• Magelang Kota Sejuta Bunga
    Berangkat dari sebutan "Sebagai Tuin Van Java" (Kota Kebun atau Tamannya Pulau Jawa), Magelang dijuluki sebagai Kota Sejuta Bunga. Ibarat bunga, Kota Magelang ...
    Read more
  • Ayo Ke Magelang
    Ayo Ke Magelang

    Never Ending Eating-eating & Walking-walking ...

  • Taman Wisata Candi Borobudur
    Taman Wisata Candi Borobudur

    Mari berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, objek wisata favorit di Indonesia...

  • Magelang (1)
    Magelang (1)
  • Magelang (2)
    Magelang (2)
  • Magelang (3)
    Magelang (3)
  • Magelang (4)
    Magelang (4)
  • Magelang (5)
    Magelang (5)
  • Magelang (6)
    Magelang (6)
  • Magelang (7)
    Magelang (7)
  • Magelang (8)
    Magelang (8)
  • Magelang (9)
    Magelang (9)
  • Magelang (10)
    Magelang (10)
  • Magelang (11)
    Magelang (11)
  • Magelang (12)
    Magelang (12)
  • Magelang (13)
    Magelang (13)

Geber Urban Farming, Disperpa Dorong Calon WUB Kembangkan Sistem Hidroponik

on .

MAGELANG – Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang hari rabu (18/05/2022) di Rumah Putih Kalpataru Taman Kyai Langgeng Eco Parkkembali menggelar pelatihan pertanian berbasis Urban Farming untuk menumbuhkan Wira Usaha Baru (WUB) sektor pertanian di Kota Magelang. Kali ini peserta calon WUB dilatih Budidaya Tanaman Sistem Hidroponik. Melalui kegiatan pelatihan ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan dan jejaring usahanya sehingga lebih siap menjadi Wira Usaha Baru (WUB) di sektor pertanian. Kegiatan pelatihan yang diikuti sekitar 30 peserta dari kelurahan se-Kota Magelang dengan bimbingan sejumlah narasumber dari RAS Djava Magelang, Tumidi (praktisi Hidroponik Jurangombo Selatan) hingga anggota DPRD Kota Magelang. Selain pengetahuan dan ketrampilan, peserta juga mendapatkan bahan percontohan berupa saprodi hidroponik.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko didampingi Kabid Pertanian, Uswatun Hasanah, mengatakan kegiatan pelatihan Budidaya Tanaman Sistem Hidroponik merupakan Pelatihan Urban Farming Series. Kegiatan ini sangat penting dalam upaya pemantapan bingkai program dan kegiatan urban farming di Kota Magelang. Ke depan, lanjutnya, pertanian perkotaan atau akrab disebut urban farming menjadi sangat penting di saat lahan pertanian produktif utamanya di perkotaan terus menyusut untuk aktivitas non pertanian. “Masyarakat perlu terus didorong untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mulai belajar bermetamorfosa menjadi WUB untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya,”jelasnya.

Lebih lanjut Eri memaparkan, semakin menyempitnya lahan pertanian produktif di Kota Magelang bukan berarti tertutupnya peluang pengembangan budidaya komoditas pertanian. Berkurangnya luas lahan pertanian justru harus menjadi tantangan bagi Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang dan calon WUB sektor pertanian untuk semakin inovatif mengoptimalkan pilihan teknologi dalam bingkai Urban Farming. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi hidroponik (budidaya tanaman tanpa media tanah). “Sekedar kilas balik ya..upaya mengenalkan teknologi hidroponik ini kepada masyarakat sudah dimulai Disperpa sejak awal Januari 2020 di area kantor Disperpa Jalan Kartini No. 3 Magelang. Saat itu komoditas yang diujicoba melon dan kangkung. Alhamdulillah hasil panennya secara kualitas sangat baik. Berat melon saat itu rata-rata mencapai 1,4-1,5 kg dengan derajat kemanisan lebih dari 10 brix. Sementara sayur kangkung beratnya mencapai 0.5 kgm per rumpun. Menariknya hampir seluruh bagian tanaman, termasuk pangkal batangnya layak dikonsumsi,”ceritanya bangga.

Wakil Walikota Magelang, Drs. KH. Mansyur, M.Ag dalam kesempatan membuka kegiatan Pelatihan Budidaya Tanaman Sistem Hidroponik turut mengapresiasi terlaksananya kegiatan pelatihan serta peran aktif peserta calon WUB yang mengikuti kegiatan tersebut. Menurut Mbah Masyur, demikian beliau akrab disebut, kegiatan pelatihan diharapkan akan semakin mendorong tumbuhnya jumlah Wira Usaha Baru (WUB) sektor pertanian di Kota Magelang. “Selanjutnya bila WUB semakin tumbuh maka harapannya sektor pertanian semakin berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kota yang kita banggakan ini,”tandasnya.

