• Magelang Kota Sejuta Bunga
    Berangkat dari sebutan "Sebagai Tuin Van Java" (Kota Kebun atau Tamannya Pulau Jawa), Magelang dijuluki sebagai Kota Sejuta Bunga. Ibarat bunga, Kota Magelang ...
    Read more
  • Ayo Ke Magelang
    Ayo Ke Magelang

    Never Ending Eating-eating & Walking-walking ...

  • Taman Wisata Candi Borobudur
    Taman Wisata Candi Borobudur

    Mari berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, objek wisata favorit di Indonesia...

  • Magelang (1)
    Magelang (1)
  • Magelang (2)
    Magelang (2)
  • Magelang (3)
    Magelang (3)
  • Magelang (4)
    Magelang (4)
  • Magelang (5)
    Magelang (5)
  • Magelang (6)
    Magelang (6)
  • Magelang (7)
    Magelang (7)
  • Magelang (8)
    Magelang (8)
  • Magelang (9)
    Magelang (9)
  • Magelang (10)
    Magelang (10)
  • Magelang (11)
    Magelang (11)
  • Magelang (12)
    Magelang (12)
  • Magelang (13)
    Magelang (13)

Tanggulangi Dampak Covid 19, Safari Gemarikan Komisi IV DPR RI – KKP Ke Disperpa Bagikan 500 Paket Bantuan Gemarikan

on .

MAGELANG – Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang sabtu (06/06/2020) di aula Disperpa, Jl. Kartini No.3 Magelang, menggelar Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Tak tanggung-tanggung, kegiatan yang menjadi program nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu dihadiri sejumlah tamu penting negara antara lain Vita Ervina (anggota Komisi IV DPR RI), Widya Rusyanto (Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan/BBPPHP KKP), Fendiawan Tiskiantoro (Kepala Dinas KKP Provinsi Jawa Tengah), Stin Sahyutri (Ketua Komisi B DPRD Kota Magelang) dan sejumlah tamu undangan lainnya. Kegiatan dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan physical distancing).
 
 
Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam sambutannya mengungkapkan Angka Konsumsi Ikan (AKI) di Kota Magelang masih perlu terus ditingkatkan. AKI Kota Magelang, lanjutnya¸   kurang lebih 24, 36 kg/kapita/tahun masih jauh dibawah AKI Provinsi Jawa Tengah (30,60 kg/kapita/tahun) dan AKI Nasional (56,39 kg/kapita/tahun). Sementara data Stunting di Kota Magelang menyebutkan masih ada 35 anak yang masuk kategori Stunting (gangguan pertumbuhan). “Disperpa akan terus berupaya untuk mendongkrak AKI dan menurunkan Angka Stunting di Kota Magelang. Salah satunya melalui Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) sehingga ada peningkatan konsumsi makan ikan di tingkatan masyarakat,”jelasnya.
Terinformasi permasalahan gizi disinyalir sangat berpotensi menurunkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018), Indonesia saat ini masih menghadapi permasalahan gizi di masyarakat, antara lain kekurangan gizi (8%), kurus (10,2%) dan pertumbuhan stunting/kerdil (30,8%). Di Kota Magelang masih ada 35 anak yang masuk ke dalam kategori Stunting. Sehingga persoalan terkait AKI dan Angka Stunting masih perlu menjadi perhatian bersama para stakeholder baik di tingkat Pusat maupun Daerah.
 
 
Selain itu Eri juga mengapresiasi kegiatan pemberian 500 paket bantuan Gemarikan sebagai bentuk perhatian khusus dari Komisi IV DPR RI dan KKP kepada masyarakat Kota Magelang yang terdampak pandemi virus Corona. “Terima kasih sudah memberikan perhatian khusus dan paket bantuan kepada para pelaku usaha perikanan maupun masyarakat lainnya di wilayah kami. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi virus Corona,”pungkasnya.
 
 
Sementara itu Vita Ervina, anggota Komisi IV DPR RI, menyatakan pihaknya akan terus bersinergi dan mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai mitra kerja untuk memperkuat program pembangunan kelautan dan perikanan termasuk di Kota Magelang. Vita berharap masyarakat dapat terus berinovasi memajukan usahanya sekaligus mendorong masyarakat lainnya untuk gemar makan ikan. Menurutnya manfaat gizi ikan yang begitu banyak harus dipahami oleh masyarakat sehingga mereka terdorong mengonsumsi ikan. “Dalam hal ini Kota Magelang secara wilayah juga masih sangat potensial untuk berkembang menjadi sentra produk olahan perikanan,”pungkasnya.
 
