KOORDINASI DAN EVALUASI PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI (PENGGUNAAN KARTU TANI DALAM PENEBUSAN PUPUK BERSUBSIDI) KEGIATAN PENGAWASAN DISTRIBUSI PUPUK DAN PESTISIDA KOTA MAGELANG 21 NOVEMBER 2017

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

 

 

Pupuk dan Pestisida merupakan sarana produksi yang sangat menentukan dalam pencapaian sasaran produksi nasional , oleh sebab itu pupuk dan pestisida harus tersedia sesuai dengan prinsip 6 (enam) tepat yaitu tepat mutu, jumlah, jenis, harga, waktu dan tempat. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam rangka penyediaan pupuk dan pestisida untuk mencapai prinsip tersebut. Khusus untuk penyediaan pupuk pemerintah telah menerapkan subsidi pupuk sehingga harga pupuk relatif lebih murah dan terjangkau oleh kemampuan modal petani.

Pupuk menjadi salah satu instrument penting dalam keberhasilan budidaya tanaman pangan di Kota Magelang utamanya pupuk subsidi, keperuntukan pupuk subsidi di Kota Magelang sangat bermanfaat dan membantu petani di Kota Magelang dalam mengusahakan budidaya tanaman padi karena hampir seluruh petani di Kota Magelang merupakan petani penggarap dengan kemampuan ekonomi yang terbatas, pupuk subsidi disini merupakan barang dalam pengawasan dan bukan barang dalam perdagangan sehingga penerima pupuk bersubsidi ini sangat spesifik dan tidak diterimakan keseluruh masyarakat, pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam RDKK, RDKK disini adalah Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok yang menunjukkan kuota pupuk yang diterimakan kepada petani sesusai dengan perhitungan dosis kebutuhan anjuran.

SOSIALISASI DAN PELATIHAN BUDIDAYA TANAMAN HIAS KEGIATAN PELATIHAN PETANI DAN PELAKU AGRIBISNIS TANGGAL 9 AGUSTUS 2017

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

 

Kota Magelang yang secara geografis hanya memiliki luas lahan 18,12 Km² dan lahan pertanian berupa sawah seluas 208,6 Ha (data tahun 2017), dengan luasan lahan yang terbatas ini menyebabkan konsep pertanian konvensional sangat sulit dikembangkan di Kota Magelang, untuk mengatasai permasalahan tersebut diatas maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pengembangan konsep urban farming (pertanian perkotaan) di Kota Magelang, konsep pertanian perkotaan ini untuk menjawab kondisi lingkungan Kota Magelang dimana lahan pertanian konvensional sangat terbatas sehingga konsep urban farming diterapkan dengan cara memanfaatkan lahan tidur, lahan terbatas, halaman rumah tangga sehingga kegiatan pertanian di Kota Magelang tetap berjalan.

SOSIALISASI DAN PELATIHAN BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK KEGIATAN PELATIHAN PETANI DAN PELAKU AGRIBISNIS TANGGAL 25 APRIL 2017

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

 

 

Kota Magelang yang secara geografis hanya memiliki luas lahan 18,12 Km² dan lahan pertanian berupa sawah seluas 208,6 Ha (data tahun 2017), dengan luasan lahan yang terbatas ini menyebabkan konsep pertanian konvensional sangat sulit dikembangkan di Kota Magelang, untuk mengatasai permasalahan tersebut diatas maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pengembangan urban farming (pertanian perkotaan), konsep pertanian perkotaan ini untuk menjawab kondisi lingkungan dimana Kota Magelang lahan pertanian konvensional sangat terbatas dengan cara memanfaatkan lahan tidur, lahan terbatas, halaman rumah tangga sehingga kegiatan pertanian di Kota Magelang tetap berjalan.

Kegiatan Fasilitasi Kerjasama Regional/Nasional/Internasional Penyediaan Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Komplementer (Agri Flori Expo) Tahun 2017

Ditulis oleh pertanian on . Posted in Berita

 

Kota Magelang yang secara geografis hanya memiliki luas lahan 18,12 Km² dan lahan pertanian berupa sawah seluas 208,6 Ha (data tahun 2017), dengan luasan lahan yang terbatas ini menyebabkan konsep pertanian konvensional sangat sulit dikembangkan di Kota Magelang, untuk mengatasai permasalahan tersebut diatas maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pengembangan urban farming (pertanian perkotaan), konsep pertanian perkotaan ini untuk menjawab kondisi lingkungan dimana Kota Magelang lahan pertanian konvensional sangat terbatas dengan cara memanfaatkan lahan tidur, lahan terbatas, halaman rumah tangga sehingga kegiatan pertanian di Kota Magelang tetap berjalan.