• Magelang Kota Sejuta Bunga
    Berangkat dari sebutan "Sebagai Tuin Van Java" (Kota Kebun atau Tamannya Pulau Jawa), Magelang dijuluki sebagai Kota Sejuta Bunga. Ibarat bunga, Kota Magelang ...
    Read more
  • Ayo Ke Magelang
    Ayo Ke Magelang

    Never Ending Eating-eating & Walking-walking ...

  • Taman Wisata Candi Borobudur
    Taman Wisata Candi Borobudur

    Mari berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, objek wisata favorit di Indonesia...

  • Magelang (1)
    Magelang (1)
  • Magelang (2)
    Magelang (2)
  • Magelang (3)
    Magelang (3)
  • Magelang (4)
    Magelang (4)
  • Magelang (5)
    Magelang (5)
  • Magelang (6)
    Magelang (6)
  • Magelang (7)
    Magelang (7)
  • Magelang (8)
    Magelang (8)
  • Magelang (9)
    Magelang (9)
  • Magelang (10)
    Magelang (10)
  • Magelang (11)
    Magelang (11)
  • Magelang (12)
    Magelang (12)
  • Magelang (13)
    Magelang (13)

Wakil Walikota Magelang Buka Pelatihan Aquascape, Kadisperpa Genjot Penumbuhan WUB Aquascape

on .

MAGELANG - Wakil Walikota (Wawali) Magelang K.H. Drs. M. Mansyur, M.Ag. didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa), Ir. Eri Widyo Saptoko, M.Si hari senin (28/3/2022) membuka kegiatan pelatihan Aquascape (Live Setting Aquascape) di Aula Disperpa Jl. Kartini Nomor 3 Magelang. Wawali menegaskan Pemerintah Kota Magelang terus berkomitmen untuk menumbuhkan Wira Usaha Baru (WUB) dalam bisnis Aquascape.Kegiatan pelatihan Aquascape yang digelar sesuai protokol kesehatan Covid-19 ini akan dilaksanakan selama 3 hari mulai 28-30 Maret 2022 dan diikuti oleh 15 peserta dari perwakilan kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) se-Kota Magelang. Selain Wawali dan anggota Komisi B DPRD Kota Magelang, pelatihan juga menghadirkan Suharto, narasumber profesional sekaligus pelaku usaha perikanan (Aquascaper) dari Sasana Mina Kota Magelang.

 

Dalam kesempatan itu, Wakil Walikota, K.H. Drs. M. Mansyur, M.Ag.secara khususmemberikan motivasi dan dorongan kepada peserta pelatihan untuk terus berinovasi. Melalui inovasi, lanjutnya, memungkinkan terciptanya sejumlah peluang baru bisnis aquascape. Ia juga menyarankan pembentukan Kelompok Aquascape Kota Magelang. “Saya berharap bisnis aquascapeyang masih sangat prospektif ini dapatsemakinmemiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat disertai kesinambungan usaha yang lebih baik,”katanya.

 

Sementara itu Kadisperpa, Eri Widyo Saptoko memaparkan Disperpa sebagai Dinas teknis yang membantu urusan Walikota di bidang pangan, pertanian dan perikanan siap mendukung program Walikota Magelang untuk mendorong tumbuhnya Wira Usaha Baru (WUB). Dukungan penumbuhan WUB itu, lanjut Eri, akan diimplementasikan melalui sejumlah program kegiatan dan penyuluhan/pendampingan kepada masyarakat. Sesuai arahan Walikota Magelang,lanjutnya, Disperpa diharapkan dapat melakukan optimalisasi fungsi unit kerja/unit pelayanan dan sejumlah tema pelatihan kepada masyarakat Kota Magelang untuk menumbuhkan WUB. “Disperpa optimis dapat menggenjot tumbuhnya WUB melalui bisnis aquascape,”tegasnya.

 

Eri mengatakan pelatihan Aquascape (Live Setting Aquascape) dimaksudkan untuk menyebarluaskan informasi dan memberikan edukasi kepada para pelaku usaha pembudidaya ikan kecil (ikan hias) di Kota Magelang. Adapun tujuan utama kegiatan adalah untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan peserta dalam pembuatan Aquascape. “Kami berharap pelaku perikanan yang lokasinya tidak lagi bisa digunakan sebagai lahan budidaya ikan konsumsi masih dapat berkarya melalui Aquascape. Saat ini masyarakat suka yang mudah dan instan, maka keterampilan pembuatan aquarium dan setting aquascape menjadi salah satu pilihan sekaligus peluang usaha yang sangat menjanjikan,”pungkasnya.

 

Terinformasi Aquascape merupakan seni mengatur tanaman air dan batu, batu karang, koral, atau kayu apung, secara alami dan indah di dalam aquarium sehingga memberikan efek seperti berkebun di bawah air. Aquascape biasanya terdiri dari komponen ikan dan tanaman. Tujuan utamanya untuk menciptakan sebuah gambaran “bawah air” sehingga juga harus mempertimbangkan aspek teknis pemeliharaan tanaman air.

