• Magelang Kota Sejuta Bunga
    Berangkat dari sebutan "Sebagai Tuin Van Java" (Kota Kebun atau Tamannya Pulau Jawa), Magelang dijuluki sebagai Kota Sejuta Bunga. Ibarat bunga, Kota Magelang ...
    Read more
  • Ayo Ke Magelang
    Ayo Ke Magelang

    Never Ending Eating-eating & Walking-walking ...

  • Taman Wisata Candi Borobudur
    Taman Wisata Candi Borobudur

    Mari berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, objek wisata favorit di Indonesia...

  • Magelang (1)
    Magelang (1)
  • Magelang (2)
    Magelang (2)
  • Magelang (3)
    Magelang (3)
  • Magelang (4)
    Magelang (4)
  • Magelang (5)
    Magelang (5)
  • Magelang (6)
    Magelang (6)
  • Magelang (7)
    Magelang (7)
  • Magelang (8)
    Magelang (8)
  • Magelang (9)
    Magelang (9)
  • Magelang (10)
    Magelang (10)
  • Magelang (11)
    Magelang (11)
  • Magelang (12)
    Magelang (12)
  • Magelang (13)
    Magelang (13)

Disperpa Kota Magelang Gelar Sosialisasi Mekanisme Penyaluran CPP dan Keamanan PSAT

on .

MAGELANG-Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang hari selasa (13/09/2022) menggelar kegiatan Sosialisasi Mekanisme Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) di aula Disperpa Jl. Kartini Kota Magelang. Tampill sebagai narasumber Diah Lukisari (Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah) dan Sri Broto Rini (Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan DKP Provinsi Jawa Tengah). Kegiatan diikuti oleh BPBD, Dinas Sosial, Disperindag, Dinas Kesehatan, BAPPEDA, Baznas, PMI, Ketua TP PKK Kota Magelang, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Magelang dan perwakilan 17 Kelurahan se-Kota Magelang

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Disperpa, Agung Widiantoro memaparkan pentingnya ketersediaan Cadangan Pangan Pemerintah Daerahguna mewujudkan ketahanan pangan di Kota Magelang. Ia juga menggarisbawahi bahwa dalam hal keamanan PSAT, pemenuhan produksi pangan dalam keadaan aman, bermutu dan terjangkau penyediaannya harus menjadi tanggungjawab bersama antara produsen pangan dan Pemerintah.

Lebih lanjut Agung menjelaskan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah merupakan persediaan pangan berupa beras yang dikelola atau dikuasai Pemerintah Kota. Sedangkan sasaran penerima Cadangan Pangan Pemerintah Daerah di Kota Magelang antara lain penduduk yang mengalami beberapa musibah seperti bencana alam, nonalam dan sosial;kerawanan pangan;keadaan darurat dan pasca bencana;gejolak harga;masyarakat/keluarga miskin; gagal panen/fuso; danstunting.“Adapun tujuan dari pengadaan cadangan pangan yang utama adalah untuk meningkatkan penyediaan pangan bagi masyarakat yang terkena kerawanan pangan saat/pasca bencana baik alam maupun non alam, keadaan darurat, kemiskinan dan gejolak harga;memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga yang mengalami kerawanan pangan saat/pasca bencana baik alam maupun non alam, gagal panen, kemiskinan dan gejolak harga; dan meningkatkan akses pangan rumah tangga/masyarakat yang mengalami rawan pangan transien karena bencana alam/bencana sosial, maupun rumah tangga/masyarakat rawan pangan kronis karena kemiskinan dan rumah tangga/masyarakat yang berada di daerah rawan pangan sesuai dengan Peta Kerawanan Pangan,”jelasnya.

