• Magelang Kota Sejuta Bunga
    Berangkat dari sebutan "Sebagai Tuin Van Java" (Kota Kebun atau Tamannya Pulau Jawa), Magelang dijuluki sebagai Kota Sejuta Bunga. Ibarat bunga, Kota Magelang ...
    Read more
  • Ayo Ke Magelang
    Ayo Ke Magelang

    Never Ending Eating-eating & Walking-walking ...

  • Taman Wisata Candi Borobudur
    Taman Wisata Candi Borobudur

    Mari berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, objek wisata favorit di Indonesia...

  • Magelang (1)
    Magelang (1)
  • Magelang (2)
    Magelang (2)
  • Magelang (3)
    Magelang (3)
  • Magelang (4)
    Magelang (4)
  • Magelang (5)
    Magelang (5)
  • Magelang (6)
    Magelang (6)
  • Magelang (7)
    Magelang (7)
  • Magelang (8)
    Magelang (8)
  • Magelang (9)
    Magelang (9)
  • Magelang (10)
    Magelang (10)
  • Magelang (11)
    Magelang (11)
  • Magelang (12)
    Magelang (12)
  • Magelang (13)
    Magelang (13)

Disperpa Kota Magelang Gelar “LCM B2SA Untuk Ibu Hamil, Ayah dan Anak” Antar TP PKK Kelurahan

on .

MAGELANG – Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang hari kamis (08/09/2022) menggelar “Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang Dan Aman (LCM B2SA) untuk Ibu Hamil (30tahun),Ayah (35 tahun) dan Anak (3 tahun)di Gedung Wanita Kota Magelang. Kegiatan lomba yang berlangsung sehari itu bekerjasama dengan Pokja III TP PKK Kota Magelang dan diikuti peserta 17 TP PKK Kelurahan se-Kota Magelang. Bertindak sebagai Juri dari SMKN 3 Kota Magelang, Dinas Kesehatan Kota Magelang dan TP PKK Kota Magelang. Tampil sebagai pemenang secara berturut-turut Kelurahan Rejowinangun Utara (Juara I), Kelurahan Kedungsari (Juara II), Kelurahan Wates (Juara III), Kelurahan Kemirirejo (Juara Harapan I), Kelurahan Kramat Selatan (Juara Harapan II) dan Kelurahan Rejowinangun Selatan (Juara Harapan III).

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam sambutannya menjelaskan gelaran LCM B2SA tahun 2022 merupakan wujud dari komitmen Disperpa untuk bersama-sama masyarakat mengimplementasikan percepatan diversifikasi konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal.Kegiatan LCM B2SA juga sebagai tindak lanjut Perpres No. 22 Tahun 2009 dan Pergub No. 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.

Lebih lanjut, Eri berharap pelaksanaan LCM B2SA dapat mendorong upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan lokal di kota Magelang, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan produktivitas sumber daya manusia. “Kegiatan lomba diharapkan dapat lebih mendorong minat masyarakat agar mau menerapkan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Selain itu untuk mengangkat kembali citra makanan khas daerah yang selama ini kalah bersaing dengan makanan modern,”katanya.

Dalam kesempatan itu, Eri mengajak masyarakat untuk melaksanakan 3 langkah penting yaitu 1) Melakukan kampanye, sosialisasi dan promosi secara konsisten percepatan penganekaragaman konsumsi pangan yang bergizi seimbang dan aman berbasis sumberdaya lokal; 2) Penyuluhan kepada ibu rumah tangga dan remaja, terutama ibu hamil, ibu menyusui dan wanita usia subur tentang manfaat mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman; dan 3) Pemanfaatan pekarangan dan potensi pangan di sekitar lingkungan. “Mari bersama-sama untuk menggiatkan 3 langkah penting, agar apa yang menjadi tujuan dan harapan kita semua bisa terwujud,”tegasnya.

Terinformasi lebih dari 90% masalah kesehatan terkait dengan makanan. Faktor penentu mutu makanan adalah keanekaragaman jenis pangan, keseimbangan gizi dan keamanan pangan. Ketidak seimbangan gizi akibat konsumsi pangan yang tidak beraneka ragam telah membawa dampak dan munculnya masalah gizi ganda, yaitu gizi kurang dan gizi lebih.

Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya untuk memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beraneka ragam dan seimbang serta aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dean produktif. Indikator untuk mengukur tingkat keanekaragaman dan keseimbangan konsumsi pangan masyarakat adalah dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH), pada tahun 2021 ini skor PPH Kota Magelang baru mencapai 89,5 dari standar nasional 100.