 
Terpisah, Widya Rusyanto, Kepala BBP2HP KKP mengatakan bahwa Safari Gemarikan tahun 2020 ini akan terus digalakkan di seluruh Indonesia. "KKP terus melakukan upaya peningkatan konsumsi ikan masyarakat melalui kampanye Gemarikan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kandungan gizi dan manfaat ikan, menumbuhkan kreativitas dalam mengolah ikan untuk keperluan konsumsi dan usaha kuliner sebagai sumber pendapatan keluarga," terang Widya.
Widya menambahkan walaupun secara nasional AKI terus meningkat dari tahun ke tahun, namun tingkat konsumsi ikan tersebut tidak merata di semua wilayah di Indonesia, baik provinsi maupun antar kabupaten/kota. "Melalui kegiatan Safari Gemarikan, diharapkan pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat Kota Magelang dapat berperan aktif dalam menyukseskan Program Gemarikan dan menjadi agen perubahan dengan mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi ikan, serta berperan dalam usaha produksi mulai dari budidaya, pengolah dan pemasar ikan," harapnya.
 
      
       Dalam kegiatan ini Komisi IV DPR RI dan KKP berkesempatan berkomunikasi langsung dengan pelaku usaha perikanan dan meninjau gelaran pameran mini produk olahan perikanan Kota Magelang. Kegiatan diwarnai pembacaan slogan “Ayo Makan Ikan agar Kuat, Sehat dan Cerdas” dan “Ayo Makan Ikan Lawan Covid 19”. Kegiatan ruang ditutup dengan penyerahan secara simbolis paket bantuan Gemarikan kepada perwakilan masyarakat yang terdampak pandemi Covid 19. Selanjutnya Tim Pusat dan Daerah langsung ke lokasi-lokasi untuk mendistribusikan dan menyerahkan paket bantuan Gemarikan kepada masyarakat. Paket bantuan yang terdiri dari abon lele, bandeng presto, pindang presto, rambak ikan, masker dan media informasi leaflet Gemarikan itu tuntas dibagikan ke 3 wilayah kecamatan di Kota Magelang. (among _wibowo, red)

Disperpa-STMM Yogyakarta Gelar Pelatihan Produksi Audio Visual di Tengah Pandemi Covid 19

on .

MAGELANG – Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta kamis (04/06/2020) menggelar pelatihan audio visual bagi pelaku utama perikanan dan penyuluh perikanan Kota Magelang. Pelatihan berlangsung secara video conference melalui aplikasi Zoom. Kegiatan yang diikuti belasan peserta itu dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi para pelaku utama perikanan seperti pembudidaya, pengolah dan pemasar produk perikanan dalam inovasi berbasis multimedia untuk mendukung pengembangan unit usaha yang dikelola masing-masing peserta.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam sambutannya yang disampaikan Sekretaris Diisperpa, Agus Dwi Windarto mengapresiasi pelaksanaan kegiatan pelatihan secara online itu. Sebagai lembaga, lanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta; khususnya Program Studi Animasi atas alokasi kegiatan Pengabdian Masyarakat yang disediakan khusus kepada pelaku utama perikanan di Kota Magelang. “Di tengah kondisi pandemi Covid 19 yang kurang menguntungkan kita perlu terus berinovasi meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk kemajuan usahanya, terutama melalui teknologi berbasis internet,”paparnya.

Selanjutnya, Agus juga mengharapkan para peserta setelah dilatih bisa lebih serius dalam menerapkan pengetahuan dan ketrampilan teknologi berbasis internet yang diperolehnya untuk memperluas upaya promosi produk dan jejaring pemasaran melalui e commerce. “Peserta dapat membuat profil usaha atau profil kelompok lebih komunikatif, dapat di viralkan melalui saluran sosmed, youtube dan sejenisnya,”tandasnya.

     Di tempat terpisah Kasi Perikanan, Windo Atmoko menambahkan kegiatan ini terselenggara hasil kerjasama Disperpa dengan Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta. STMM Yogyakarta atau akrab dikenal dengan MMTC itu memberikan alokasi khusus kegiatan Pengabdian Masyarakat untuk para pelaku perikanan di Kota Magelang. Peserta yang berjumlah belasan orang itu merupakan anggota Masyarakat Perikanan Kota Magelang (MPKM). Adapun materi pelatihan yang disampaikan narasumber dari MMTC antara lain Pemutaran Video MPKM, Penulisan Naskah, Pengoperasian Kamera, Motion Graphic Logo, Editing Audio Visual dan Diskusi. “Alhamdulillah peserta semangat menimba pengetahuan berbasis IT itu, semoga berkah dan membawa kemajuan untuk usaha mereka,”harapnya. (among_wibowo, red)

Tegakkan Perda Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kadisperpa Apresiasi Kinerja Tim Bekerja Tanpa Dukungan APBD

on .

MAGELANG- Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko memberikan apresiasi khusus untuk Tim Penertiban Penjualan Daging dan Ternak Luar Daerah atas kinerjanya dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat calon konsumen daging dan hasil ternak lainnya selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H. Ditemui di ruang kerjanya hari selasa (26/05/2020), Eri menegaskan di masa pandemi Covid 19 ini, meski tanpa dukungan APBD, Tim Yustisi internal Disperpa bersama petugas Satpol PP tetap bekerja memenuhi tugas pokok dan fungsinya untuk menjamin pangan asal hewan yang beredar di Kota Magelang khususnya daging sapi dan ayam memenuhi standar Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

Kadisperpa, Eri Widyo Saptoko memaparkan kegiatan Pengawasan Peredaran Pangan Asal Hewan ini didasarkan pada Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2010 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Surat Keputusan Walikota Magelang Nomor 524.22/170/112 Tahun 2020 tentang Pembentukan Tim Penertiban Penjualan Daging dan Hasil Ternak Dari Luar Kota Magelang. Kegiatan ini bersifat rutin digelar setiap tahunnya, terutama menjelang hari raya Idul Fitri. “Ini dimaksudkan untuk menjamin kualitas daging dan hasil ternak yang dikonsumsi masyarakat ASUH sekaligus memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang berbelanja di pasar-pasar tradisional Kota Magelang,”katanya.