Terinformasi Tim Pelaksana Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Kota Magelang terdiri dari Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang, Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Subkoordinator Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Perum BULOG Kantor Sub Divisi Regional V Kedu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Magelang, Dinas Sosial Kota Magelang, Subkoordinator Konsumsi dan Keamanan Pangan dan Unsur Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang. Mekanisme penyaluran beras cadangan pangan dapat dilakukan menurut Usulan dari Kelurahan, Perintah Walikota; dan atauInstansi atau organisasi resmi/teregistrasi.1) Usulan dari kelurahan apabila rumah tangga di kelurahan mengalami kejadian force majeur. Lurah mengajukan usulan penerima bantuan beras kepada Walikota Magelang Cq. Kepala Dinas Pertanian & Pangan Kota Magelang, kemudian Lurah menyalurkan kepada rumah tangga yang diusulkan. 2) Perintah Walikota dilakukan bila Walikota memberi instruksi kepada Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang untuk memberi bantuan beras kepada rumah tangga yang diusulkan mengalami kejadian force majeur, kemudian penyaluran dilakukan oleh Lurah. 3) Instansi atau organisasi resmi / teregistrasi dilakukan bila Pimpinan organisasi mengajukan usulan kepada Walikota Magelang Cq. Kepala Dinas Pertanian & Pangan Kota Magelang, untuk memberi bantuan beras kepada rumah tangga yang mengalami kejadian sebagaimana poin (5), kemudian penyaluran dilaksanakan oleh Instansi atau organisasi pemohon. Setiap usulan dan permohonan bantuan akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu oleh Tim Pelaksana Kota baik penerima bantuan dan kualitas beras.

Terkait keamanan PSAT, Kabid Ketahanan Pangan, C. Dwi Ratri menambahkan Disperpa sudah melaksanakanKegiatan Pengawasan Keamanan Pangan Segar Daerah Kabupaten / Kota, ini antara lain adalah Pengadaan alat uji Test Kit Formaldehide, Test Kit Chlorine, Test kit Peptisida, alat dan bahan lainnya, pengambilan sampel Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) di pasar tradisional dan modern, pertemuan dan sosialisasi pelaku usaha PSAT, melaksanakan Sertifikasi sampel PSAT bekerjasama dengan Laboratorium Pengujian Mutu Pangan. “Kegiatan pengambilan sampel dari pasar tradisional dan toko modern dan pemeriksaan uji cemaran kimia sudah secara rutin dilaksanakan sehingga fungsi pengawasan keamanan PSAT dapat terlaksana dengan baik,”katanya.

      Ratri mengungkapkan sosialisasi kepada produsen PSAT akan meningkatkan kesadaran mereka terhadap keamanan pangan semakin meningkat, sehingga mereka akan menerapkan jaminan keamanan pangan terhadap produk-produk yang dihasilkan. Selain itu,lanjutnya, pelaksanaan Sertifikasi sampel Pangan akan mendorong masyarakat lebih bijak dalam memilih produk, sekaligus merangsang produsen lainnya untuk mensertifikasikan produk-produk mereka agar lebih laku di pasaran. “Kendala kita hari ini belum adanya sanksi yang tegas terhadap pelanggaran peraturan keamanan pangan segar sehingga diperlukan upaya untuk pencegahan dan pengendalian keamanan pangansegar. Salah satunya dengan mewajibkan semua pegusaha yang bergerak dibidang PSAT untuk mengurus ijin usahanya dan perijinan setiap produk PSAT dilakukan dengan mendaftarkan diri lewat aplikasi OSS (Online Single Submission) yang dikelola oleh Kementerian Investasi/BKPM,”tandasnya.(among_wibowo, red)

Disperpa Kota Magelang Gelar “LCM B2SA Untuk Ibu Hamil, Ayah dan Anak” Antar TP PKK Kelurahan

on .

MAGELANG – Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang hari kamis (08/09/2022) menggelar “Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang Dan Aman (LCM B2SA) untuk Ibu Hamil (30tahun),Ayah (35 tahun) dan Anak (3 tahun)di Gedung Wanita Kota Magelang. Kegiatan lomba yang berlangsung sehari itu bekerjasama dengan Pokja III TP PKK Kota Magelang dan diikuti peserta 17 TP PKK Kelurahan se-Kota Magelang. Bertindak sebagai Juri dari SMKN 3 Kota Magelang, Dinas Kesehatan Kota Magelang dan TP PKK Kota Magelang. Tampil sebagai pemenang secara berturut-turut Kelurahan Rejowinangun Utara (Juara I), Kelurahan Kedungsari (Juara II), Kelurahan Wates (Juara III), Kelurahan Kemirirejo (Juara Harapan I), Kelurahan Kramat Selatan (Juara Harapan II) dan Kelurahan Rejowinangun Selatan (Juara Harapan III).