Terjadinya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan akan diikuti dengan peningkatan keadaan gizi masyarakat, sehingga prevalensi status gizi kurang pada balita akan menurun. Meskipun status gizi masyarakat tidak hanya ditentukan oleh faktor konsumsi pangan, tetapi juga oleh faktor lain seperti kualitas pengasuhan dan ada atau tidaknya penyakit infeksi, namun peningkatan konsumsi pangan tentunya telah berkonstribusi dalam perbaikan status gizi masyarakat.

Selama ini upaya penganekaragaman konsumsi pangan telah dilaksanakan oleh masing-masing sector, namun masih ditemui permasalahan. Permasalahan utama yang dihadapi dalam penganekaragaman konsumsi pangan dewasa ini, antara lain : (1) belum tercapainya skor mutu keragaman dan keseimbangan konsumsi gizi sesuai harapan (skor PPH baru mencapai 89,5 tahun 2021 dari standar nasional 100), (2) adanya kecenderungan penurunan proporsi konsumsi pangan berbasis sumberdaya local, (3) lambatnya perkembangan, penyebaran dan penyerapan teknologi pengolahan pangan local untuk meningkatkan kepraktisan dalam pengolahan, nilai gizi, nilai ekonomi, nilai social, citra dan daya terima, (4) kurangnya fasilitasi pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan aksesibilitas pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman.

        Terpisah Kabid Ketahanan Pangan, C. Dwi Ratri menambahkan Lomba Cipta Menu B2SA diharapkan dapat mendorong kreativitas masyarakat dalam memilih, menentukan, menyusun, dan menciptakan menu B2SA serta membangun budaya keluarga untuk mengonsumsi aneka menu makanan B2SA dalam pemenuhan kebutuhan gizi sehari-hari, dengan memanfaatkan potensi pangan yang ada di sekitar rumah (pekarangan). ”Sebagai wujud dorongan dan motivasi, Disperpa memberikan Piala, Piagam dan Hadiah Uang Tunai kepada 6 pemenang yang terdiri dari Juara I, II, III dan Juara Harapan I, II, III dengan total hadiah sebesar Rp 6.750.000,- (Enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah),”tandasnya. (among_wibowo, red)

Disperpa Gelar Soft Opening Plaza Tani, Walikota Apresiasi Animo Masyarakat Kota Gethuk

on .

MAGELANG-Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang hari jumat (02/09/2022) menggelar soft opening Plaza Tani di eks Green House Disperpa, Jl. Kartini Nomor 3 Magelang. Pembukaan kegiatan yang ditandai dengan pemotongan pita oleh Kadisperpa itu dihadiri sejumlah tamu undangan dari instansi terkait dan ratusan masyarakat Kota Magelang. Kegiatan menampilkan produk-produk dari binaan Disperpa Kota Magelang antara lain dari kelompok tani, kelompok P2L, kelompok tanaman hias, komunitas kelinci Republik Terwelu, kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) dan kelompok pengolah dan pemasar ikan (poklahsar). Tak kurang aneka sayuran, beras, saprodi pertanian, ternak kelinci, ikan segar dan olahan ikan turut meramaikan soft opening Plaza Tani yang baru pertama kali digelar di Kota Gethuk itu.

Kepala Disperpa, Ir. Eri W. Saptoko, MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Plaza Tani akan berjalan secara mingguan setiap hari jumat. Grand Launching Plaza Tani rencana akan dihelat tanggal 23 September 2022 dan diresmikan secara langsung oleh Walikota Magelang, dr. Muchammad Nur Azis, SpPD KGH FINASIM. Lebih lanjut Eri mengungkapkan kehadiran Plaza Tani ini diharapkan menjadi momentum peningkatan kemandirian dan ketahanan pangan Kota Magelang. Menurutnya, Disperpa harus mampu memberikan kontribusi lebih untuk kemudahan pemasaran hasil segar maupun olahan pertanian, peternakan dan perikanan yang dihasilkan binaannya. “Tujuan utama Plaza Tani untuk memberikan wadah pemasaran bagi binaan Disperpa Kota Magelang yang telah sukses agardapat lebih mudah memasarkan produk yang dihasilkannya,’’tegasnya.

Dalam kesempatan itu Eri mendorong seluruh stake holder terkait untuk nyengkuyung kesuksesan Plaza Tani agar lebih baik dari waktu ke waktu. Selain itu, ia meminta para stake holder untuk mendukung upaya pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan urban farming agar aktivitas masyarakat dapat lebih produktif dan pemanfaatan lahan dapat lebuh efektif.