      Potensi aquacape yang telah mendunia menjadi sebuah peluang usaha. Peluang tersebut dapat dikelompokkan sebagai pembibit tanaman air dan pembudidaya ikan hias, penyedia jasa dekorasi tanaman air (aquascaper) dan penyediaan peralatan aquascape.Proses mendekorasi wadah atau akuarium dapat disesuaikan dengan sejumlah tema yang diambil untuk mendekorasi sehingga hasil karya dapat dinikmati dengan maksimal. Hobi dan ketrampilan membuat aquascape dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha sektor perikanan (among_wibowo, red).

Di Tengah Cuaca Ekstrim, Panen Ubinan Petani Kota Magelang Tetap Tinggi

on .

MAGELANG – Cuaca ekstrim yang ditandai dengan intensitas curah hujan yang sangat tinggi hampir di semua wilayah Indonesia tak menghalangi semangat petani Kota Magelang untuk terus berkontribusi dalam produksi pangan. Kondisi ini tampak dalam kegiatan panen ubinan padi sawah di kelompok tani Arum Sari 2 kelurahan Kedungsari hari kamis kemarin (17/03/2022). Meskipun cuaca cenderung kurang bersahabat (baca : intensitas curah hujan tinggi, red), nyatanya panen ubinan padi sawah IR-64 milik petani masih tinggi, 7,25 ton GKP/ha. Hadir dalam kegiatan ubinan ini antara lain Kepala Bidang Pertanian, pejabat fungsional dan perwakilan petani yang tergabung dalam kelompok tani Arum Sari 2 kelurahan Kedungsari.

Dokumentasi Panen Ubinan Kadisperpa tahun 2019 sebelum pandemi covid 19

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, Eri Widyo Saptoko ditemui di ruang kerjanya mengatakan kegiatan ubinan merupakan kegiatan rutin Disperpa untuk mengukur produksi dan produktivitas lahan. Eri menyambut gembira hasil positif ubinan padi yang ditorehkan petani. Ia mengapresiasi produksi padi petani yang masih tetap tinggi di tengah-tengah tantangan cuaca ekstrim saat ini. “Saya mengingatkan kembali untuk petani tetap optimis dan waspada menghadapi cuaca ekstrim.  Hasil ubinan tolong dipertahankan, syukur bisa ditingkatkan dengan terus menerapkan prinsip-prinsip Budidaya Tanaman Sehat,”tegasnya.

Eri memaparkan sampai saat ini sektor pertanian padi sawah masih berkontribusi positif terhadap perekonomian di Kota Magelang. Sekitar 142,83 ha lahan pertanian masih berbentuk sawah irigasi teknis yang potensial untuk pengembangan sektor pertanian, khususnya tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perikanan. Lebih lanjut Eri menambahkan bahwa Sasaran Produksi Padi Sawah untuk tahun  2022 adalah 1.844 ton GKP. Angka ini diperoleh dari target luas panen 299 ha dengan rata-rata produktivitas lahan 6,167 ton GKP/ha.  “Meskipun potensi lahan pertanian Kota Magelang relatif kecil, namun untuk komoditas padi, Kota Magelang masih sanggup menyediakan 10-11% kebutuhan konsumsi beras masyarakatnya secara mandiri,”tandasnya.

Secara terpisah Sudarto, ketua poktan Arum Sari 2 kelurahan Kedungsari mengucapkan terima kasih atas terlaksananya kegiatan ubinan padi di lokasi sawah kelompok taninya tahun ini. Hasil tersebut,lanjutnya, sudah cukup baik daripada rata-rata hasil panen petani di wilayah sekitarnya. “Alhamdulillah dari giat ubinan ini dapat memberikan kami gambaran produksi yang menggembirakan sekaligus memotivasi kami untuk lebih baik,”ujarnya.

Sudarto mengungkapkan pihaknya selalu mengevaluasi hasil ubinan untuk perbaikan musim tanam mendatang. Para petani selama ini juga merasa terbantu berkat saran dan rekomendasi petugas pertanian khususnya Penyuluh Pertanian terkait pemilihan varietas dan aspek budidaya penting lainnya “Dengan kombinasi prinsip-prinsip budidaya tanaman yang baik, serangan OPT dapat diminimalkan dan produksi padi saya bisa maksimal,” jelasnya.

        Sementara itu Koordinator Penyuluh Pertanian Kota Magelang, Among Wibowo, menegaskan kegiatan ubinan sangat penting untuk monitoring trend produktivitas pertanian sekaligus sebagai data dasar penyusunan target produksi Kota Magelang pada tahun-tahun selanjutnya. Terkait teknis ubinan, Among menjelaskan bahwa ubinan diawali dengan pemilihan 3 titik sampling secara acak pada lahan milik petani. Selanjutnya dilaksanakan ubinan dimana setiap titik sampling berupa petakan 2,5 m x 2,5 m. Hasil panenan di dalam petakan ditimbang, dirata-rata dan hasilnya dikonversi ke produktivitas (ton/ha) dengan angka pengali 1,6. “Dari hasil ubinan diperoleh angka-angka 4,4 kg, 4,3 dan 4,9 kg sehingga rata-rata 4,53 kg per petak atau setara 7,25 ton GKP/ha,”pungkasnya.(amw, red)

Press Release : Pengukuhan Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Dapoer Mina Boga Dan Launching Unit Pengolahan Ikan Dapoer Mina Boga

on .