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam sambutannya menjelaskan gelaran LCM B2SA tahun 2022 merupakan wujud dari komitmen Disperpa untuk bersama-sama masyarakat mengimplementasikan percepatan diversifikasi konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal.Kegiatan LCM B2SA juga sebagai tindak lanjut Perpres No. 22 Tahun 2009 dan Pergub No. 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.

Lebih lanjut, Eri berharap pelaksanaan LCM B2SA dapat mendorong upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan lokal di kota Magelang, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan produktivitas sumber daya manusia. “Kegiatan lomba diharapkan dapat lebih mendorong minat masyarakat agar mau menerapkan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Selain itu untuk mengangkat kembali citra makanan khas daerah yang selama ini kalah bersaing dengan makanan modern,”katanya.

Dalam kesempatan itu, Eri mengajak masyarakat untuk melaksanakan 3 langkah penting yaitu 1) Melakukan kampanye, sosialisasi dan promosi secara konsisten percepatan penganekaragaman konsumsi pangan yang bergizi seimbang dan aman berbasis sumberdaya lokal; 2) Penyuluhan kepada ibu rumah tangga dan remaja, terutama ibu hamil, ibu menyusui dan wanita usia subur tentang manfaat mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman; dan 3) Pemanfaatan pekarangan dan potensi pangan di sekitar lingkungan. “Mari bersama-sama untuk menggiatkan 3 langkah penting, agar apa yang menjadi tujuan dan harapan kita semua bisa terwujud,”tegasnya.

Terinformasi lebih dari 90% masalah kesehatan terkait dengan makanan. Faktor penentu mutu makanan adalah keanekaragaman jenis pangan, keseimbangan gizi dan keamanan pangan. Ketidak seimbangan gizi akibat konsumsi pangan yang tidak beraneka ragam telah membawa dampak dan munculnya masalah gizi ganda, yaitu gizi kurang dan gizi lebih.

Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya untuk memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beraneka ragam dan seimbang serta aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dean produktif. Indikator untuk mengukur tingkat keanekaragaman dan keseimbangan konsumsi pangan masyarakat adalah dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH), pada tahun 2021 ini skor PPH Kota Magelang baru mencapai 89,5 dari standar nasional 100.

Terjadinya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan akan diikuti dengan peningkatan keadaan gizi masyarakat, sehingga prevalensi status gizi kurang pada balita akan menurun. Meskipun status gizi masyarakat tidak hanya ditentukan oleh faktor konsumsi pangan, tetapi juga oleh faktor lain seperti kualitas pengasuhan dan ada atau tidaknya penyakit infeksi, namun peningkatan konsumsi pangan tentunya telah berkonstribusi dalam perbaikan status gizi masyarakat.

Selama ini upaya penganekaragaman konsumsi pangan telah dilaksanakan oleh masing-masing sector, namun masih ditemui permasalahan. Permasalahan utama yang dihadapi dalam penganekaragaman konsumsi pangan dewasa ini, antara lain : (1) belum tercapainya skor mutu keragaman dan keseimbangan konsumsi gizi sesuai harapan (skor PPH baru mencapai 89,5 tahun 2021 dari standar nasional 100), (2) adanya kecenderungan penurunan proporsi konsumsi pangan berbasis sumberdaya local, (3) lambatnya perkembangan, penyebaran dan penyerapan teknologi pengolahan pangan local untuk meningkatkan kepraktisan dalam pengolahan, nilai gizi, nilai ekonomi, nilai social, citra dan daya terima, (4) kurangnya fasilitasi pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan aksesibilitas pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman.

