• Magelang Kota Sejuta Bunga
    Berangkat dari sebutan "Sebagai Tuin Van Java" (Kota Kebun atau Tamannya Pulau Jawa), Magelang dijuluki sebagai Kota Sejuta Bunga. Ibarat bunga, Kota Magelang ...
    Read more
  • Ayo Ke Magelang
    Ayo Ke Magelang

    Never Ending Eating-eating & Walking-walking ...

  • Taman Wisata Candi Borobudur
    Taman Wisata Candi Borobudur

    Mari berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, objek wisata favorit di Indonesia...

  • Magelang (1)
    Magelang (1)
  • Magelang (2)
    Magelang (2)
  • Magelang (3)
    Magelang (3)
  • Magelang (4)
    Magelang (4)
  • Magelang (5)
    Magelang (5)
  • Magelang (6)
    Magelang (6)
  • Magelang (7)
    Magelang (7)
  • Magelang (8)
    Magelang (8)
  • Magelang (9)
    Magelang (9)
  • Magelang (10)
    Magelang (10)
  • Magelang (11)
    Magelang (11)
  • Magelang (12)
    Magelang (12)
  • Magelang (13)
    Magelang (13)

Panel Rembug Peternakan dan Kesehatan Hewan : Kiprah Peternak Kelinci Kota Magelang Perlu Branding, Pelatihan dan Kandang Komunal

on .

MAGELANG – Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah hari selasa (06/12/2022) menggelar rapat kordinasi bertajuk “Rembug Membangun Dunia Peternakan dan Kesehatan Hewan Yang Tangguh dan Mandiri” di RM Kebon Semilir, Kramat Selatan Magelang Utara. Hadir dalam rembug gayeng itu unsur legislator Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah (Muhammad Ngainirichard, Imam Teguh Purnomo, Paramitha Atika Putri dan Peni Dyah Perwitosari), Disperpa Kota Magelang, Disnakkeswan Provinsi Jawa Tengah dan 30 puluh peternak sapi, domba, kambing dan kelinci Kota Magelang. Kegiatan dimaksudkan untuk menyerap aspirasi/kebutuhan peternak dan mengurai sejumlah persoalan peternakan dan kesehatan kewan di Kota Magelang.

Dalam kesempatan itu para legislator Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah antusias mendengarkan aspirasi dan kebutuhan para peternak di Kota Magelang, khususnya komoditas ternak kelinci yang memang belum banyak mendapatkan perhatian dari Pemerintah. Padahal menurut sejumlah riset kesehatan, daging kelinci merupakan daging paling sehat karena tinggi protein namun rendah lemak. Para wakil rakyat itu berharap setiap usulan dapat diperkuat dengan SK dari Kepala Daerah atau dari Dinas Teknis. “DPRD mempunyai 3 fungsi yaitu legislasi, budgeting dan pengawasan. Tentu dengan fungsi budgeting itu kami akan terus memperjuangkan kepentingan masyarakat di daerah,”kata M. Ngainirichad, Sekretaris Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah mewakili rekan-rekannya.

Sementara itu dalam dialog interaktif, Aryono Septa, Ketua Republik Terwelu menuturkan momentum pengembangan urban farming di Kota Magelang saat ini diharapkan dapat menjadi peluang terbaik budidaya ternak kelinci, mengingat dengan modal dan lahan yang terbatas, peternak dapat meraih kesejahteraan yang lebih baik. Republik Terwelu yang mewadahi para peternak kelinci di Kota Magelang itu juga sudah lama bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, tepatnya sejak 2018. Terhitung kolaborasi Disperpa-Republik Terwelu sudah menelurkan beberapa even yang sukses menjadi magnet kehadiran masyarakat.” Dalam kurun tahun 2018 hingga 2022 kami sudah berhasil menggelar kontes kelinci “Battle of Giant” sebanyak 4 kali. Pada tahun depan, kontes kelinci akan kami helat pada bulan Maret 2023,”jelasnya.

