Kembangkan Percontohan Urban Farming, Kadisperpa Panen Melon dan Kangkung Hidroponik
MAGELANG – Semakin menyempitnya lahan pertanian produktif di Kota Magelang tidak berarti menutup peluang pengembangan komoditas pertanian di wilayah Kota Sejuta Bunga. Tantangan berkurangnya luas lahan pertanian justru menuntut Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang untuk semakin inovatif mengoptimalkan pilihan teknologi dalam bingkai Urban Farming. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi hidroponik (budidaya tanaman tanpa media tanah).
Upaya mengenalkan teknologi hidroponik kepada masyarakat sudah dimulai Disperpa sejak awal Januari 2020 di area kantor Disperp Jalan Kartini No. 3 Magelang. Adapun komoditas yang diujicoba terdiri dari melon dan kangkung. Hasil panennya secara kualitas relatif lebih baik daripada budidaya secara konvensional khususnya dari segi kebersihan hasil panen. Berat melon jingga produksi Sakata yang dipanen (pada umur 75 HSS) itu rata-rata mencapai 1,2-1,5 kg dengan derajat kemanisan lebih dari 10 brix. Sementara sayur kangkung yang dipanen (pada umur 30 HSS) itu tampak sangat hijau dan bersih. Dan yang menarik lagi hampir seluruh bagian tanaman, termasuk pangkal batangnya layak dikonsumsi.
Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko di sela-sela panen perdana melon dan kangkung hidroponik hari selasa (17/03/2020) mengungkapkan optimismenya alternatif pilihan teknologi hidroponik layak dan ideal untuk diadopsi masyarakat/petani dalam pengembangan urban farming di Kota Magelang. Menurut Eri, lahan pekarangan dapat menjadi potensi baru untuk aktivitas pertanian perkotaan berkonsep Urban Farming. “Saat ini lahan pertanian produktif Kota Magelang tinggal menyisakan areal seluas 161,34 hektar dengan rincian 142,83 hektar dan tegalan 18,51 hektar,”jelasnya.
Terkait ujicoba teknologi hidroponik, Eri membenarkan bahwa Disperpa sejak awal Januari 2020 concern melakukan ujicoba budidaya melon dan kangkung secara hidroponik. Hal ini demi memperkuat instrumen riset dan percontohan bagi masyarakat yang selama ini memiliki minat untuk memanfaatkan pekarangan di sekitarnya. Ia menambahkan, masyarakat perlu dorongan yang lebih untuk dapat mengimplementasikan Urban Farming. “Untuk itu harapan kami, para tokoh masyarakat di Kota Magelang dapat terus mendorong warganya untuk mengoptimalkan lahan pekarangannya (walaupun sempit) untuk aktivitas pertanian yang produktif,”katanya.
Terinformasi dalam ujicoba teknologi hidroponik itu, jumlah populasi tanaman melon sebanyak 20 tanaman, sedangkan jumlah tanaman kangkung sebanyak 30 rumpun tanaman. Rata-rata berat mencapai 1,2-1,5 kg dengan derajat kemanisan sekitar 10 brix. Sedangkan rata-rata berat rumpun kangkung mencapai 0,5 kg. Hasil ujicoba perdana tersebut secara umum cukup memuaskan dan berpotensi terus ditingkatkan secara kuantitas dan kualitas hasilnya. Hal terpenting dari ujicoba perdana ini dapat memetakan (mapping) kendala-kendala selama proses budidaya tanaman secara hidroponik. (among_wibowo, red)