• Magelang Kota Sejuta Bunga
    Berangkat dari sebutan "Sebagai Tuin Van Java" (Kota Kebun atau Tamannya Pulau Jawa), Magelang dijuluki sebagai Kota Sejuta Bunga. Ibarat bunga, Kota Magelang ...
    Read more
  • Ayo Ke Magelang
    Ayo Ke Magelang

    Never Ending Eating-eating & Walking-walking ...

  • Taman Wisata Candi Borobudur
    Taman Wisata Candi Borobudur

    Mari berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, objek wisata favorit di Indonesia...

  • Magelang (1)
    Magelang (1)
  • Magelang (2)
    Magelang (2)
  • Magelang (3)
    Magelang (3)
  • Magelang (4)
    Magelang (4)
  • Magelang (5)
    Magelang (5)
  • Magelang (6)
    Magelang (6)
  • Magelang (7)
    Magelang (7)
  • Magelang (8)
    Magelang (8)
  • Magelang (9)
    Magelang (9)
  • Magelang (10)
    Magelang (10)
  • Magelang (11)
    Magelang (11)
  • Magelang (12)
    Magelang (12)
  • Magelang (13)
    Magelang (13)

Marathon Lebih Dari 3 Minggu, Disperpa Kota Magelang Tuntaskan Pengobatan Massal Ternak Untuk Mendukung Tanggap Darurat Covid 19

on .

MAGELANG-Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang secara marathon lebih dari 3 minggu, terhitung mulai 20 April hingga 14 Mei 2020 menggelar safari pengobatan massal ternak di wilayah Kota Magelang. Kegiatan yang melibatkan tim Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner Disperpa itu dimaksudkan untuk mendukung tanggap darurat Corona Virus Disease 19 (COVID 19). Tim Peternakan Disperpa secara teknis langsung mendatangi masyarakat peternak untuk melakukan pengobatan dan pemberian vitamin pada ternak besar (sapi, kerbau) dan ternak kecil (domba, kambing) serta penyemprotan disinfektan (disinfeksi, red) pada kandang ternak.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko didampingi Kabid Peternakan dan Perikanan, Hadiono, kamis (14/05/2020) di ruang kerjanya mengatakan kegiatan Pengobatan Massal Ternak ini sejalan dengan Surat Edaran Menteri Pertanian Nomor 52/KN.120/M/3/2020 tertanggal 10 Maret 2020 tentang ketersediaan Bahan Pokok yang bersumber dari hewan ternak (daging, telur dan susu). Sebagai tindak lanjut surat tersebut, Eri menegaskan selama masa pandemi Covid 19, pihaknya fokus mendukung kebijakan Kementerian Pertanian dalam upaya peningkatan produksi peternakan di daerah, utamanya mendukung ketahanan pangan daetah Kota Magelang. “Salah satu upaya penting untuk menjamin peningkatan produksi peternakan adalah dengan melaksanakan penyehatan ternak baik ternak besar maupun ternak kecil melalui pengobatan, pemberian vitamin dan desinfeksi kandang. Selain itu di masa pandemi Covid 19 ini sangat penting melindungi eksistensi peternak binaan agar tetap survive,”jelasnya.

Ditemui di tempat terpisah, Kasi Peternakan, Sugiyanto menambahkan selama lebih dari 3 minggu kegiatan ini sukses menangani 95 ekor sapi, 7 ekor kerbau, 89 domba dan 48 kambing. Beberapa pelayanan yang dilakukan antara lain pemberian obat cacing, vitamin dan pengobatan sesuai diagnosa penyakit terhadap sejumlah ternak yang sakit. Selain itu kegiatan juga diwarnai dengan penyemprotan desinfektan kandang ternak. “Penyemprotan disinfektan atau desinfeksi kandang dilakukan pada semua kandang baik kandang kambing, kandang domba, kandang sapi dan kandang kerbau,”ujarnya.

