama, Heru Trisusila menyampaikan materi Persiapan Diri Sebagai Petugas Pemeriksa Hewan Qurban di Era Covid 19. Narasumber kedua, Diana Widiastuti memaparkan materi Refresher Petugas Qurban Tahun 2020. Sedangkan Arif Febriyanto menggelar praktek Membedakan Organ Dalam Hewan Sapi seperti hati, limpa dan paru yang sehat dan sakit beserta cara penanganannya bila dijumpai organ dalam yang sakit.

Sementara itu Kasi Peternakan, Sugiyanto menambahkan dirinya berharap pelaksanaan qurban tahun ini dapat berjalan lancar. Pihaknya berharap kader Kesmavet (Kesehatan Masyarakat Veteriner) yang sudah dilatih pada tahun sebelumnya dapat berkontribusi membantu masyarakat di lingkungannya untuk dapat membedakan daging yang sehat dan tidak. “Pelaksanaan Idul Adha di masa pandemi ini diharapkan dapat terlaksana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,”katanya.

      Untuk itu ia menghimbau Takmir Masjid untuk memperbanyak relawan guna mendukung kelancaran distribusi hewan qurban ke rumah-rumah mustahik. Selain itu, panitia qurban bentukan Takmir Masjid dianjurkan menyediakan thermo gun, menggunakan APD lengkap, masker, kacamata google atau face shield. “Titik kritisnya pada saat pembagian daging kurban sehingga panitia atau takmir masjid harus punya strategi untuk meminimalisir kerumunan masyarakat, termasuk salah satunya dengan proses distribusi langsung oleh relawan ke rumah-rumah mustahik,”pungkasnya. (among_wibowo, red)