• Magelang Kota Sejuta Bunga
    Berangkat dari sebutan "Sebagai Tuin Van Java" (Kota Kebun atau Tamannya Pulau Jawa), Magelang dijuluki sebagai Kota Sejuta Bunga. Ibarat bunga, Kota Magelang ...
    Read more
  • Ayo Ke Magelang
    Ayo Ke Magelang

    Never Ending Eating-eating & Walking-walking ...

  • Taman Wisata Candi Borobudur
    Taman Wisata Candi Borobudur

    Mari berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, objek wisata favorit di Indonesia...

  • Magelang (1)
    Magelang (1)
  • Magelang (2)
    Magelang (2)
  • Magelang (3)
    Magelang (3)
  • Magelang (4)
    Magelang (4)
  • Magelang (5)
    Magelang (5)
  • Magelang (6)
    Magelang (6)
  • Magelang (7)
    Magelang (7)
  • Magelang (8)
    Magelang (8)
  • Magelang (9)
    Magelang (9)
  • Magelang (10)
    Magelang (10)
  • Magelang (11)
    Magelang (11)
  • Magelang (12)
    Magelang (12)
  • Magelang (13)
    Magelang (13)

Cuaca Ekstrim, Panen Ubinan Padi Sawah Binaan Disperpa Tetap Tinggi

on .

MAGELANG – Cuaca ekstrim yang ditandai dengan intensitas curah hujan yang sangat tinggi hampir di semua wilayah Indonesia tak menghalangi semangat petani Kota Magelang untuk terus berkontribusi dalam produksi pangan. Kondisi ini tampak dalam kegiatan panen ubinan padi di kampung Tulung kelurahan Magelang hari senin kemarin (01/03/2021). Meskipun cuaca tidak bersahabat (baca intensitas curah hujan tinggi, red), nyatanya panen ubinan padi sawah petani masih tinggi, 8,75 ton GKP/ha.

Adalah Sumadi, ketua poktan Subur Makmur kelurahan Magelang yang panen padi varietas Inpari 43. Bersama Penyuluh Pertanian dan Petugas Lapangan Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, Sumadi melaksanakan ubinan padi varietas Inpari 43 di lahan seluas 0,2 hektar. Hasil panen ubinan padi sawah menunjukkan hasil yang sangat signifikan, 8,75 ton GKP/hektar, melebihi rata-rata hasil capaian petani di Jawa Tengah yang hanya di kisaran 6,5-6,8 ton GKP/hektar.

Kepala Disperpa Kota Magelang, Eri Widyo Saptoko hari selasa (02/03/2021) di ruang kerjanya menyambut gembira hasil positif ubinan padi yang ditorehkan petani. Eri mengapresiasi produksi padi petani yang masih tetap tinggi di tengah-tengah tantangan cuaca ekstrim saat ini. “Tetap waspada terhadap cuaca ekstrim dan hasil ubinannya tolong dipertahankan, syukur bisa ditingkatkan dengan terus menerapkan prinsip-prinsip Budidaya Tanaman Sehat,”tegasnya.

Sampai saat ini, lanjut Eri, sektor pertanian masih berkontribusi positif terhadap perekonomian di Kota Magelang. Sekitar142,83 ha lahan pertanian masih berbentuk sawah irigasi teknis yang potensial untuk pengembangan sektor pertanian, khususnya tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perikanan. “Sasaran produksi padi sawah tahun ini (2021) adalah 1.894ton GKP. Angka ini diperoleh dari target luas panen 315 ha dengan rata-rata produktivitas lahan 6,013 ton GKP/ha,”tegasnya.

Terpisah Sumadi, ketua poktan Subur Makmur Kp.Tulung kelurahan Magelang mengucapkan terima kasih atas kesempatan ubinan padi di lokasi sawahnya tahun ini. Hasil tersebut lanjutnya sudah cukup baik daripada rata-rata hasil panen petani. “Alhamdulillah dari giat ubinan ini dapat memberikan kami gambaran produksi yang menggembirakan akan kami raih nantinya,”ujarnya.

Ditambahkannya resep dari hasil ubinannya tak lain karena pemilihan varietas, perbibitan, olah tanah hingga panen dilaksanakan sesuai anjuran petugas Disperpa. “Dengan kombinasi prinsip-prinsip budidaya tanaman yang baik, serangan OPT dapat diminimalkan dan produksi padi saya bisa maksimal,” jelasnya.