Ditanya fokus utama kegiatan, Sugiyanto mengungkapkan pihaknya fokus pada ternak besar ruminansia sapi dengan pertimbangan fase produksi daging sapi membutuhkan waktu yang lama. Selain itu ternak sapi memerlukan biaya produksi yang relatif tinggi selama masa pemeliharaan atau produksinya. Namun demikian ternak lainnya seperti domba dan kambing juga tetap mendapatkan service pengobatan dan pemberian vitamin dari petugas. “Pelayanan untuk ternak kambing dan domba tetap diberikan bersamaan pelayanan untuk ternak sapi, apalagi sebagi peternak selain memiliki sapi juga memiliki ternak kambing atau domba,”pungkasnya. (among_wibowo, red)

Peduli Dampak Covid-19, Paguyuban P2L-LUPM Binaan Disperpa Kota Magelang Gelar Bakti Sosial

on .

MAGELANG –Paguyuban Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Kota Magelang bekerjasama dengan Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) Sri Rejeki Kelurahan Magelang, keduanya binaan Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, hari kamis (23/04/2020) menggelar kegiatan bakti sosial di wilayah Kota Magelang. Dalam bakti sosial itu P2L membagikan 75 Paket bahan pangan dan 125 pcs masker. Sasaran kegiatan Peduli Dampak Covid-19 antara lain Pondok Pesantren Tidar Dudan Kelurahan Tidar Utara, Pondok Tahfidz Qur’an Al Ma’unah Tulung Kelurahan Magelang, Pondok Selamat Perum Depkes Kelurahan Kramat Utara serta anak yatim dan ibu-ibu hamil yang kurang mampu di Kampung Karangwuni Kluyon dan Kampung Karanggading (sekitar RA Masyithoh 8).

Ketua Paguyuban P2L Kota Magelang, Nur Kholifah Budiasih mengungkapkan bakti sosial bertujuan untuk membantu meringankan beban sebagian masyarakat Kota Magelang yang terdampak pandemi Covid 19. Menurutnya bantuan paket bahan pangan yang terdiri dari beras dan aneka sayuran (sawi, kubis, jipang, cabai rawit, cabai merah dan bawang putih) sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di masa sulit ini. “Alhamdulillah kami masih bisa berkontribusi membantu masyarakat lain yang lebih membutuhkan dari hasil produksi sayuran paguyuban kami sendiri, sekaligus mengasah kepedulian kami terhadap sesama,”katanya.

Terinformasi Paguyuban P2L Lestari Kota Magelang terdiri dari 6 Kelompok Wanit Tani (KWT) antara lain KWT Kartini (Wates), KWT Simoleg (Cacaban), KWT Nusa Indah 3 (Jurangombo Utara), KWT Matahari (Jurangombo Selatan), KWT Manunggal (Potrobangsan) dan KWT Maju Makmur (Kramat Utara). Keenam KWT ini aktif dalam pengembangan budidaya tanaman sayuran dengan memanfaatkan pekarangan di lingkungan sekitar KWT. Sedangkan Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) Sri Rejeki Kelurahan Magelang yang juga merupakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) saat ini aktif dalam produksi padi, penyediaan dan distribusi beras bersubsidi ke Toko Tani Indonesia (TTI) di Kota Magelang.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko didampingi Kabid Pangan, C.Dwi Ratri, dan Kasi Konsumsi dan Keamanan Pangan, Lina Wanti, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan bakti sosial hasil sinergi Paguyuban P2L dan Gapoktan Sri Rejeki. Eri menegaskan di era pandemi Covid 19, peran serta elemen masyarakat di sektor pertanian seperti Paguyuban P2L dan LUPM sangat vital dalam memproduksi bahan pangan. Selain terus berproduksi, mereka juga perlu bahu membahu untuk memupuk rasa peduli terhadap sesama, saling menguatkan. Pandemi Covid-19, lanjutnya, bukan hanya mengancam keselamatan jiwa masyarakat, namun juga mengancam ketahanan ekonomi masyarakat. Penghasilan masyarakat yang bekerja di sektor informal tidak hanya turun namun besar peluang tidak memiliki penghasilan sama sekali. “Tingkatkan terus produksi pangan dan jangan lupa peduli terhadap sesama,”pesannya