        Terpisah Kabid Ketahanan Pangan, C. Dwi Ratri menambahkan Lomba Cipta Menu B2SA diharapkan dapat mendorong kreativitas masyarakat dalam memilih, menentukan, menyusun, dan menciptakan menu B2SA serta membangun budaya keluarga untuk mengonsumsi aneka menu makanan B2SA dalam pemenuhan kebutuhan gizi sehari-hari, dengan memanfaatkan potensi pangan yang ada di sekitar rumah (pekarangan). ”Sebagai wujud dorongan dan motivasi, Disperpa memberikan Piala, Piagam dan Hadiah Uang Tunai kepada 6 pemenang yang terdiri dari Juara I, II, III dan Juara Harapan I, II, III dengan total hadiah sebesar Rp 6.750.000,- (Enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah),”tandasnya. (among_wibowo, red)

Disperpa Gelar Soft Opening Plaza Tani, Walikota Apresiasi Animo Masyarakat Kota Gethuk

on .

MAGELANG-Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang hari jumat (02/09/2022) menggelar soft opening Plaza Tani di eks Green House Disperpa, Jl. Kartini Nomor 3 Magelang. Pembukaan kegiatan yang ditandai dengan pemotongan pita oleh Kadisperpa itu dihadiri sejumlah tamu undangan dari instansi terkait dan ratusan masyarakat Kota Magelang. Kegiatan menampilkan produk-produk dari binaan Disperpa Kota Magelang antara lain dari kelompok tani, kelompok P2L, kelompok tanaman hias, komunitas kelinci Republik Terwelu, kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) dan kelompok pengolah dan pemasar ikan (poklahsar). Tak kurang aneka sayuran, beras, saprodi pertanian, ternak kelinci, ikan segar dan olahan ikan turut meramaikan soft opening Plaza Tani yang baru pertama kali digelar di Kota Gethuk itu.

Kepala Disperpa, Ir. Eri W. Saptoko, MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Plaza Tani akan berjalan secara mingguan setiap hari jumat. Grand Launching Plaza Tani rencana akan dihelat tanggal 23 September 2022 dan diresmikan secara langsung oleh Walikota Magelang, dr. Muchammad Nur Azis, SpPD KGH FINASIM. Lebih lanjut Eri mengungkapkan kehadiran Plaza Tani ini diharapkan menjadi momentum peningkatan kemandirian dan ketahanan pangan Kota Magelang. Menurutnya, Disperpa harus mampu memberikan kontribusi lebih untuk kemudahan pemasaran hasil segar maupun olahan pertanian, peternakan dan perikanan yang dihasilkan binaannya. “Tujuan utama Plaza Tani untuk memberikan wadah pemasaran bagi binaan Disperpa Kota Magelang yang telah sukses agardapat lebih mudah memasarkan produk yang dihasilkannya,’’tegasnya.

Dalam kesempatan itu Eri mendorong seluruh stake holder terkait untuk nyengkuyung kesuksesan Plaza Tani agar lebih baik dari waktu ke waktu. Selain itu, ia meminta para stake holder untuk mendukung upaya pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan urban farming agar aktivitas masyarakat dapat lebih produktif dan pemanfaatan lahan dapat lebuh efektif.

Tak ayal, soft opening itupun mendapatkan apresiasi langsung dari Walikota Magelang, dr. Muchammad Nur Azis, SpPD KGH FINASIM dengan melakukan sidak kunjungan ke lokasi stand Plaza Tani. Walikota berkenan melakukan kunjungan dan berkomunikasi dengan para pelaku usaha sektor pertanian, peternakan dan perikanan. Dokter ahli penyakit dalam itu mengapresiasi tingginya animo masyarakat terhadap Plaza Tani. “Terus tingkatkan kualitas penyelenggaraan Plaza Tani agar dapat memberikan sebesar-besarnya manfaat secara ekonomi bagi masyarakat, khususnya binaan Disperpa,”tandasnya.

        Terinformasi dalam kegiatan Plaza Tani, para pengunjung dapat langsung bertransaksi dengan penghasil produk (petani, peternak, pembudidaya ikan dan pengolah ikan) sehingga dapat memperpendek rantai pemasaran. Harga yang berlaku di Plaza Tani relatif lebih murah dibandingkan harga di pasar-pasar modern dan lebih sehat karena dalam praktek budidayanya sangat minimal penggunaan bahan kimia. Bahkan sejumlah stand peserta kebanjiran order dari para pengunjung. Omzet penjualan pun terdongkrak naik hingga jutaan rupiah. (among_wibowo, red)