         Menurut Ahmad Sholikhun, Kasi Tanaman Pangan Hortikultura, kegiatan ubinan penting secara rutin dilaksanakan untuk monitoring trend produktivitas pertanian sekaligus sebagai data dasar penyusunan target produksi Kota Magelang pada tahun-tahun selanjutnya. Sementara Among Wibowo, penyuluh pertanian wilayah kecamatan Magelang Tengah mengungkapkan ubinan dilaksanakan dengan pemilihan 3 titik sampling pada lahan milik Sumadi. Selanjutnya dilaksanakan ubinan dimana setiap titik sampling berupa petakan 2,5 m x 2,5 m. Hasil panenan ditimbang dan hasilnya dikonversi ke produktivitas (ton/ha) dengan angka pengali 1,6. “Dari hasil ubinan diperoleh angka-angka 6,3 kg, 4,9 dan 5,2 kg sehingga rata-rata 5,47 kg per petak atau setara 8,75 ton GKP/ha,”pungkasnya.(amw, red)

Tembus 1 Juta Visitor, Kadisperpa Targetkan Website Disperpa Jadi Corong Urban Farming

on .

MAGELANG-Website Dinas Pertanian dan Pangan Kota (Disperpa) Magelang akhirnya mengukir sejarah publikasi di Kota Magelang. Setelah 8 tahun beroperasi, website plat merah yang beralamat di http://pertanian.magelangkota.go.id itu sukses menarik minat pembaca lebih dari 1 juta visitor (pengunjung, red). Tak ayal banyak pihak merespon positif capaian fenomenal publikasi pertanian online di Kota Sejuta Bunga itu.

Kadisperpa, Eri Widyo Saptoko hari kamis (18/02/2021) ditemui di ruang kerjanya mengapresiasi capaian jumlah pengunjung website Disperpa. Eri berharap website pertanian.magelangkota.go.id dapat terus berkembang, memberikan inspirasi sektor pertanian bagi masyarakat perkotaan. Ke depan, lanjutnya, saya berharap website ini dapat dikelola lebih baik, berkontribusi sekaligus sebagai corong kegiatan Urban Farming. “Saya menaruh harapan besar, respon publik terhadap publikasi yang dihadirkan website Disperpa juga diikuti semangat semua stake holder untuk terus membangun dan mengembangkan kegiatan Urban Farming di Kota Magelang,”katanya.

Sementara itu, Among Wibowo, salah satu admin website pertanian.magelangkota.go.id, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya atas capaian tersebut. Menurutnya, capaian tersebut buah dari kerjasama dan dukungan yang baik dari semua tim publikasi Disperpa. Dalam kesempatan tersebut, ia mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT karena sejumlah tulisan di website mampu menjadi trend setter dan menarik minat masyarakat untuk terjun lebih jauh dan menggeluti dunia pertanian di perkotaan. “Alhamdulillah, semoga publikasi dan tulisan-tulisan di website dapat menjadi inspirasi masyarakat untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga melalui kegiatan Urban Farming sebagaimana harapan Kadisperpa,”jelasnya.

Terinformasi secara statistik, perkembangan jumlah visitor (pengunjung) di website Disperpa dari tahun ke tahun sangat menggembirakan dan membanggakan. Pada periode pertama, terutama pada awal 5 tahun pertama beroperasinya website (2013-2018) jumlah visitor masih rendah. Rata-rata masih di kisaran 200-400 visitor per hari. Selanjutnya pada periode kedua, tahun 2019-2020, jumlah visitor sudah mencapai 700-1.400 orang per hari. Puncaknya pada awal tahun 2021, jumlah pengunjung tak terbendung sudah di atas 1.500 orang per hari. Bahkan beberapa sudah mendekati jumlah kunjungan per hari mencapai hampir 2.000 visitor.

Terpisah, Anin, salah satu visitor yang sering mengunjungi website pertanian.magelangkota.go.id mengakui terinspirasi dengan sejumlah tulisan terkait Urban Farming di media online tersebut. Hal ini mendorong dirinya dan kawan-kawannya tertarik untuk menekuni dunia pertanian mulai dari teknologi hidroponik hingga usahatani anggrek. “Awalnya saya menekuninya sebagai hobi, namun bersama sejumlah kawa-kawan saat ini kami sudah mulai merambah bisnis pertanian secara online,”ungkapnya.

        Lain halnya dengan Basuki, salah satu petani di Kota Magelang. Basuki menilai pemberitaan pertanian secara online sangat positif karena dapat mempercepat penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada petani maupun pengguna lainnya. “Sekarang tergantung kitanya saja, mau atau tidak mengakrabi publikasi online (website),”pungkasnya. (amw, red)

Panen Kacang Panjang Kegiatan OPGSUP3, Kadisperpa Apresiasi Kinerja Petani

on .

MAGELANG – Pandemi Covid-19 tak menyurutkan perjuangan para petani untuk terus berkontribusi dalam produksi pangan di Kota Magelang. Dukungan Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang kepada petani yang berupa Jaring Pengaman Ekonomi (JPE) sektor pertanian tahun 2020 mulai membuahkan hasil. Melalui kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Galengan Sawah Untuk Peningkatan Pendapatan Petani.(OPGSUP3) yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID), sejumlah petani sejak beberapa hari terakhir sudah mulai menikmati hasil panenan kacang panjang. Tak ayal kegiatan ini tidak saja mampu mendorong produktivitas petani dalam diversifikasi komoditas pertanian, tetapi juga menopang ketahanan pangan daerah dan ekonomi rumah tangga tani di Kota Magelang.