Terinformasi Tim Penertiban Penjualan Daging dan Ternak Luar Daerah Disperpa bersama petugas Satpol PP Kota Magelang pada jumat dini hari lalu (22/05/2020) mulai jam 01.00 WIB menggelar operasi penertiban penjualan daging. Tahun ini lokasi operasi difokuskan di pasar Gotong Royong dengan pertimbangan adanya indikasi peningkatan peredaran daging sapi dari luar daerah, utamanya dari Boyolali. Dari hasil pengawasan banyak ditemui penjualan daging dari Boyolali dalam jumlah melebihi hari-hari biasanya. Meski demikian dipastikan semua daging yang diperdagangkan memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

Eri saat didampingi Kabid Peternakan dan Perikanan, Hadiono dan Kasi Peternakan, Sugiyanto mengungkapkan ada sekitar 8 ekor sapi asal Boyolali yang disembelih di Boyolali dan diperdagangkan di wilayah Kota Magelang. Namun, lanjutnya, daging hasil penyembelihan di Boyolali itu sudah mengantongi surat pengantar dari daerah pengirim (Boyolali, red) sehingga aman untuk diperdagangkan dan dikonsumsi. “Hanya saja ke depannya akan lebih baik lagi kalau daging tersebut masuk RPH Kota Magelang terlebih dahulu untuk menjalani pemeriksaan ulang dan diberikan surat pengantar yang baru dari RPH Kota Magelang sesuai dengan Pasal 41 Perda Kota Magelang Nomor 6 tahun 2020 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan,”tegasnya.

Lebih lanjut Eri menerangkan, sesuai pasal 39 ayat 2 Perda Nomor 6 Tahun 2010, pemotongan hewan dan unggas yang dagingnya diedarkan memang harus dilakukan di rumah potong hewan dan mengikuti cara penyembelihan yang memenuhi kaidah kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan. “Sesuai pasal 41 dan pasal 42, daging dari luar daerah harus dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan dan Asal Daging serta harus diperiksa ulang kesehatannya oleh Dokter Hewan dan atau petugas RPH setempat,”katanya.

Eri menegaskan setiap orang dilarang menjual, mengedarkan, menyimpan, mengolah daging dan atau bagian lainnya yang berasal dari daging ilegal, daging gelonggongan, daging oplosan, daging yang diberi bahan pengawet berbahaya yang dapat berpengaruh terhadap kualitas daging dan daging yang tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan dan tidak layak konsumsi. “Jika nantinya ada yang terbukti melakukan perdagangan daging secara ilegal melanggar ketentuan pasal tersebut akan dikenai sanksi pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda hingga lima puluh juta rupiah,”paparnya.

Di tempat terpisah Kepala UPT RPH dan Laboratorium Kesmavet, Diana Widiastuti menambahkan semua daging dalam kondisi sehat dan layak konsumsi. Hal ini didasarkan pada hasil pemeriksaan organoleptik dan pengujian laboratorium, dimana daging tersebut tidak ada indikasi bermasalah, sehingga aman untuk dikonsumsi. Selain daging sapi, Diana mengatakan Tim juga melakukan pemeriksaan pada daging ayam, dan dipastikan daging tersebut Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). “Kondisi daging masih memenuhi kriteria ASUH yang dipersyaratkan,”ungkapnya.

          Dalam kegiatan ini Tim juga melakukan pembinaan peredaran daging secara ASUH serta pendataan pedagang dan jumlah daging ayam. Ada 7 orang pedagang ayam yang berhasil disurvei, antara lain 1) Ibu Yani (Tanjung RT. 01 RW. 02) volume penjualan 700 kg, hari biasa 300 kg, 2) Ibu Purwati (Kalinegoro RTt. 01 RW. 01) volume penjualan 100 kg, 3) Ibu Riani (Tidar Dudan Rt. 03 Rw. 10) volume penjualan 500 kg, 4) Ibu Wati (Panjar Salaman Rt. 01 Rw. 02) volume penjualan 500 kg, 5) Ibu Budi Rejeki (Tidar Krajan Rt. 01 Rw. 09) volume penjualan 50 kg, 6) Ibu Tri Harsiem (Tidar Sawe Rt. 02 Rw. 06) volume penjualan 100 kg, dan 7) Ibu Siti Mutoharoh (Karet Rt. 04 Rw. 03) volume penjualan 100 kg. (among_wibowo, red)