Terinformasi saat ini lahan pertanian produktif Kota Magelang tinggal menyisakan areal seluas 161,34 hektar dengan rincian 142,83 hektar dan tegalan 18,51 hektar. Jumlahnya setiap tahun semakin menyusut dari tahun ke tahun, sehingga untuk memperkuat ketahanan pangan Kota Magelang perlu mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan yang diperkirakan jumlahnya melebihi luas lahan pertanian produktif yang ada saat ini. Sejumlah potensi adopsi inovasi dan teknologi pertanian, termasuk budidaya tanaman sistem hidroponik dapat diterapkan oleh masyarakat sebagai WUB, pemerhati dan hobbiis pertanian di Kota Pakuning Tanah Jawa itu.

         Seperti diketahui Urban Farming dipastikan menjadi solusi pengembangan pertanian di wilayah perkotaan seperti Kota Magelang. Keterbatasan luas lahan pertanian produktif dapat dieliminir dengan penerapan berbagai inovasi teknologi pertanian seperti hidroponik, vertikultur, aquaponik, kebun atap, taman vertikal dan sejenisnya. Bagi masyarakat, pengembangan urban farming bermanfaat selain merekatkan hubungan sosial juga dapat menciptakan lahan terbuka hijau yang lebih nyaman serta mereduksi dampak pencemaran di lingkungan perkotaan. (among_wibowo, red)

Walikota Magelang Motivasi Peserta Pelatihan Budidaya Anggur, Disperpa Gencar Tumbuhkan WUB Pertanian

on .

MAGELANG Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang hari selasa (17/05/2022) menggelar pelatihan Budidaya Anggur di Rumah Putih Taman Kyai Langgeng Eco Park. Dalam kesempatan itu Walikota Magelang, dr. H.M Nur Azis, SpPD, KGH memberikan motivasi kepada para peserta pelatihan. H.M Nur Azis berharap melalui kegiatan pelatihan, peserta dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilannya sehingga mampu mengoptimalkan potensi diri agar lebih siap menjadi Wira Usaha Baru (WUB) di sektor pertanian. Kegiatan pelatihan yang diikuti 30 peserta dari 6 kelurahan se-Kota Magelang itu dilatih oleh sejumlah narasumber, antara lain Suharyono (praktisi Anggur Kota Magelang), Nurus Sofwan (pemilik Hatake Grape Kateki Dusun Kateki 01/01 Desa Kebonrejo-Salaman hingga anggota DPRD Kota Magelang,

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko, disela-sela kegiatan mendampingi Walikota Magelang menegaskan bahwa pihaknya gencar menumbuhkan WUB melalui berbagai jenis kegiatan pelatihan di sektor pertanian. Menurutnya kegiatan pelatihan Budidaya Anggur ini merupakan salah satu implementasi dari program dan kegiatan Disperpa guna mendukung Visi dan Misi Walikota Magelang khususnya melalui salah satu program unggulan yang dikenal dengan Program Pemberdayaan Masyarakat Maju Sehat dan Bahagia (Rodanya Mas Bagia, red). “Melalui kegiatan pelatihan ini kami berharap dapat mendukung suksesnya Rodanya Mas Bagia, masyarakat lebih berdaya dan berkemampuan untuk tumbuh dan berkembang menjadi WUB di sektor pertanian. Nantinya juga akan banyak jenis pelatihan lainnya yang gencar digelar untuk menumbuhkan WUB,”paparnya.

Terpisah Kepala Bidang Pertanian, Uswatun Hasanah menambahkan peserta pelatihan selain diberikan motivasi, pengetahuan dan ketrampilan tentang budidaya anggur, juga diberikan kaos, ATK, bantuan transport hingga bahan percontohan yang berupa bibit anggur, pot plastik dan sekam bakar. Uswatun berharap peserta dapat konsisten untuk terus mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh selama pelatihan. “Nantinya kami juga akan terus memantau perkembangan usaha para peserta pasca dilaksanakannya pelatihan ini,”tegasnya.

Para peserta juga sangat antusias untuk menimba ilmu perangguran yang memang sedang menjadi trend di berbagai tempat, khususnya di wilayah perkotaan. Salah satu peserta yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, kegiatan ini tidak hanya bersifat sosialisasi bagaimana menjadi petani anggur, namun juga bagaimana cara berwira usaha anggur yang baik. “Apalagi untuk daerah perkotaan seperti Kota Magelang, budidaya anggur terbilang eksotis dan punya nilai ekonomi yang mumpuni bila benar-benar ditekuni secara serius karena secara geografis sangat mendukung,”jelasnya bersemangat.