Salah satu petani, Sumadi, dari kelompok tani Subur Makmur kelurahan Magelang mengungkapkan kebahagiaannya atas hasil panen kacang panjangnya. Dia menerangkan dari bantuan JPE Disperpa, meskipun waktunya tidak bisa bersamaan, petani di wilayahnya semua bisa berkesempatan tanam kacang panjang dan buncis di pematang/galengan. “Saya sudah 2 kali panen dengan total lebih dari 34 kg. Dijual ke warung Rp 8 ribu per kg, alhamdulillah lumayan bisa menambah pendapatan keluarga sambil menunggu panenan padi sawah,”terangnya.

Senada dengan Sumadi, Pitoyo, petani lainnya dari poktan Campursari kelurahan Tidar Selatan juga sudah mulai memetik hasil panen kacang panjang di pematang sawahnya. Menurut Dari keterangannya, ia sudah beberapa kali panen dan puluhan kilogram kacang panjang telah ia jual ke warung-warung di sekitar tempat tinggalnya. “Syukur alhamdulillah, kegiatan menanam sayuran di pematang dapat mengisi ruang kosong dengan kegiatan yang produktif dan menghasilkan. Terima kasih Disperpa,”ujarnya.

 

 Terkait hal tersebut, Kadisperpa, Eri Widyo Saptoko, ditemui di ruang kerjanya hari kamis (11/02/2021) mengapresiasi kinerja petani selama situasi pandemi covid 19. Menurutnya para petani binaan Disperpa telah menunjukkan kinerja yang positif untuk mendukung upaya pemenuhan kebutuhan pangan di Kota Magelang. Kegiatan BTT yang mulai dilaksanakan akhir tahun 2020 lalu, lanjutnya, diharapkan dapat membantu petani menekan dampak ekonomi akibat pandemi covid 19. “Alhamdulillah petani sudah mulai berproduksi kacang panjang, hasilnya bisa dijual untuk menambah pendapatan keluarga atau dikonsumsi sendiri,”ungkapnya.

Lebih lanjut Eri menegaskan bahkan saat ini ada tren yang terus meningkat budidaya sayuran dengan memanfaatkan sekitar lahan sawah hingga lahan pekarangan. Pihaknya terus memotivasi para petani padi sawah melakukan diversifikasi komoditas. Disamping menanam komoditas utama padi sawah, petani juga dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan pematang/galengan yang selama ini tidak dimanfaatkan untuk komoditas sayuran seperti kacang panjang, buncis dan sayuran daun lainnya. Harapannya produksi dan diverisifikasi hasil-hasil pertanian utamanya padi dan sayuran dapat terus berjalan dan tidak terpengaruh adanya pandemi covid 19. “Akumulasi aktivitas semacam ini tentunya sangat berguna untuk menopang ketahanan pangan daerah dan ekonomi rumah tangga tani di Kota Magelang terutama pada masa pandemi covid 19,”tandasnya.

Terinformasi kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Galengan Sawah Untuk Peningkatan Pendapatan Petani merupakan tindak lanjut dari pemberian bantuan Jaring Pengaman Ekonomi (JPE) sektor pertanian kepada petani padi sawah. Bantuan dari Pemerintah Kota Magelang itu diserahkan langsung oleh Walikota Magelang, Sigit Widyonindito di Gedung Bumi Kyai Sepanjang Magelang pada awal Desember 2020 lalu. Bantuan antara lain berupa 153 paket bantuan saprodi pertanian yang terdiri dari benih kacang panjang, benih buncis, pupuk NPK, Pupuk Organik Cair (POC), pupuk kandang dan lanjaran bambu.

 

        Penyuluh Pertanian Madya pada Disperpa, Among Wibowo, mengakui realita lahan pertanian di Kota Magelang dari tahun ke tahun semakin menyusut. Namun Among berpendapat kondisi saat ini tidak boleh menyurutkan upaya untuk meningkatkan produksi pangan masyarakat. Ke depan, lanjutnya, kegiatan pengembangan pertanian perkotaan (Urban Farming) menjadi kunci penting suksesnya pembangunan pertanian di Kota Magelang. Sementara terkait produksi kacang panjang hasil kegiatan optimalisasi pemanfaatan galengan yang sudah menuai hasil, ia mengatakan hal itu sebagai wujud kehadiran pendampingan kepada petani selama proses produksi bahan pangan ditengah situasi pandemi covid 19. “Kami senang petani sudah menuai hasil usaha taninya, mudah-mudahan sekecil apapun itu dapat berkontribusi untuk kehidupan petani dan keluarganya,”pungkasnya. (amw, red)