      Septa menambahkan, sejauh ini memang ada keterbatasan-keterbatasan yang diharapkan masih bisa ditambal melalui penyampaian aspirasi kepada para legislator di Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah. Septa menegaskan ada sejumlah kebutuhan prioritas dari para peternak kelinci Kota Magelang. Pertama adalah Branding melalui even-even seperti Festival Kuliner dan Kontes Kelinci, kedua Kegiatan Pelatihan (Penyamakan kulit untuk kerajinan, red) dari Dinas Teknis seperti Disnakeswan Provinsi Jawa Tengah dan Disperpa Kota Magelang dan terakhir Kandang Komunal. “Kebutuhan kandang komunal Kota Magelang dimaksudkan untuk pemenuhan kebutuhan ternak kelinci yang jumlahnya mencapai ratusan ekor per minggu dan sebagai balai pengembangan produksi kelinci.,”tandasnya.(among_wibowo, red)

Perkuat Urban Farming, Walikota Magelang Tanam Cabai Dan Serahkan Aneka Bantuan DID TA. 2022

on .

MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) menyerahkan bantuan kepada masyarakat dari sumber Dana Insentif Daerah (DID) berupa bibit, benih cabai, sayuran dan sarpras pertanian. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Azis di Kelompok Tani Saraswati Tani Kampung Jaranan RT 4 RW 8 Rejowinangun Utara, Rabu (30/11/2022). Kegiatan dihadiri 130 orang peserta antara lain Sekretaris Daerah Drs. Joko Budiyono, sejumlah pejabat Pemerintah Kota Magelang, masyarakat dan perwakilan penerima bantuan DID TA. 2022.

Terinformasi bantuan bibit dan benih cabai, sayuran, sarpras pertanian kepada 10 kelompok tani di 7 kelurahan antara lain kelompok tani Makmur Selatan (Jurangombo Selatan), Dudan Sari (Tidar Utara), Marsudikismo (Cacaban), Gelangan (Gelangan), Ngudi Makmur 1,3,4 (Kramat Selatan), Arum Sari 1,2 (Kedungsari) dan Sumber Makmur (Potrobangsan). Bantuan berupa bibit, benih cabai, sayuran, dan sarpras pertanian juga diberikan pada 3 kelompok wanita tani di 3 kelurahan yaitu KWT Kartini (Wates), Kampung Organik Sari Makmur (Kedungsari) dan Kelompok Afinitas Saraswati Tani (Rejowinangun Utara).

Dalam kesempatan itu diserahkan pula bantuan sumur irigasi air tanah dangkal untuk kelompok tani Manunggal Karsodi di Kampung Kiringan kelurahan Tidar Utara. Diharapkan sumur tersebut dapat mengairi areal persawahan seluas 10-12 heltar. Tak mau kalah, di sektor perikanan juga disampaikan bantuan bibit ikan lele dan pakan di 11 pokdakan dan 16 non pokdakan di 12 kelurahan yaitu Legok Sari Wates, Kedung Iwak Kedungasari, Mina Arum Sari Kedungsari, Patil Landep Tidar Utara dan Rukun Agawe Santosa Potrobangsan.

Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Azis  mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini sebagai bagian dari implementasi program urban farming di lahan-lahan sempit masyarakat Kota Magelang. Dr. Aziz berharap kegiatan di sektor pertanian dan pangan ini dapat terus berkontribusi mendorong perekonomian masyarakat dan meningkatnya kemandirian pangan Kota Magelang. Ia menjelaskan Kota Magelang dengan luas 18.54 km2 hanya memiliki luas lahan sawah 142.83 ha dan tegal 18,51 ha yang terus mengalami penyusutan dengan trend konversi alih fungsi lahan sebesar 4-5ha/tahun. Untuk itu, Dokter Aziz memandang pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan dan permukiman yang masih 1.234,85 ha (sesuai data BPS 2019) dengan program Magelang Cantik (Magelang Cinta Organik) melalui kegiatan pengembangan urban farming (pertanian perkotaan) secara terpadu. “Dari kegiatan Magelang Cantik dan operasionalisasi Plaza Tani secara offline maupun online (Magesty), saya harapkan dapat mendukung percepatan program Magelang Keren guna mendorong tumbuhnya Wira Usaha Baru (WUB),” tandasnya.