Terinformasi budidaya anggur paling disarankan dan umum dilakukan dengan teknik pencangkokan atau stek karena dinilai lebih cepat dan mudah. Namun, menanam anggur juga bisa dilakukan dengan menanam biji. Tanaman buah anggur bisa tumbuh di mana saja dengan catatan jenis anggur yang ditanam tepat dan sesuai dengan iklim dan cahaya matahari yang ada di Kota Magelang.

        Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar peserta sukses budidaya anggur antara lain pertama, sebelum menanam, pilih varietas anggur yang sesuai; kedua, pastikan kualitas biji yang digunakan;ketiga, proses sertifikasi biji anggur, tujuannya untuk membuat biji muncul kecambah; keempat, proses penyemaian biji anggur;kelima, transplantasi bibit anggur; keenam, pemindahan tanaman ke pot lebih besar seiring tumbuh dan berkembangnya tanaman, dan ketujuh, pemindahan tanaman ke lahan lebih besar. Kondisi cahaya, tanah, dan suhu udara juga harus diperhatikan karena mempengaruhi pertumbuhan tanaman anggur. Jika tanah di pekarangan rumah tidak memiliki sistem drainase yang baik, perlu diperbaiki dengan menambahkan pupuk kandang. Penggunaan pupuk kimiaharus dibatasi karena akan mempercepat pemadatan tanah. (among_wibowo, red)

Tangkal Penyebaran PMK, Disperpa Gelar Pembinaan dan Monitoring Ternak di Kota Magelang

on .

MAGELANG – Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang, Eri Widyo Saptoko hari jumat (13/05/2022) ditemui di ruang kerjanya menegaskan wilayah Kota Magelang masih aman dari penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak yang belakangan menyebar di sejumlah Kabupaten/Kotaseluruh Indonesia. PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus Untuk menangkal penyebaran PMK yang disebabkan oleh virus itu, Disperpa Kota Magelang secara berkelanjutan menggelar pembinaan pelaku usaha peternakan dan monitoring ternak di lapangan. Kegiatan pembinaan dan monitoring melibatkan Bidang Peternakan, UPT RPH dan Lab Kesmavet, UPT Puskeswan dan Penyuluh Pertanian.

 

 

Lebih lanjut Eri mengungkapkan pihaknya pada hari senin (09/05/2022) juga telah melaksanakan rapat koordinasi seluruh jajaran Disperpa guna membahas tindakan pencegahan dan peningkatan kewaspadaan virus PMK. Beberapa point penting yang akan ditindaklanjuti antara lain dengan melakukan inventarisasi dan monitoring peternak sapi, kambing, domba, kerbau, babi dan lokasi ternaknya, membuat Surat Edaran ke 17 kelurahan perihal kewaspadaan virus PMK termasuk tindak lanjut Disperpa, himbauan untuk peternak dan himbauan untuk konsumen (konsumen daging dan susu), memperketat pengawasan dan pemeriksaan ante mortem-dan post mortem di Rumah Potong Hewan (RPH) serta asal ternak potong serta secepatnya dilakukan penyemprotan desinfektan di lokasi ternak rentan PMK, pemberian vitamin pada ternak dan pengobatan ternak. “Sampai saat ini kami masih terus intensif melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian (Dirjen PKH) maupun Disnak Keswan Provinsi Jateng,”paparnya.

 

Terpisah Kabid Peternakan dan Perikanan, Diana Widiastuti menjelaskan sampai saat ini wilayah Kota Magelang masih aman dari PMK dan belum ada laporan serangan PMK pada ternak. Untuk saat ini, kata Diana, penyakit PMK masih belum terdeteksi di Kota Magelang dan belum ada laporan sapi, kerbau, domba atau yang terinfeksi PMK.
"Kami secara kontinyu melakukan penyuluhan terkait hewan yang akan datang dari luar wilayah dan yang akan masuk ke wilayah Kota Magelang. Hewan datang dari luar wilayah nantinya akan di karantina terlebih dahulu, kemudian baru akan dilakukan pemeriksaan termasuk di tingkat RPH ataupun peternakan. Selain itu juga dilakukan sosialisasi kepada pemilik ternak hewan tentang bahayanya penyakit PMK," katanya.

 

            Lebih lanjut Diana meminta pemilik hewan ternak untuk memberikan perawatan dan tata kelola hewan yang baik agar tidak terjadi penyakit. Selain itu ia turut mengimbau warga yang kerap mengonsumsi daging hewan agar lebih berhati-hati. “Tapi jangan kuatir, PMK pada ternak tidak akan menular kepada manusia,”pungkasnya. (among_wibowo, red)