MAGELANG-Kemandirian para pelaku utama dan pelaku usaha perikanan diharapkan dapat mendukung keberhasilan pembangunan sektor perikanan, diantaranya melalui penumbuhkembangan kelembagaan kelompok perikanan. Kelompok perikanan dibentuk dengan prinsip kesamaan kepentingan, sumber daya alam, sosial ekonomi, keakraban, saling mempercayai, dan keserasian hubungan antara pelaku utama, sehingga setiap anggota kelompok dapat merasa memiliki dan menikmati manfaat sebesar-besarnya dari kegiatan berkelompok. Penumbuhan dan pengembangan kelompok perikanan mengacu antara lain pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.14/MEN/2012 tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan. Kelompok perikanan memiliki fungsi antara lain sebagai wadah proses pembelajaran, wahana kerjasama, unit penyediaaan sarana dan prasarana produksi serta kesatuan swadaya dan swadana.

Penumbuhan kelompok perikanan dilakukan melalui beberapa tahapan, mulai dari identifikasi potensi wilayah, sosialisasi penumbuhan kelompok perikanan, penyusunan struktur organisasi dan AD/ART, pengukuhan kelompok oleh pejabat wilayah setempat, kemitraan usaha hingga monitoring dan evaluasi. Kelas kemampuan kelompok dinilai dan diukur berdasarkan beberapa aspek, yaitu kemampuan perencanaan, kemampuan berorganisasi, akses kelembagaan, kemampuan wirausaha dan kemandirian. Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang senantiasa mendorong penguatan kelembagaan kelompok dari para pelaku utama perikanan sebagai mitra pembangunan sektor perikanan di Kota Magelang. Sebagai bentuk pendampingan dan penguatan peran para pelaku utama perikanan, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang turut menginisiasi penumbuhan serta pengukuhan kelompok pengolah dan pemasar (poklahsar) “Dapoer Mina Boga”, yang berada di Kampung Kiringan, Kel. Tidar Utara, Kec. Magelang Selatan Kota Magelang. Kelompok Dapoer Mina Boga dibentuk pada tanggal 1 Januari 2022, dengan keanggotaan berjumlah 11 (sebelas) orang. Ketua Poklahsar Dapoer Mina Boga dijabat oleh Siti Aisyah, dengan sekretariat di Kiringan RT 005 RW 001 Kelurahan Tidar Utara, Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang serta nomer registrasi kelompok 1.3.33.71.01.0122.0122. Poklahsar Dapoer Mina Boga memiliki usaha utama berupa pengolahan ikan, dengan produk stick ikan dan aneka olahan ikan lainnya. Ke depan, dengan tumbuhnya kelompok ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui kegiatan pengolahan ikan, dan menjadi peluang pengembangan Kampung Kiringan menjadi Kampung Olahan Ikan.

          Kegiatan pengukuhan kelompok Dapoer Mina Boga dilaksanakan pada hari Senin, 31 Januari 2022 bertempat di Sekretariat Poklahsar Dapoer Mina Boga,Kiringan RT 005 RW 001 Kelurahan Tidar Utara Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang. Acara dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang yang diwakili Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan, Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Lurah Tidar Utara, Ketua RW dan RT serta tokoh masyarakat di Kampung Kiringan Tidar Utara. Kegiatan pengukuhan juga disertai dengan launching Unit Pengolahan Ikan Dapoer Mina Boga. Pengukuhan kelompok pada kelas pemula dilakukan oleh Lurah Tidar Utara, dengan penyerahan piagam pengukuhan kepada kelompok. Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan Ijin Usaha Mikro Kecil (IUMK) untuk pengolah ikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang.

         Koordinator Penyuluh Kementerian Kelautan dan Perikanan Kota Magelang, Kurnia Hardjanto menyampaikan bahwa pengukuhan kelompok sebagai awal kiprah dan kemitraan kelompok dengan berbagai pihak terkait dalam menjalankan usaha perikanan. Monitoring dan evaluasi kegiatan kelompok dilakukan setiap tahunnya, untuk memastikan kinerja dan kemampuan kelembagaan kelompok meningkat. Untuk kelas kemampuan kelompok sendiri berturut-turut dari yang terendah hingga tertinggi yaitu pemula, madya dan utama. Kelompok pelaku utama perikanan di Kota Magelang tentunya diharapkan dapat mencapai jenjang Kelas Utama secara kinerja dan kelembagaan ke depannya. (kur/amw, red)