Dokter Aziz optimistis melalui dukungan DID ini, kegiatan urban farming di level masyarakat akan semakin tumbuh dan berkembang. Sehingga ke depan, dengan sinergi yang baik dari semua pihak, kegiatan urban farming akan semakin nyawiji dengan program unggulan Kota Magelang.”Pemerintah Kota Magelang akan terus mendorong dan mendukung semua komponen masyarakat untuk bersemangat memanfaatkan pekarangannya dengan aktivitas urban farming baik pertanian, peternakan maupun perikanan. Semoga upaya kita ini dapat membuat Kota Magelang menjadi lebih hijau, lebih sejuk dan tentunya ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat lebih baik, khususnya dalam menghadapi isu strategis ketahanan energi dan ketahanan pangan di masa depan,” pungkasnya.

      Terpisah, Plt. Kadisperpa, Ir. Agung Widhiantoro, MT menambahkan, kegiatan ini merupakan upaya tak kenal lelah DIsperpa untuk turut berkontribusi dalam pengendalian sekaligus meredam inflasi daerah akibat kenaikan BBM, mengentaskan kemiskinan dan meningkatan produksi pertanian, peternakan dan perikanan guna menopang ketahanan pangan daerah yang lebih baik.(among_wibowo, red)

Disperpa Sukses Gelar Walikota Magelang Award 2, Lomba Burung Kicauan Bertaraf Nasional

on .

MAGELANG- Untuk kesekian kalinya Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang sukses menggelar kegiatan lomba. Kali ini Lomba Burung Kicauan tingkat Nasional tahun 2022. Kegiatan yang bertajuk “Walikota Magelang Award#2“ itu digelar hari minggu lalu (25/09/2022) di GOR Samapta Sanden Kramat Selatan dan dibuka secara langsung oleh Walikota Magelang, dr. Muchamad Nur Azis, SpPD, KGH FINASIM. Hadir dalam kegiatan itu sejumlah pejabat OPD se-Kota Magelang dan komunitas burung kicauan se- Indonesia. Kegiatan lomba dilaksanakan atas kerjasama Disperpa Kota Magelang dengan Komunitas Burung Berkicau Magelang BNR”.

Dokter Azis dalam sambutannya mengungkapkan kegiatan lomba burung bertaraf Nasional itu merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program unggulan Walikota yaitu Rodanya Mas Bagia (Maju, Sehat dan Bahagia). Kegiatan lomba burung kicauan diharapkan dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan daya saing ekonomi. “Kegiatan itu juga sebagai upaya pembinaan dari Disperpa Kota Magelang kepada komunitas/pecinta burung, media komunikasi untuk berbagai pengetahuan dan ketrampilan merawat burung berkicau, produsen produk peternakan (pakan burung), dokter hewan praktisi kesehatan dan pemantauan penyakit hewan menular strategis,”tegasnya.

Terpisah Kepala Disperpa, Ir. Eri Widyo Saptoko, Msi dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Disperpa, Ir. Agung Widiantoro, MT memaparkan tujuan dihelatnya Laomba Burung bertaraf Nasional antara lain memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang burung berkicau dalam hal jenis, kualitas bibit, nilai ekonomi dan kesehatan hewannya; sebagai wadah anggota komunitas dan masyarakat umum untuk bertukar informasi serta pendapat (pikiran) mengenai berbagai hal yang terkait dengan pemeliharaan burung berkicau sebagai hewan piaraan dan sebagai ajang komunikasi antara komunitas / pecinta burung, produsen produk (pakan burung), penyedia jasa (dokter hewan) dan konsumen.“Adapun sasaran “Walikota Magelang Award 2“ ini adalah komunitas /pecinta burung berkicau dan masyarakat peternakan,”tandasnya.

        Terinformasi acara diawali dengan pembukaan, doa, laporan penyelenggaraan Lomba Burung oleh Sekretaris Disperpa dilanjutkan sambutan Walikota Magelang, pemberian cendera mata dari BNR kepada Walikota Magelang dan simbolis penggantangan burung sebagai tanda dimulainya Lomba Burung “Walikota Magelang Award 2“. Dalam kesempatan itu Walikota mengapresiasi pelaksanaan lomba burung dan diharapkan bisa memacu minat masyarakat untuk mengembangkan usaha perbibitan burung berkicau. Jumlah peserta lomba kali ini sekitar 200 orang dan masing-masing peserta mengikutkan 2-5 ekor burung untuk dilombakan. Peserta berasal dari berbagai daerah baik dalam kota Magelang maupun luar kota/luar pulau dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Lampung.  Peserta terjauh berasal dari Aceh. (among_wibowo, red)