Tak ayal, soft opening itupun mendapatkan apresiasi langsung dari Walikota Magelang, dr. Muchammad Nur Azis, SpPD KGH FINASIM dengan melakukan sidak kunjungan ke lokasi stand Plaza Tani. Walikota berkenan melakukan kunjungan dan berkomunikasi dengan para pelaku usaha sektor pertanian, peternakan dan perikanan. Dokter ahli penyakit dalam itu mengapresiasi tingginya animo masyarakat terhadap Plaza Tani. “Terus tingkatkan kualitas penyelenggaraan Plaza Tani agar dapat memberikan sebesar-besarnya manfaat secara ekonomi bagi masyarakat, khususnya binaan Disperpa,”tandasnya.

        Terinformasi dalam kegiatan Plaza Tani, para pengunjung dapat langsung bertransaksi dengan penghasil produk (petani, peternak, pembudidaya ikan dan pengolah ikan) sehingga dapat memperpendek rantai pemasaran. Harga yang berlaku di Plaza Tani relatif lebih murah dibandingkan harga di pasar-pasar modern dan lebih sehat karena dalam praktek budidayanya sangat minimal penggunaan bahan kimia. Bahkan sejumlah stand peserta kebanjiran order dari para pengunjung. Omzet penjualan pun terdongkrak naik hingga jutaan rupiah. (among_wibowo, red)

Disperpa Kota Magelang Upgrade Ketrampilan SDM Dalam Budidaya Sayuran Di Pekarangan

on .

MAGELANG-Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang secara konsisten kembali menggelar Pelatihan Pemanfaatan Pekarangan melalui Budidaya Tanaman Sayuran. Kegiatan yang diselenggarakan hari jumat (26/08/2022) di aula Disperpa itu diikuti oleh 30 peserta dari Kelurahan Kramat Utara(RT IV, V dan VI), KWT Berkah Tani kelurahan Magelang dan Kampung Organik Sari Makmur kelurahan Kedungsari. Tampil sebagai narasumber I Made Redana (POPT Ahli Madya) dari Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Wilayah Kedu dan Miftahudin (Praktisi) dari Kabupaten Magelang.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam sambutannya memaparkan bahwa ke depan Kota Magelang dalam memperkuat ketahanan pangan akan sangat mengandalkan kegiatan budidaya sayuran di pekarangan dan lahan-lahan sempit, mengingat luasan sawah dan tegal yang terus berkurang karena alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian. Menurutnya, pangan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar fisik dan mencegah kelaparan saja. Lebih dari itu, pangan mengandung gizi yang berperan signifikan bagi peningkatan kualitas hidup manusia sehingga dapat menghasilkan generasi manusia yang sehat, aktif dan produktif. “Untuk itu kita perlu lebih serius dalam upaya peningkatan produksi dan keanekaragaman pangan sebagai Program Prioritas yang berkesinambungan untuk memperkuat ketahanan pangan di level yang lebih baik,”jelasnya.

Lebih lanjut Eri mengungkapkan keadaan gizi masyarakat sangat berpengaruh terhadap kualitas sumberdaya manusia. Ia menegaskan bahwa pada dasarnya, keadaan gizi sangat ditentukan oleh konsumsi pangan, baik dari jumlah maupun jenis (keragaman) pangan serta kemampuan tubuh menggunakan gizi makanan.   Zat gizi sangat mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak manusia yang berdampak produktivitas dan kualitas SDM.

Terinformasi pembangunan ketahanan pangan dewasa ini diarahkan untuk mewujudkan kemandirian pangan yang mampu menjamin ketersediaan pangan sebagai kebutuhan dasar bagi manusia sepanjang waktu. Kekurangan ketersediaan pangan menyebabkan ketahanan pangan terganggu. Kondisi ini akan menciptakan ketidak stabilan ekonomi, yang berdampak munculnya gejolak sosial dan politik.  

     Pengelolaan dan pemanfaataan lahan pekarangan, dengan mengusahakan penanaman berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan sesuai potensi wilayah, akan membantu menjamin ketersediaan bahan pangan. Hasil produksi yang beraneka ragam ini diharapkan dapat membantu pemenuhan gizi keluarga. Pada akhirnya para keluarga dapat menyediakan sendiri bahan pangan yang beraneka ragam dan bervariasi. Dalam kesempatan ini Disperpa juga membagikan benih/bibit tanaman sayuran beserta sarana produksinya kepada peserta. Stimulus itu untuk mendorong masyarakat dalam meningkatkan produksi pangan di lahan pekarangan masing-masing sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi rumah tangganya.

        Ditempat terpisah, Kabid Ketahanan Pangan C. Dwi Ratri menambahkan kegiatan yang dilaksanakan sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang mengamanatkan “pemenuhan pangan sampai tingkat perseorangan, dijamin oleh negara untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas”. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan upaya peningkatan ketersediaan pangan yang beragam dengan memanfaatkan sumberdaya dan kearifan lokal, guna mendukung pencapaian pola konsumsi pangan masyarakat yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). (among_wibowo, red)