        Di akhir kesempatan Eri menggarisbawahi bahwa sektor pertanian dan pangan tidak boleh berhenti berproduksi. Sektor pertanian diharapkan menjadi leading sector disaat sektor lainnya lumpuh akibat pandemi virus Corona. Peran Petani dan KWT sangat strategis dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat utamanya mendukung pemenuhan 11 bahan kebutuhan pokok masyarakat. “Oleh karena itu, Pemerintah harus hadir untuk memastikan para petani terus memproduksi bahan pangan,”tandasnya. (among_wibowo, red)

Vidcon Dengan Dishanpan Jateng, Kadisperpa Pastikan Ketersediaan Pangan Triwulan II Masih Aman Dengan Harga Stabil

on .

MAGELANG – Merebaknya pandemi virus Corona (Covid 19) memaksa seluruh Kabupaten dan Kota Di Provinsi Jawa Tengah untuk kembali mencermati dan memastikan kecukupan ketersediaan 11 bahan pangan pokok di wilayah masing-masing. Tak terkecuali Kota Magelang. Melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa), Kota Magelang terus memantau perkembangan stok dan harga 11 bahan pangan pokok di pasaran. Hal ini dilakukan demi menjamin ketersediaan seluruh bahan pangan pokok dengan harga yang relatif stabil bagi masyarakat Kota Magelang.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam video conference (vidcon) melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting dengan Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Provinsi Jateng hari rabu (08/04/2020) di aula Disperpa mengungkapkan bahwa meskipun ada tekanan kondisi pandemi Covid 19, sesuai data prognosa kebutuhan dan ketersediaan bahan pangan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Tahun 2020, ketersediaan 11 bahan pangan pokok di Kota Magelang untuk 3 bulan ke depan (Triwulan II, April-Juni 2020) masih aman dan diperkirakan harga masih relatif stabil. Ke-11 bahan pangan pokok yang dimaksud adalah beras medium, jagung, gula, bawang putih, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam dan ikan.

Eri secara rinci juga menjelaskan bahwa ketersediaan bahan pangan pokok Kota Magelang banyak disupport dari wilayah sekitar. Hanya sebagian kecil saja produksi di dalam Kota Magelang. Namun sebagai Kota Jasa, Kota Magelang menjadi sentra pemasaran bahan pangan pokok masyarakat yang produksinya dari wilayah sekitar. Dari sisi ketersediaan selama April-Juni 2020, lanjut Eri, stok yang tersedia untuk setiap bahan pangan pokok sebagai berikut : beras medium (3.673 ton), jagung (74 ton), gula (297 ton), bawang putih (72 ton), bawang merah (116 ton), cabai besar (79 ton), cabai rawit (77 ton), daging sapi (227 ton), daging ayam ras (262 ton), telur ayam (277 ton) dan ikan (625 ton). “Jumlah kebutuhan konsumsi Kota Magelang untuk setiap jenis bahan pangan pokok tersebut masih di bawah angka ketersediaan di pasaran,”tegasnya.

Terinformasi untuk pantauan harga bahan pangan pokok di pasar-pasar tradisional dalam beberapa hari terakhir relatif masih stabil. Harga beras medium Rp10.500-Rp11.000/kg, jagung Rp 6.000-Rp 7.000/kg, gula Rp17.500-Rp 18.000, bawang putih Rp38.000-Rp40.000/kg, bawang merah Rp 35.000-Rp40.000/kg, cabai besar Rp35.000-Rp39.000/kg, cabai rawit Rp42.000-Rp45.000/kg, daging sapi Rp120.000-Rp130.000/kg, daging ayam ras Rp32.000-Rp34.000/kg dan telur ayam Rp25.000-26.000/kg.

         Di akhir vidcon, Eri meminta dukungan Dishanpan Provinsi Jateng agar alokasi kegiatan yang berbasis pekarangan dapat dioptimalkan untuk wilayah perkotaan seperti Kota Magelang. “Fasilitasi kegiatan untuk optimalisasi pekarangan semacam KRPL dan OPP untuk wilayah perkotaan akan dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat di wilayah perkotaan sekaligus meminimalisir terjadinya stunting,”tandasnya. (among_wibowo, red)